Uraian Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana bahan ini bagian dari produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah : − Label produksi, biasanya dapat kita lihat pada produk jadi. Label ini dapat dilihat pada produk spring bed itu sendiri yang di tempel pada cotton cheep, dan pada matras bawah. − Plastik, berfungsi untuk membungkus produk jadi agar tidak terkena noda. Besarnya kebutuhan masing-masing bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan dalam kondisi proses produksi yang berjalan normal disesuaikan dengan jenis dan banyaknya pesanan. Produksi rata-rata yang dapat dikerjakan oleh PT. Bintang Toba Lestari sangat normal dengan jumlah hari kerja 26 haribulan. Dalam hal mutukualitas produk, perusahaan sangat mengutamakannya, seperti seluruh jenis bahan baku dan hasil produksi yang sangat dijaga ukuran serta takarannya, dimana setiap waktu petugas bagian quality control selalu mengadakan pemeriksaan pada produk.

2.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, bahan tambahan dan dana yang ada.Sedangkan proses adalah suatu cara, metode dan teknik bagaimana mengubah sumber daya material, tenaga Universitas Sumatera Utara kerja, mesin, dana dan metode yang ada untuk memperoleh hasil. Sedangkan untuk produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dari definisi diatas maka dapat dibuat kesimpulan bahwa proses produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya material, tenaga kerja, mesin, dana, dan metode yang ada. Jenis-jenis produksi sangat banyak, tergantung dari metode, dan cara yang digunakan untuk menghasilkan produk. Namun secara garis besar dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu : 1. Proses produksi yang terus menerus Continue 2. Proses produksi yang terputus-putus Intermittent Dalam aktivitas produksinya sehari-hari PT. Bintang Toba Lestari menggunakan jenis proses produksi yang terputus-putus Intermittent. Hal ini dikarenakan kegiatan produksi dari perusahaan tersebut berlangsung untuk memenuhi permintaan atau pesanan disamping juga sebagai persediaan atau stock. Untuk memperoleh produk dengan kualitas yang baik, diperlukan pedoman kerja dan tahapan yang harus dilaksanakan oleh semua operator. Secara umum proses pembuatan spring bed dapat diklarifikasikan sebagai berikut : 1. Busa dibuat terlebih dahulu didevisi Foaming kemudian busa yang telah dibuat dipotong sesuai dengan ukuran spring bed. 2. Kain diproses dengan menambahkan busa setebal 1 cm dan ditambah PP. nonwaven kemudian dijahit dimesin quilting. Universitas Sumatera Utara 3. Selanjutnya kain yang telah diproses dimesin quilting dipotong sesuai dengan ukuran spring bed, dan dijahit dibagian menjahit biasa menjadi sarung sprig bed. 4. Kawat baja yang masih harus dipress menjadi per ulir bulat kenudian dirangkai menjadi satu melalui ram per rakit Per dengan meletakan per 5. Proses berikutnya rangka dipersiapkan untuk disolari dan diberi oli. 6. Selanjutnya rangka diberi per yang telah dipress dimesin rakit Per diatasnya lalu ditembak dengan CL 73 agar menyatu dengan rangka. 7. Rangka yang sudah menyatu dengan per selanjutnya diberi Cotton Sheet diatas per Coil tersebut lalu diatas Cotton Sheet diberi busa setebal 3 cm. 8. Kemudian rangka tersebut disarungi kain yang telah dipersiapkan dan di jahit pinggirnya dengan mesin jahit lis pinggir. 9. Spring bed yang telah disarungi dibungkus dengan plastik dan mika dan diberi plat sudut dan kartu garansi. 10. Spring bed yang telah siap diproses lalu ditransfer ke gudang barang jadi.

2.4. Mesin dan Peralatan