Identifikasi Variabel Penelitian Metode Pengumpulan Data

79

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian Hadi,2000. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel data untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok data variabel atau lebih Hasan, 2009.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian, terlebih dahulu dilakukan identifikasi variabel yang ada dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: Variabel terikat: Self directed learning Variabel bebas : Jenis pendidikan yaitu : - Pendidikan menengah umum - Pendidikan menengah kejuruan

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Azwar 1997, defenisi operasional adalah suatu defenisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakerisik 80 variabel tersebut dapat diamati. Purwanto 2008 menambahkan bahwa defenisi operasional merupakan batasan suatu fenomena yang dapat diamati dan diukur, bersifat behavioral. Defenisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan dalam menginterpretasi masing - masing variabel penelitian Hadi, 2000.

1. Self Directed Learning

Self directed learning merupakan peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi dan pengembangan diri individu yang dilakukan dengan cara siswa mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi, siswa dapat mengembangkan keahliannya, perubahan diri siswa pada kinerja yang paling baik yang mungkin terjadi, manajemen diri siswa dan juga motivasi serta penilaian diri siswa dalam belajar. Self directed learning dapat diukur dengan menggunakan aspek-aspek- aspek Self Directed Learning yang dikemukakan oleh Gibbons 2002 yaitu :

a. Siswa mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi

Hal ini dapat dilihat dari siswa yang membentuk pendapat dan ide mereka sendiri, membuat keputusan sendiri, memilih aktivitas sendiri, mengambil tanggungjawab sendiri dalam memasuki dunia kerja. b. Perkembangan keahlian Hal ini dapat dilihat dari berpikir secara mandiri, merencanakan dan aktivitas mereka sendiri. c. Siswa mengubah diri mereka pada kinerja yang paling baik yang mungkin terjadi 81 Hal ini dapat dilihat melalui tantangan-tantangan yang diberikan oleh guru dalam pencapaian sebuah kinerja baru yang menantang siswa untuk mengambil resiko untuk keluar dari sesuatu yang familiar d. Manajemen diri siswa Hal ini terlihat dari siswa yang dapat mengekspresikan kontrol diri dengan mencari dan membuat komitmen, minat, dan aspirasi diri. e. Motivasi dan penilaian diri Hal ini dapat terlihat dari siswa yang mengatur tujuan diri mereka sendiri, menyusun feedback untuk pekerjaan mereka, mengevaluasi kemajuan diri sendiri, menilai kualitas pekerjaan sendiri, dan proses yang dilakukan.

2. Jenis pendidikan.

Jenis pendidikan adalah suatu kelompok pendidikan yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan pada kelompok tersebut. Jenis pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan menengah umum SMA dan pendidikan menengah kejuruan SMK. Pendidikan menengah umum SMA adalah jenis pendidikan dengan struktur kurikulum program studi dan program pilihan dimana metode belajar lebih menekankan pada teori dibandingkan dengan praktek. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan SMK adalah jenis pendidikan dengan struktur kurikulum normative, adaptif dan produktif yang lebih mempersiapkan siswa memiliki keterampilan untuk memasuki dunia kerja dimana metode belajar lebih menekankan pada praktek belajar di luar ruangan kelas. 82

C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Hadi 2000 populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Oleh karena luasnya populasi maka subjek penelitian dipilih sebagian dari populasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswai SLTA di Yayasan Dharma Bhakti Medan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi Hadi, 2000. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama. Sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah siswai Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di kelas XII di Yayasan Dharma Bhakti Medan. Alasan menentukan sampel pada siswa di kelas XII karena pada kelas XII telah memiliki pengalaman belajar yang cukup, dan pengalaman belajar itu diasumsikan dapat mempengaruhi self directed learning.

3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang dilakukan dengan jalan memberikan kemungkinan yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota samp el penelitian Winarsunu, 2009. Untuk memilih individu yang menjadi sampel, peneliti melihat tabel random. Menurut Hadi 2000 teknik tabel nomor random acak merupakan teknik yang paling sistematis dalam perolehan unit-unit sampel melalui acak. 83 Menurut Azwar 2005, secara tradisional, statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Oleh karena itu, peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 70 orang siswa Sekolah Menengah Atas dan 70 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan karena dengan jumlah itu sampel yang terpilih sudah dapat mewakili aspek yang ingin diukur.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala. Skala adalah suatu prosedur pengambilan data berupa alat ukur konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2007. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2001. Skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan dapat dipercaya 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. 84 Penelitian ini menggunakan metode Skala Likert. Metode skala ini akan menyediakan 4 empat pilihan respon yaitu SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, STS Sangat Tidak Sesuai. Aitem dalam skala ini terbagi dalam dua arah, yaitu favorable dan unfavorable, setiap pilihan alternative respon memiliki skor masing-masing tergantung dari jenis aitem, apakah favorabel atau unfavorabel. Untuk aitem favorabel, SS diberi skor 4, S diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan skor untuk aitem yang unfavorabel adalah 4 untuk jawaban STS, 3 untuk jawaban TS, 2 untuk jawaban S, dan 1 untuk jawaban SS Azwar, 2000. Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala Self Directed Learning. Skala self directed learning yang memuat aspek-aspek dari Self Directed Learning yang dikemukakan Gibbons 2002 yakni : mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi, perkembangan keahlian, mengubah diri mereka pada kinerja yang paling baik yang mungkin terjadi, manajemen diri, serta motivasi dan penilaian diri. Tabel 1 Blue Print Skala Self Directed Learning Sebelum Diuji Coba No. Aspek-aspek Aitem Total Bobot Favorable Unfavorable 1. Mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi 44, 45, 51, 56, 59, 62, 69, 72 34, 41, 48, 54, 55, 71, 76, 79 16 20 2. Perkembangan keahlian 46, 49, 52, 57, 63, 66, 70, 77 43, 50, 58, 61, 68, 73, 74, 80 16 20 85 3. Mengubah diri pada kinerja yang paling baik

42, 47, 53, 60, 64, 65,

75, 78 1, 3, 10, 14,

23, 29, 33, 36 16 20 4. Manajemen diri siswa 4, 6, 11, 15,

20, 21, 26, 37

2, 8, 17, 24, 27, 30, 35, 40

16 20 5. Motivasi dan penilaian diri 5, 7, 12, 13, 19, 22, 31, 38

8, 9, 16, 19, 25, 32, 39, 67

16 20 TOTAL 80 100

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur