Model Merilee S. Grindle 1980 Model Mazmanian dan Sabatier 1983

6. Disposisi Implementor Ini mencakup tiga hal, yakni: a respon implementor terhadap kebijakan yang akan dipengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, b kognisi, pemahaman para agen pelaksana terhadap kebijakan, dan c intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor.

B. Model Merilee S. Grindle 1980

Merilee menyatakan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan ditentukan oleh derajat implementability dari kebijakan tersebut. Keunikan model Grindle terletak pada pemahaman yang komprehensif akan konteks kebijakan, khususnya yang menyangkut dengan implementor, penerima implementasi, dan arena konflik yang mungkin akan terjadi serta sumber daya yang akan diperlukan selama proses implementasi. Secara konsep dijelaskan bahwa model implementasi kebijakan yang dikemukakan Grindle menuturkan bahwa keberhasilan proses implementasi kebijakan sampai kepada tercapainya hasil tergantung kepada kegiatan program yang telah dirancang dan pembiayaan cukup, selain dipengaruhi oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Isi kebijakan yang dimaksud meliputi: 1. Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan interest affected. 2. Jenis manfaat yang dihasilkan tipe of benefit. 3. Derajat perubahan yang diinginkan extent of change envisioned. 4. Kedudukan pembuat kebijakan site of decision making. 5. Para pelaksana program program emplementation. 6. Sumber daya yang dikerahkan resources commited. Sedangkan konteks implementasi yang dimaksud meliputi: 1. Kekuasaan power. 2. Kepentingan strategi aktor yang terlibat interest strategies of actors involved. 3. Karakteristik lembaga dan penguasa institution and regime characteristics. 4. Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana compliance and responsiveness.

C. Model Mazmanian dan Sabatier 1983

Model ini disebut sebagai model kerangka analisis implementasi. Mazmanian dan Sabatier mengklasifikasikan proses implementasi kebijakan kedalam tiga variabel, yaitu: 1. Karakteristik dari masalah tractability of the problems sering disebut dengan variabel independen. Indikatornya adalah: a. Tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan. b. Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran. c. Proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi. d. Cakupan perubahan perilaku yang diharapkan. 2. Karakteristik kebijakan undang-undang ability of statute to structure implementation sering disebut dengan istilah variabel intervening, indikatornya adalah: a. Kejelasan isi kebijakan. b. Seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoritis. c. Besarnya alokasi sumberdaya finansial terhadap kebijakan tersebut. d. Seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai institusi pelaksana. e. Kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana. f. Tingkat komitmen aparat terhadap tujuan kebijakan. g. Seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi dalam implementasi kebijakan. 3. Variabel lingkungan nonstatutory variables affecting implementation sering disebut dengan istilah dependen. Indikatornya adalah: a. Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi. b. Dukungan publik terhadap sebuah kebijakan. c. Sikap dari kelompok pemilih constituency groups. d. Tingkat komitmen dan keterampilan dari aparat dan implementor.

D. Model George C. Edward III 1980

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 59 Tahun 2014 Tentang kurikulum 2013 Sekolah menengah Atas/ Madrasah Aliyah (Studi Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Medan)

0 91 89

Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

6 57 130

Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Deskriptif Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tebing Tinggi)

1 81 86

Kisi Kisi Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah Sekolah Menengah Teologi Kristen Sekolah Menengah Agama Katolik Tahun Pelajaran 2015 2016

0 18 50

Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2013 Pada Madrasah Aliyah Negeri Di Kabupaten Kampar

0 1 12

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Padjadjaran

1 3 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 59 Tahun 2014 Tentang kurikulum 2013 Sekolah menengah Atas/ Madrasah Aliyah (Studi Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Medan)

0 0 34

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Indramayu; 5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun

0 0 7

Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Deskriptif Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tebing Tinggi)

0 0 9