Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
                                                                                Novel  Negeri Lima Menara ini diterbitkan  untuk pertama  kalinya pada tahun 2009 terdiri dari 46 bab dan 405 halaman. Sedangkan novel
Semester  Pertama  di  Malory  Towers terdiri  dari  22  bab  dan  248
halamandantelahditerjemahkansertaditerbitkankedalambahasa Indonesia pertama kali padatahun 1984.
2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang kedua. Data sekunder
merupakan  data  pelengkap  dalam  penelitian  ini.  Selain  itu,  data sekunder  membantu  peneliti  dalam  menganalisis  data  primer  dalam
sebuah penelitian. Data sekunder dapat berupa buku, jurnal, dan artikel yang berhubungan dengan objek penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik    pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah teknik  pustaka.  Penulis  mencatat  data-data  yang  diambil  dari  data  primer  yang
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Penulis mencoba menelaah kata demi  kata,  kalimat  demi  kalimat,  dan  wacana  yang  terdapat  pada  novel  Negeri
Lima  Menara dan  Semester  Pertama  di  Malory  Towers.  Adapun  langkah-
langkahpengumpulan  data  tersebut  yaitu  membaca  secara  cermat  kedua  novel tersebut,  kemudian  menganalisisunsurinstrinsiknya,  mencatat  kalimat  yang
menggambarkan  adanya  pendidikan  karakter  pada  kedua  novel  tersebut,  lalu menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang ada pada kedua novel tersebut.
Setelah data dianalisis, lalu ditafsirkan, kemudian yang terakhir baru dinilai. 5.
Teknik Analisis Data Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  teknik
pembacaan  heuristik  dan  hermeneutik.  Tahap  pertama  analisis  data  pada penelitian  ini  yaitu  melalui  pembacaan  heuristik  yang  mana  artinya  penulis
menginterpretasikan  teks  novel  Negeri  Lima  Menara  dan  Semester  Pertama  di Malory  Towers
melalui  tanda-tanda  linguistik.  Caranya    yaitu  membaca  secara
cermat dan teliti tiap kata, kalimat, ataupun paragraf dalam kedua novel tersebut kemudian  menandai  kata-kata  kunci  atau  gagasan  yang  berkenaan  dengan
pendidikan karakter dengan memberi tanda berupa garis bawah. Tahap  kedua  penulis  melakukan  pembacaan  hermeneutik.  Hermeneutik
secara  sederhana  berarti  ilmu  tafsir.
4
Hermeneutik  sastra  termasuk  salah  satu pendekatan  tafsir  sastra  yang  menggunakan  logika  linguistik  dalam  membuat
telaah  atas  sebuah  karya  sastra.  Logika  linguistik  membuat  penjelasan  dan pemahaman  dengan  menggunakan  makna  kata  dan  selanjutnya  makna  bahasa
sebagai  bahan  dasar,  serta  makna  budaya.  Hermeneutik  sastra  bandingan  ini dilakukan  dengan  sangat  hati-hati  untuk  mencermati  makna  tekstual  dan
kontekstual.  Makna  tekstual  memerlukan  pencermatan  secara  holistik  untuk menangkap hal- hal kontekstual, yaitu makna dibalik teks.
Pada  dasarnya  medium  pesan  adalah  bahasa.  Penafsiran  disampaikan lewat bahasa, bukan bahasa itu sendiri. Karya sastra perlu ditafsirkan sebab di satu
pihak  karya  sastra  terdiri  atas  bahasa,  di  pihak  lain,  di  dalam  bahasa  sangat banyak makna yang tersembunyi, atau dengan sengaja disembunyikan.
5
Jadi pada tahap  ini  penulis  menafsirkan  nilai-nilai  pendidikan  karakter  yang  terkandung
dalam sebuah kata atau kalimat.
4
Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:Bukupop. 2011. h. 124.
5
Nyoman Kutha Ratna. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006. h. 45
                                            
                