Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

baik 72 unit sepeda motor dan yang dalam keadaan rusak berat 10 unit sepeda motor. Ambulance seluruhnya berjumlah 3 unit, dalam keadaan baik hanya 1 unit Ambulance sedang 2 unit dalam keadaan rusak.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis univariat 4.2.1.1 Karakteristik Individu a.Pelatihan Tabel 16. Distribusi Frekuensi Karakteristik Individu berdasarkan Pelatihan pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Pelatihan Frekuensi Persentase 1 2 Tidak ada Ada 37 32 53,6 46,4 Jumlah 69 100 Sumber : hasil penelitian yang diolah 2008 Pada Tabel 16 menunjukan bahwa sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah yang tidak pernah mengikuti pelatihan yaitu 37 orang 53,6. Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008. b.Masa Kerja Tabel 17. Distribusi Frekuensi Karakteristik Individu berdasarkan Masa Kerja pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Masa Kerja Frekuense Persentase 1 2 Tinggi 2-3 Tahun Rendah 2 Tahun 40 29 58,0 42,0 Jumlah 69 100 Sumber : hasil penelitian yang diolah 2008 Pada Tabel 17 menunjukan bahwa sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah katagori tinggi 2 – 3 tahun yaitu 40 orang 58,0. c.Pengetahuan Tabel 18. Distribusi Frekuensi Karakteristik Individu berdasarkan Pengetahuan pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Pengetahuan Frekuensi Persentase 1 2 Tinggi Rendah 26 43 37,7 62,3 Jumlah 69 100 Sumber : hasil penelitian yang diolah 2008 Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008. Pada Tabel 18 menunjukan bahwa sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah brpengetahuan rendah yaitu 43 orang 62,3 d.Tunjangan Tabel 19. Distribusi Frekuensi Sistem Imbalan berdasarkan Tunjangan pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Tunjangan Frekuensi Persentase 1 2 Tinggi Rendah 32 37 46,4 53,6 Jumlah 69 100 Sumber : hasil penelitian yang diolah 2008 Pada Tabel 19 menunjukan bahwa sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah pada tingkat pemberian tunjangan rendah yaitu 37 orang 53,6. Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008. e.Insentif Tabel 20. Distribusi Frekuensi Sistem Imbalan berdasarkan Insentif pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Insentif Frekuensi Persentase 1 2 Tinggi Rendah 30 39 43,5 56,5 Jumlah 69 100 S umber : hasil penelitian yang diolah 2008 Pada Tabel 20 menunjukan bahwa sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah pada tingkat pemberian insntif rendah yaitu 39 orang 56,5. f.Bonus Tabel 21. Distribusi Frekuensi Sistem Imbalan berdasarkan Bonus pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Bonus Frekuensi Persentase 1 2 Tinggi Rendah 36 33 52,2 47,8 Jumlah 69 100 S umber : hasil penelitian yang diolah 2008 Pada Tabel 21 menunjukan bahwa sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah pada tingkat pemberian bonus tinggi yaitu 36 orang 52,2 . Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008. h.Aktivitas Supervisi Tabel 22. Distribusi Frekuensi Aktivitas Supervisi pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 No Aktifitas Supervisi Frekuensi Persentase 1 2 Tinggi Rendah 29 40 42,0 58,0 Jumlah 69 100 Sumber : hasil penelitian yang diolah 2008 Pada Tabel 22 menunjukan bahwa pada aktivitas supervisi sebahagian besar responden yang menjadi tenaga supervisor pada pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah pada tingkat aktivitas rendah yaitu 40 orang 58,0. 4.2.2. Analisis Multivariat Regresi Logistik Uji pengaruh varibel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu uji pengaruh karakteristik supervisor pelatihan, masa kerja dan pengetahuan terhadap aktivitas supervisi pada pelaksanaan MTBS dan uji pengaruh sistem imbalan tunjangan, insentif dan bonus terhadap aktivitas supervisi pada pelaksanaan MTBS. 1. Uji pengaruh karakteristik supervisor terhadap aktivitas supervisi MTBS Hasil uji regresi logistik menunjukan variabel pelatihan dan pengetahuan berpengaruh terhadap aktivitas supervisi p0,05 sedangkan variabel masa kerja Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008. tidak berpengaruh terhadap aktivitas supervisi p0,05 secara statistik hasil uji tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Variabel pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas supervisi pada pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit p0,05 dan nilai Exp sebesar 5,079 b. Variabel pengetahuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas supervisi pada pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit p0,05 dan nilai Exp sebesar 3,065. Tabel 23. Hasil Uji Regresi Logistik Karakteristik Supervisor terhadap Aktivitas Supervisi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Variabel P Exp Pelatihan 0,007 5,079 Masa Kerja 0,263 2,009 Pengetahuan 0,007 3,065 Konstan 0,014 0,007 Secara keseluruhan karakteristik supervisor yang paling besar pengaruhnya terhadap aktivitas supervisi pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit adalah variabel pelatihan dengan niali Exp sebesar 5,079. 1. Uji pengaruh sistem imbalan terhadap aktivitas supervisi MTBS Hasil uji regresi logistik sistem imbalan terhadap aktivitas supervisi menunjukan variabel insentif berpengaruh terhadap aktivitas supervisi p0,05 sedangkan variabel tunjangan dan bonus tidak berpengaruh terhadap aktivitas supervisi p0,05 secara statistik hasil uji tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008. Variabel insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas supervisi pada pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit p0,05 dan nilai Exp sebesar 5,216. Tabel 24. Hasil Uji Regresi Logistik Sistem Imbalan terhadap Aktivitas Supervisi Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Variabel P Exp Tunjangan 0,456 0,650 Insentif 0,006 5,216 Bonus 0,161 2,315 Konstan 0,013 0,033 Secara keseluruhan sistem imbalan yang paling besar pengaruhnya terhadap aktivitas supervisi pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit adalah variabel insentif dengan niali Exp sebesar 5,216 Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. USU e-Repository © 2008.

BAB 5 PEMBAHASAN