96
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa subjek yang terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak orang 77 orang 55 , sedangkan yang
lebih sedikit adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 63 orang 45 . Penyebaran subjek berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada grafik 1.
Grafik 1 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Hasil Penelitian
a. Hasil Utama Penelitian
Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara komparatif. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan independent sample t-test.
Untuk itu terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji sebaran homogenitas untuk melihat apakah sebaran normal dan populasi sampel homogen.
10 20
30 40
50 60
Jenis Kelamin 55
45 Laki-laki
Perempuan
97
i. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data- data penelitian terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan one-sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS version 16.00 for windows. Menurut Hadi 2000, kaidah yang digunakan yaitu jika nilai
signifikansi atau nilai probabilitas p di bawah 0,05, sebaran data tidak normal. Sedangkan, apabila nilai probabilitas p di atas 0,05, data yang diuji tidak
memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, sehingga sebaran data normal. Hasil uji normalitas data penelitian dari skala self directed learning
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian dari Skala Self Directed Learning
Self Directed Learning Kolmogorov-Smirnov Z
0.447 Asymp. Sig. 2-tailed
0.988
Hasil analisa data pada tabel 6 menunjukkan bahwa Z sebesar 0,447 untuk p=0,988 p0.05. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa distribusi populasi
hasil skala self directed learning adalah normal.
ii. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi sampel penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan
menggunakan Anova melalui Levene Statistic.
98
Berikut ini adalah hasil uji Levene statistic untuk mengetahui homogenitas sampel penelitian. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi p0.05
maka kelompok sampel homogen. Tabel 7
Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian dari Skala Self Directed Learning
Levene Statistic Sig.
0,045 0,832
Hasil Anova menunjukkan angka pada Levene Statistic adalah sebesar 0,045 dengan signifikansi p= 0,832 p0.05. Berdasarkan nilai ini, maka dapat
diartikan bahwa bahwa kelompok sampel bersifat homogen.
iii. Uji Hipotesis Utama
Pada penelitian ini uji hipotesis utama menggunakan independent sample t-test. Untuk melakukan pengujian statistik, dilakukan terlebih dahulu pengujian
hipotesis, yaitu : 1.
Ho : µ1 = µ2, artinya tidak ada perbedaan self directed learning siswa SMA dan siswa SMK
2. Ha : µ1
≠ µ2, artinya terdapat perbedaaan self directed learning siswa SMA dan siswa SMK
Kriteria Ho ditolah adalah pα α = 0.05. Adapun hasil perhitungan statistik tentang gambaran hasil data penelitian
yang diperoleh dari skala self directed learning pada siswa SMK dan siswa SMA dapat dilihat pada tabel 8.
99
Tabel 8 Gambaran Hasil Data Penelitian dari Skala Self Directed Learning
Jenis Pendidikan N
Mean
SMK SMA
70 70
126.16 132.93
Berdasarkan tabel 8, dapat dilhat bahwa nilai rata-rata pada jenis pendidikan SMA 132.93 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pada
jenis pendidikan SMK 126.16. Hasil data penelitian ini menunjukkan bahwa self directed learning siswa SMA lebih tinggi dibandingkan siswa SMK.
Pada penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan adalah 0.05, sedangkan pengetesan signifikansi yang digunakan adalah pengetesan 2 pihak 2-
tailed. Hasil uji statistik skala self directed learning dengan menggunakan independent sample t-test dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini :
Tabel 9 Hasil Perhitungan Uji-t
Levene test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means F
Sig. Sig. 2-tailed
Self Directed Learning
0,045 0.832
0.004
Dari tabel 9 dapat dilihat nilai F 0.045 dan Sig.0.832 merupakan hasil
perhitungan Levene Statistic dimana hasilnya sama dengan hasil Anova melalui Levene Statistic pada uji homogenitas. Hasil perhitungan uji-t diatas diperoleh
signifikansi sebesar 0,004 p0.05. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho µ1 = µ2 ditolak dan Ha µ1
≠ µ2 diterima yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan self directed learning siswa SMA dan siswa SMK.
