Analisis Economic Order Quantity EOQ Analisa DRP Distribution Requirement Planning Worksheet

I-97

6.3. Analisis Economic Order Quantity EOQ

Kegunaan EOQ adalah untuk menentukan order quantity yang ekonomis yang akan meminimumkan jumlah biaya pemesanan dan biaya persediaan per waktu. Tabel 6.2. Rekapitulasi Nilai EOQ Setiap DC No. Distribution Center DC EOQ kotak 1 Aceh 31.480 2 Padang 25.100 3 Bandar Lampung 23.990 4 Pekanbaru 19.810 Dari Tabel 6.2 , terlihat bahwa EOQ yang terbesar adalah pada DC Aceh. Permintaan yang banyak juga memengaruhi nilai EOQ dari tiap DC. PT. Uni Perkasa dalam menentukan order quantity menggunakan metode Lot for Lot yaitu jumlah pemesanan sama banyak dengan jumlah yang dibutuhkan. Metode ini memang dapat meminimumkan biaya persediaan, tetapi menambah biaya transportasi. Seperti yang diketahui bahwa persentase terbesar biaya distribusi adalah biaya transportasi. Dengan metode EOQ, perusahaan dapat meminimumkan biaya transportasi, dengan menambah sedikit biaya persediaan. Selain menghemat biaya-biaya yang timbul dari metode lot for lot, perusahaan bisa lebih memfokuskan hasil penjualannya sehingga bisa tersebar merata di pangsa pasar. I-98

6.4. Analisa DRP Distribution Requirement Planning Worksheet

Untuk memenuhi permintaan, perusahaan menyikapinya dengan fleksibel dan respon yang cepat. Dengan mengetahui peramalan permintaan 12 bulan kedepan, menjadikan perusahaan dapat mengambil keputusan- keputusan strategis, mengingat kejadian-kejadian dilapangan begitu tidak terduga. Perusahaan selalu berusaha melebarkan pangsa pasarnya, memeperluas jangkauan pasar nasional dengan kualitas isi maupun kemasan dari produk dengan tujuan untuk kepuasan konsumen. Berikut ini adalah pembahasan hasil perhitungan DRP Distribution Requirement Planning worksheet pada DC Aceh, Padang, Bandar Lampung dan Pekanbaru selama periode 20 minggu. DRP worksheet dibuat dalam bucket mingguan sebab lead time setiap kota rata-rata dalam mingguan. Jadi permintaan setiap bulan dirata-ratakan menjadi permintaan mingguan.  DC Aceh Berdasarkan data masa lalu , jumlah permintaan yang diperoleh adalah 446.300 kotak. Sedangkan hasil peramalan dengan metode Double exponential smoothing’s model diperoleh 458.046 kotak terjadi peningkatan sekitar 12 ribu kotak . Sesuai dengan nilai EOQ yang diperoleh , hampir setiap bulan DC Aceh memerlukan order dari PT. Uni Perkasayaitu pada periode ke 1, 5, 8, 12, 15, 17 dan 19 dengan ukuran pemesanan ekonomis sebesar 20.450 kotak.  DC Padang Hasil peramalan untuk DC Padang menunjukkan bahwa peningkatan permintaan produk Minly terjadi pada bulan September hingga Desember . Hal I-99 ini biasanya disebabkan oleh banyaknya hari raya pada bulan-bulan tersebut maupun hari libur. Dalam DRP worksheet yang telah dibuat dalam bucket mingguan, DC Padang melakukan pemesanan pada minggu ke 1, 4, 8, 12, 14, 17 dan 19 dengan lead time 4 hari dan ukuran pemesanan sebesar 17.340 kotak.  DC Bandar Lampung DRP Worksheet untuk DC ini menunjukkan permintaan yang stabil hingga akhir periode padahal data actual menunjukkan permintaan yang cenderung menurun. Permintaan dari DC ini tidak bergejolak atau lebih stabil bila dibandingkan dengan permintaan DC lainnya. DC ini hanya melakukan pemesanan selama enam kali dalam periode 20 minggu yaitu minggu ke 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 dengan lead time selama 1 minggu.  DC Pekanbaru Pada data actual, permintaan di DC ini menunjukkan jumlah yang lebih banyak dari DC Bandar Lampung. Metode peramalan yang cocok dengan data permintaan sebelumnya adalah Double exponential smoothing with linear’s model yang sama dengan DC Bandar Lampung. Nilai EOQ mendapat nilai terkecil dibandingkan dengan DC lainnya. DC ini dijadwalkan akan melakukan pemesanan selama 8 kali selama periode 20 minggu yaitu minggu ke 1, 4, 8, 11, 14, 16, 18 dan 20. Setelah melakukan penjadwalan dengan metode DRP , frekuensi pemesanan menjadi lebih kecil per tahunnya dibandingkan dengan periode yang I-100 lalu. Dengan berkurangnya frekuensi pemesanan akan berdampak pada berkurangnya biaya set up pesan yang dilakukan. Perbandingan frekuensi pemesanan sebelum dan sesudah menggunakan DRP dapat dilihat pada Tabel 6.3 Tabel 6.3. Perbandingan Frekuensi Pemesanan DC Tanpa DRP Dengan DRP Aceh 48 kali 22 kali Padang 35 kali 19 kali Bandar Lampung 30 kali 17 kali Pekanbaru 32 kali 18 kali Adapun usulan kepada pihak pabrik agar dapat menjalankan jadwal baru yang menggunakan sistem DRP adalah : 1. Menambah armada pengangkutan dan kontainer yang lebih besar agar produk dapa dimuat dalam jumlah yang banyak sekali jalan. 2. Pihak PPIC dapat memprediksi atau menghitung permintaan pada periode mendatang dengan software maupun rumus pendekatan lainnya sehingga data masa depan yang diperoleh dapat dijadikan patokan dalam produksi. 3. Kedisiplinan semua pekerja dalam hal jadwal dan kualitas pekerjaan. 4. Memanfaatkan mesin-mesin yang ada jangan sampai ada yang menganggur . Jika mesin tidak berfungsi secara optimal , disarankan secepatnya diperbaiki atau mengganti mesin yang baru setelah menghitung dengan ekonomi teknik daripada hanya menjadi beban. I-101

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN