Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Defenisi konsep

dia pergi beribadah ke gereja kharismatik tersebut. Mereka pergi hanya untuk beribadah dan menikmati cara beribadah gereja kharismatik yang sepenuhnya menggunakan musik. Hal inilah membuat penulis tertarik meneliti dengan mengangkat judul potensi konflik laten antara penganut aliran kristiani gereja “konvensional” HKBP dengan Gereja Bethel Indonesia “kharismatik”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah adalah sebgai berikut: a. Apa yang menyebabkan terjadinya konflik antara penganut aliran kristiani gereja konvensional dengan gereja kharismatik? b. Mengapa terjadinya konflik antara penganut aliran kristiani gereja konvensional dengan gereja kharismatik?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konflik antara penganut aliran kristiani gereja “konvensional” Huria Kristen Batak Protestan dengan gereja “kharismatik” yaitu: a. Apa yang menyebabkan terjadinya konflik antara penganut aliran kristiani gereja konvensional dengan gereja kharismatik? b. Mengapa terjadinya konflik antara penganut aliran kristiani gereja konvensional dengan gereja kharismatik?

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi peneliti maupun orang lain. Khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa sosiologi khususnya pada mata kuliah sosiologi agama, serta dapat menambah rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mengkaji persoalan yang terkait dengan penelitian ini. b. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan akademis serta menganalisis berbagai fenomena sosial secara kritis mengenai potensi konflik laten antara penganut aliran kristiani gereja “konvensional” dengan gereja “kharismatik”. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah referensi dan dijadikan rujukan bagi peneliti berikutnya.

1.5. Defenisi konsep

Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu penjelasan gejala atau menyatakan suatu ide maupun gagasan untuk megetahui penjelasan, maksud, pengertian, dan kesalahpahaman penafsiran, maka dipergunakan batasan konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Potensi konflik laten Kemampuan perselisihan yang mempunyai kemungkinan untuk dilakukan secara tersembunyi yang terjadi antara aliran kristiani gereja “konvensional” Huria Kristen Batak Protestan dengan gereja “kharismatik” dalam perebutan jemaat. 2. Aliran kristiani Aliran yang ada pada agama Kristen yang terdiri dari aliran calvinis, aliran Lutheran, aliran methodis, aliran pentakosta, aliran kharismatik, aliran adventis, sertra aliran saksi jehova. 3. Jemaat gereja konvensional Pengikut dari gereja yang masih bersifat tradisional dan masih menggunakan adat istiadat setiap melakukan kegiatan di gereja. 4. Jemaat gereja kharismatik Pengikut dari gereja yang sudah menghilangkan esensi dari adat istiadat sehingga jemaat dari gereja ini lebih berkesan modern dari pada gereja yang masih menggunakan adat istiadat pada setiap kegiatan yang ada. 5. Agama Sistem keyakinan yang dianut suatu kelompok atau masyarakat yang mengatur hubungannya dengan Tuhannya. 6. Gereja Gereja dapat diartikan sebagai suatu institusi agama yang dijadikan umat untuk tempat melakukan ibadah serta tempat melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. 7. Penganut atau jemaat Persekutuan sejumalah warga ditempat yang tertentu yang dipimpin oleh pemimpin jemaat setempat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Starategi Pertumbuhan Gereja (Studi Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di Jln. Iskanda Muda Medan)

19 251 108

Makna Sinamot dalam Penghargaan Keluarga Isteri pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (studi kasus pada masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik Di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi)

14 165 80

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

2 51 95

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

0 1 11

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

0 0 2

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

0 0 12

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

0 0 11

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

0 0 3

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

0 0 4

STUDI TERHADAP KOMUNITAS GEREJA HKBP KOTA PEKANBARU

0 2 18