Proses pengorganisasian adalah menyangkut penentuan pekerjaan, pembagian kerja secara tepat diantara para pegawai, dan menetapkan mekanisme untuk
mengkoordinasikan aktifitas organisasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Manfaat pengorganisasian akan diketahui melalui kejelasan :
1 pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, 2 hubungan organisatoris antara orang-orang didalam organisasi tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya,
3 pendelegasian wewenang, 4 pemanfaatan staf dan fasilitas fisik Muninjaya, 2004.
Langkah-langkah pengorganisasian meliputi; 1 pemerincian semua pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi, 2 pembagaian seluruh
beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dan menyenangkan dapat dilaksanakan oleh satu atau sekelompok orang, 3 pengabungan pekerjaan anggota
organisasai dengan cara yang logis dan efisien, 4 menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis, 5
monitoring efektifitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektifitas Stoner dan Wankel, 1996.
c. Pelaksanaan Implementing
Pelaksanaan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, karena dalam melaksanakan suatu rencana terkandung berbagai aktifitas yang bukan saja satu sama
lainnya berhubungan, teapi juga bersifat komplek dan majemuk. Semua aktifitas harus dipadukan sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan memuaskan Azwar, 1996.
Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur.
USU e-Repository © 2008.
Memadukan berbagai aktifitas yang menugaskan semua orang yang terlibat dalam organisasi untuk melaksanakan aktifitas yang dimaksut, memerlukan suatu
keterampilan khusus, tugas seorang administrator ataupun manejer, pada dasarnya adalah melakukan upaya sedemikian rupa sehingga dapat memotivasi bawahan untuk
bertanggung jawab melaksanakann berbagai aktifitas yang telah disusun. Agar pekerjaan dapat termotivasi dan bekerja dengan baik, seorang administrator ataupun
manejer harus mampu mengkomunikasikan ide ataupun gagasan yang ada padanya pada bawahan. Kemudian dengan kepemimpinan yang dimiliki mampu mengarahkan,
mengawasi dan mensupervisi bawahan sedemikian rupa sehingga semua aktifitas yang tekah disusun dapat terlaksana dengan baik.
Melaksanakan suatu rencana seorang administrator ataupun manejer perlu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan seperti yang dimaksud antara lain;
1 pengetahuan dan keterampilan motivasi, 2 pengetahuan dan keterampilan komunikasi, 3 pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan, 4 pengetahuan dan
keterampilan pengarahan, 5 pengetahuan dan keterampilan pengawasan , 6 pengetahuan dan keterampilan suvervisi.
d. Penilaian Evaluating
Menurut WHO yang dikutip Azwar 1996 penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian,
pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya. Sedangkan
menurut Riecken penilaian merupakan suatu pengukuran terhadap akibat yang
Said Hanafiah : Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi Pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur.
USU e-Repository © 2008.
ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Penilaian pada suatu program dibedakan atas tiga jenis; penilaian pada tahap awal, penilaian pada tahap pelaksanaan program dan penilaian pada tahap akhir
program. Sedangkan penilaian dipandang dari sudut ruang lingkup meliputi penilaian terhadap masukan, proses, keluaran dan dampak. Langkah penilaian yang pertama
adalah memahami program yang akan dinilai, kemudian menentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan, menyusun rencana penilaian,
melaksanakan penilaian, menarik kesimpulan dan menyusun saran-saran Azwar, 1996.
2.2. Manajemen Terpadu Balita Sakit