jemaat bisa mendapatkan jemaat baru. Dilakukan berbagai macam cara dan bermacam kegiatan agar masyarakat kabanjahe bisa lebih mengenal gereja ini.
4.4.5. Stereotip masyarakat konvensional tentang aliran kharismatik
Stereotip adalah sebuah pendapat yang ditarik tanpa dapat menjadi sebuah gambaran yang tepat, karena pandangan kita terhadap objeknya lebih
banyak disesuaikan dengan latar belakang kita sehingga kemudian hadir sebuah kejanggalan.Sebagian orang menganggap segala bentuk stereotip negatif.
Stereotip jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. Stereotip dapat mempersempit
persepsi jemaat gereja konvensional sehingga dapat mencemarkan komunikasi antar gereja yang beraliran kharismatik dikarenakan stereotip cenderung untuk
menyamarkan ciri-ciri gereja beraliran kharismatik. Melalui hasil wawancara dilokasi penelitian dengan para informan,
diperoleh data bahwa terdapat suatu jawaban atau pandangan yang sama dari para informan mengenai pandangan masyarakat konvensional tentang aliran
kharismatik. Seperti pernyataan yang diungkapkan informan yang bermarga Perangin-angin 50:
… “ pada umumna aliren kharismatik la lit kebiarenna. Pang bas sharing man pendeta ntah pe man jemaat sidebanna, pang
mpebarken berita simeriah man kerina kalak, ras pe semangat kel bas pelayanen. Aliren kharismatik enda pe meterkel
erkembang perban ajaren agamna simenukah mbegikensa bage pe tata ibadahna lenih enerjik perbahan aliren enda lebih
mengedepanken pujin ras penyembahen” Pada umumnya aliran kharismatik lebih berani. Lebih berani dalam melakukan
sharing, lebih berani dalam memberitakan injil dan lebih semangat dalam melayani. Aliran kharismatik juga tumbuh
begitu cepat karena ajaran agamanya yang lebih menarik untuk didengar serta tata ibadahnya yang lebih enerjik karena lebih
mengutamakan pujian dan penyembahan. Aliran kharismatik sudah berhasil merebut orang-orang yang beragama untuk masuk
ke gereja.
Hal ini senada dengan jawaban yang disampaikan informan yang bernama mak Harto 55:
Aliran kharismatik pada umumnya lebih fanatik dalam artian lebih mengenggap bahwa ajaran merekalah yang sebenarnya
paling baik dari pada aliran kristiani yang lainnya. Selain itu aliran kharismatik terlalu berlebihan dalam berdoa sehingga
mengeluarkan air mata dan menyebutkan bahasa-bahasa roh yang tidak dimengerti orang lain. Jemaat dari aliran kharismatik
itu sebenarnya berasal dari gereja-gereja kesukuan yang merasa tidak nyaman beribadah sehingga mereka keluar dan masuk ke
gereja yang beraliran kharismatik. Aliran kharismatik juga telah mencuri jemaat dari gereja-gereja konvensional serta aliran
kharismatik sudah menghilangkan adat istiadat yang ada di kabanjahe ini. Tata ibadah aliran kharismatik yang dilakukan
seperti konser- konser artis sampai melompat-lompat dan bertepuk tangan dan Aliran kharismatik yang ada di kabanjahe
ini terlihat lebih bersukacita dibandingkan jemaat gereja lainnya. Pendeta aliran kharismatik juga tidak sekolah dan hanya
mengandalkan pengalaman rohani dibandingkan persekolahan karena aliran kharismatik juga berkata Tuhan juga tidak sekolah
untuk menyebarkan firman. Alian kharismatik juga sering mengadakan persepuluhan dalam artian lebih banyak
persepuluhan maka rejekinya juga seakin banyak.
Hal ini juga senada dengan jawaban yang disampaikan informan yang berprofesi sebagai pendeta di Gereja Huria Kristen Batak Protestan yaitu HF
Panjaitan. STh 65: …. “Aliran kharismatik pintar dalam hal merekrut jemaat dari
gereja lain sehingga jemaat dari gereja-gereja konvensional lainnya mudah terpengaruh serta jemaat gereja konvensional
juga mau untuk beribadah hanya untuk jajan rohani. Aliran kharismatik juga menghilangkan adat istiadat atau budaya
dimana mereka tinggal dan sangat mengharamkan budaya itu dan sangat berbeda dengan aliran kristiani lainnya. Aliran
kharismatik lebih mengutamakan pujian dan penyembahan dalam hal beribadah serta mereka lebih bersemangat dan
terkesan berlebihan dalam menyanyikan lagu pujian hingga bertepuk tangan dan melompat-lompat. Pertumbuhan aliran
kharismatik juga lumayan cepat terlihat dari sudah banyaknya jemaat-jemaat aliran ini.”
Informan janus sihombing 60 juga mengatakan bahwa: …”Aliran kharismatik itu ibadah seperti mengadakan konser-
konser sehingga pada Kebaktian pun mereka bertepuk tangan dan ada juga yang sampai melompat-lompat untuk memuji
Tuhan. Aliran kharismatik juga menghilangkan adat istiadat yang selama ini sudah dipegang oleh warga kabanjahe selain itu
aliran kharismatik juga mau datang kerumah-rumah untuk mengajuk jemaat untuk datang ke gerejenya dan mengatakan
bahwa agar lebih menerima berkat. Aliran kharismatik juga tumbuh cepat seperti ajaran agamanya yang lebih enak untuk
didengar serta cara beribadahnya lebih enerjik karena lebih mengutamakan pujian dan penyembahan. Pendeta aliran
kharismatik sangat pintar. Hal ini dapat terlihat dari pengahafalan akan semua ayat-ayat alkitab yang ada.”
Dari hasil wawancara dengan para informan terlihat bahwa pandangan dari jemaat konvensional lebih pada bentuk stereotip yang negatif karena semua
dari pernyataan informan lebih pada penafsiran yang mereka dapat tanpa langsung bertanya kepada kelompok atau aliran kharismatik dan lebih
disesuaikan dengan latar belakangnya sehingga adanya kejanggalan- kejanggalan yang terjadi. Mereka juga mengarang tentang bagaimana
sebenarnya gereja kharismatik karena mereka kurang setuju dengan kedatangan aliran kharismatik.
4.4.6. Penyebab terjadinya konflik