Dalam proses komunikasi, baik antar pribadi atau massa, lambang-lambang yang dipergunakan harus dipahami dan dimengerti
baik oleh kominukator maupun komunikan, jika lambang yang dipergunakan atau diperlukan tidak saling dimengerti itu bukan
komunikasi, hanya kontak sosial. Komunikasi lebih mudah berlangsung dan berlanjut antara orang-orang yang sependapat tentang
sesuatu masalah. Proses komunikasi antar pribadi berhasil apabila terjadi
kesesuaian antara komunikator dan komunikan dalam arti tercapainya tujuan dari komunikasi yaitu perubahan sikap.
2.1.2. Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi
Yang dimaksud dengan efektif adalah mengenai sasaran atau mencapai tujuan sesuai dengan maksud si pembicara. Jadi, dalam
komunikasi antar pribadi apabila tujuan untuk mengubah pendapat, sifat dan tingkah laku komunikasi dapat tercapai, maka komunikasi antar
pribadi itu efektif. Efektivitas komunikasi juga tergantung pada “siapa” serta “cara”
penyampaian pesan kepada komunikan. Apabila kita berbicara dengan rekan sejawat, guru, orang tua, atau pimpinan, kita harus menentukan
sikap terlebih dahulu, tempat kita berada, posisi, kemudian hal apa yang kita pesankan. Setelah itu kita harus mendefenisikan diri kita pada saat
suatu posisi tertentu. Maka selanjutnya dapatlah kita sampaikan pesan
Universitas Sumatera Utara
dengan “cara” dan “sikap” yang tepat agar dapat menjadi sasaran yang kita inginkan.
Selanjutnya Cutlip dan Center didalam bukunya “Effective Public Relations”
menggunakan fakta tanda mental yang perlu diingat oleh komunikator yaitu :
1. Bahwa komunikan terdiri dari orang-orang yang hidup, bekerja
dan bermain satu sama lainnya dalam jaringan lembaga sosial. Karena itu, setiap orang adalah subjek bagi lembaga pengaruh,
diantaranya adalah pengaruh bagi komunikator. 2.
Bahwa komunikan membaca, mendengar dan menonton komunikasi yang menyajikan pandangan hubungan pribadi yang
mendalam. 3.
Bahwa tanggapan yang diinginkan oleh komunikator dari komunikan harus menguntungkan bagi komunikan : kalau tidak,
ia tidak akan memberikan tanggapan. Effendy, 1981:38.
Dari sudut komunikator, ada dua faktor penting dari komunikator yaitu kepercayaan pada komunikator source credibility
dan daya tarik komunikator source attractiveness. Kedua hal ini berdasarkan posisi komunikan yang akan menerima pesan:
a. Hasrat seseorang untuk memperoleh suatu pernyataan yang
benar. Jadi komunikator mendapat kualitas komunikasinya sesuai dengan kualitas sampai dimana ia memperoleh
kepercayaan dari komunikan dan apa yang dinyatakannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasrat seseorang untuk menyamakan diri dengan komunikator
atau bentuk hubungan lainnya dengan komunikator yang secara emosional memuaskan. Jadi komunikator akan sukses dalam
komunikasinya, bila ia berhasil memikat perhatian komunikan.
Effendy, 1981:39.
Dari uraian-uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi antar pribadi pada prinsipnya adalah :
1. Kemampuan komunikator dan komunikan untuk menyesuaikan
diri baik secara fisik maupun psikis. Hal ini tidak mungkin disebabkan oleh daya arus balik langsung.
2. Adanya keseimbangan atau keharmonisan antara komunikator
dan pesan yang disampaikan. 3.
Adanya respon atau tindakan nyata dari komunikan berupa perubahan sikap, memperkuat pendapat dan sebagainya.
2.1.3. Teori Self Disclosure