100
iv. Gambaran Umum Self Directed Learning Terhadap Subjek Penelitian
Sebelum dikategorisasikan subjek ke dalam kelompok subjek yang memiliki self directed learning tinggi, yang memiliki self directed learning
sedang, dan yang memiliki self directed learning rendah, berikut ini akan ditunjukkan deskripsi umum skor self directed learning subjek penelitian yaitu
siswa SMK dan siswa SMA. Data ini penting dalam pengolahan data dalam mengkategorikan subjek ke dalam tiga kelompok subjek yang dimaksudkan.
Deskripsi umum skor mean, standar deviasi, skor minimal dan maksimal dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10 Deskripsi Skor Self Directed Learning
N Mean
SD Min
Max
SMK Empirik
70 126.16
13.491 97
160 Hipotetik
70 110
22 44
176 SMA
Empirik 70
132.93 13.886
102 172
Hipotetik 70
110 22
44 176
Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa siswa SMK memiliki rata-rata empirik sebesar 126.16 dengan standar deviasi sebesar 13.941. Sedangkan rata-
rata empirik siswa SMA sebesar 132,93 dengan standar deviasi sebesar 13,886. Data pada tabel 11 juga menunjukkan hasil rata-rata hipotetik siswa SMA dan
siswa SMK sebesar 110 dengan standar deviasi sebesar 22.
101
Jika dilihat dari perbandingan antara rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik pada tabel 10, dapat dilihat bahwa kedua kelompok penelitian baik siswa
SMA maupun siswa SMK memiliki rata-rata empirik lebih besar daripada rata- rata hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa self directed learning yang dimiliki
subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata yang dimilik populasi umumnya yang artinya bahwa penerapan self directed learning pada subjek lebih baik
daripada penerapan self directed learning pada populasi umumnya. Berdasarkan rata-rata hipotetik dan standar deviasi yang diperoleh, maka
dapat dibuat kategorisasi self directed learning dalam tiga kelompok yaitu kelompok yang memiliki self directed learning rendah, sedang dan tinggi. Untuk
mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma pada tabel 11 yang selanjutnya menghasilkan
pengkategorian skor self directed learning seperti pada tabel 12.
Tabel 11 Kategorisasi Norma Nilai Self Directed Learning Rentang Nilai Kategorisasi
Rentang Nilai Kategorisasi
X µ - 1.0 σ
Rendah µ -
1.0 σ ≤ X µ + 1.0 σ Sedang
µ + 1.0 σ ≤ X Tinggi
Ket : X = Skor yang didapatkan oleh subjek µ = mean hipotetik
σ = standar deviasi
Berdasarkan kategorisasi norma pada tabel 11 dan skor mean hipotetik dan standar deviasi yang ada pada tabel 10 maka diperoleh penggolongan self direted
102
learning siswa serta frekuensi subjek dalam setiap kategori seperti yang diperlihatkan pada tabel 12 dan grafik 2 berikut.
Tabel 12 Data Tingkat dan Klasifikasi Skor Self Directed Learning
Kategori Skor SDL
Jumlah Persentase
Siswa SMK Rendah
X 88 -
- Sedang
88 ≤ X 132
43 orang 61,4
Tinggi 132
≤ X 27 orang
38,6
Total 70 orang
100
Siswa SMA Rendah
X 88 -
- Sedang
88 ≤ X 132
32 orang 45,7
Tinggi 132
≤ X 38 orang
54,3
Total 78 orang
100
Grafik 2 Data Tingkat dan Klasifikasi Skor Self Directed Learning
10 20
30 40
50 60
70
SMK SMA
61,4 45,7
38,6 54,3
Rendah Sedang
Tinggi
103
Dari tabel 12 dan grafik 3 dapat dilihat bahwa pada subjek penelitian dari kelompok siswa SMK maupun siswa SMA tidak ada yang memiliki self directed
learning yang rendah 0. Lalu siswa SMK yang memiliki self directed learning yang sedang sebanyak 43 orang 61.4 , dan siswa SMK yang memiliki self
directed learning yang tinggi sebanyak 27 orang 38.6 . Sedangkan siswa SMA yang memiliki self directed learning yang sedang sebanyak 32 orang 45.7
dang siswa SMA yang memiliki self directed learning yang tinggi yaitu sebanyak 38 orang 54.3 .
b. Hasil Tambahan Penelitian