27
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran supply demand approach
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan equilibrium price dengan cara mencari harga yang mampu
dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya cost oriented approach.
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup
pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar market approach
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan
kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
2.2.4 Keputusan Membeli
2.2.4.1 Pengertian Keputusan Konsumen
Menurut Kotler 2005 : 202, keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu,
28
1. Pengenalan masalah,
2. pencarian informasi.
3. Evaluasi alternatif,
4. Keputusan membeli atau tidak,
5. Perilaku pasca pembelian.
Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk 2000: 437 adalah “the selection of an option from two or alternative
choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah
produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
2.2.4.2 Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Menurut Basu Swastha dan Handoko 2003 : 11 berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:
1. Pengambilan inisiatif initiator: individu yang mempunyai inisiatif
pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
2. Orang yang mempengaruhi influencer: individu yang mempengaruhi
keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
29
3. Pembuat keputusan decider: individu yang memutuskan apakah akan
membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.
4. Pembeli buyer: individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5. Pemakai user: individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang
dibeli.
Sebuah perusahaan perlu mengenai peranan tersebut karena semua peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan
mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang sesuai dengan pembeli. Dan sesudah melakukan pembelian, seorang
konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah problem recognition. Konsumen akan membeli suatu
produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk
yang akan dibeli.
[1]
2. Pencarian informasi information source. Setelah memahami masalah yang
ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses
pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori internal dan berdasarkan pengalaman orang lain eksternal.
30
3. Mengevaluasi alternatif alternative evaluation. Setelah konsumen mendapat
berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian purchase decision. Setelah konsumen mengevaluasi
beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.
[1]
Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama
dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 5.
Evaluasi pasca-pembelian post-purchase evaluation merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap
pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.
Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak
sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
2.2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli