Hakikat Media Audio KAJIAN TEORI
keinginan siswa untuk belajar dan mengakibatkan menurun pula hasil belajar siswa.
Pada kenyataan minat itu adalah sesuatu yang sangat penting yang harus dimiliki dalam belajar. Karena bagaimana siswa akan mengerti dengan
pelajaran kalau rasa ingin atau rasa suka pada pelajaran saja tidak ada. Untuk itulah fungsi dari media itu sendiri. Yaitu untuk mengatasi masalah-
masalah dalam belajar. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Manfaat Media menurut Hamalik 1986 dalam Azhar Arsyad, yaitu:
Hamalik 1986 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat
siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajian data dengan menarik, sehingga memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi.
7
Jadi pada dasarnya media itu sangat bermafaat dalam kegiatan belajar- mengajar. Karena selain memudahkan guru, media juga dapat memberikan
stimulus bagi siswa untuk belajar dengan gembira dan penuh rasa suka. Selain itu untuk menumbuhkan minat atau keinginan siswa dalam belajar,
sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang memuaskan dari usaha belajarnya tersebut.
4. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan
siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya:
8
a. Media yang akan digunakan oleh guru sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, h. 15-16
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h.173
hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa
belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi
pembelajaran. Contohnya untuk membelajarkan siswa memahami pertumbuhan jumlah penduduk di indonesia, maka guru perlu
mempersiapkan semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan itu. c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat
auditif. Demikian juga sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang akan sulit menangkat bahan pembelajaran yang
disajikan memalui media visual. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru perlu memperhatikan setiap kemampuan dan
gaya tersebut. d. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien.
Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat sederhana
belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektivitas penggunanya.
e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-media
mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya. Media
secanggih apapun tidak akan bisa menolong tanpa kemampuan teknis pengoperasiannya. Oleh karena itu sebaiknya guru mempelajari dahulu
bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan media yang akan digunakan. Hal ini perlu ditekankan, sebab sering guru melakukan
kesalahan-kesalahan yang
prinsip dalam
menggunakan media
pembelajaran yang pada akhirnya penggunaan media bukan menambah kemudahan siswa belajar, malah sebaliknya mempersulit siswa belajar.
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan, seperti alat sebagai
pengantar atau perantara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
5. Pengertian Media Audio Yudhi Munadi mengungkapkan bahwa:
Audio atau pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Mendengar adalah proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
pendengaran aural stimuli. Dalam tahap inilah gangguan fisik pada alat pendengaran seseorang dapat menimbulkan kesulitan dalam
proses mendengarkan. Mendengar adalah sebuah proses di mana gelombang suara masuk melalui saluran telinga bagian luar terhubung
dengan gendang telinga eardrum di bagian tengah telingan dan menimbulkan getaran-getaran yang kemudian meransang influsi-
influsi saraf sampai ke otak.
9
Jadi audio atau pendengaran adalah proses masuknya glombang suara ke dalam lubang telinga dan melalui proses yang lainnya sehingga suara
tersebut sampai ke saraf otak, dan menimbulkannya suatu pemahaman atas suara yang masuk tadi.
Wina mengatakan, “media auditif yaitu media yang hanya dapat di
dengar saja. Atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
”
10
Jadi media audio adalah media yang hanya dapat didengar saja tidak bisa dilihat, karena hanya memiliki unsur suara saja.
Syaiful berpendapat, “Media auditif adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassatte recorder, dan piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai
kelainan dalam pendengaran. ”
11
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapat Syaiful sama dengan pendapat Wina yaitu media audio adalah media yang hanya bisa dilakukan dengan
mendengarkan saja.
9
Yudhi, op. cit., h. 58-59.
10
Wina, op. cit., h. 172.
11
Djamarah, op. cit., h.124
Media audio merupakan alat bantu yang digunakan dengan hanya bisa mendengar saja. Media ini membantu para siswa agar dapat berfikir dengan
baik, menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran. Dalam proses pembelajaran, media tersebut diajarkan kepada siswa berupa pesan.
Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.
Oleh karena itu proses pembelajaran dapat tersusun dengan baik. Media ini merupakan bentuk pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Materi yang disapaikan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat memberikan pesan yang menarik dan memotivasi siswa. Dari
pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media audio adalah alat bantu yang hanya bisa didengar saja yang menimbulkan getaran-
getaran yang meransang influsi-influsi sampai ke otak. Getaran-getaran itulah yang mampu merangsang motivasi. Dengan demikian minat siswa
semakin meningkat. Dari beberapa definisi di atas penulis mengacu pada definisi Wina yaitu mengenai media audio adalah media yang hanya dapat
didengar saja dan hanya memiliki unsur suara. Seperti radio atau rekaman suara.
6. Jenis-Jenis Media Audio Audio Formats Jenis-jenis media audio diantaranya adalah
12
a. Phonograph Gramaphone Yaitu alat rekam yang memiliki hasil yang baik. Dengan speed tinggi
yang dimilikinya maka frequency respons pun tinggi sehingga mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata hingga
suara badai, kicauan burung, musik simponi dan lain-lain. b. Open Reel Tapes
Yaitu alat perekam yang memiliki kualitas suara yang lebih bagus dibandingkan yang menggunakan pita kaset. Karena unsur kecepatan
tersebut berpengaruh pada frequency respons tanggapan frekuensi. Semakin tinggi kecepatannya, semakin tinggi tanggapan frekuensinya.
12
Yudhi, op. cit., h. 68-76.
c. Cassette Tapes Perekam kaset audio ini adalah yang paling populer di kalangan
masyarakat. Berfungsi sebagai play back program dalam bentuk kaset ataupun sebagai perekam.
d. Compact Disc Yaitu sebuah piring optikal yang digunakan untuk menyimpan data
secara digital. Media ini tetap menjadi format standar dalam pemutaran rekaman audio komersial hingga pertengahan 2006.
e. Radio Di dunia pendidikan, hingga saat ini radio masih digunakan sebagai
media pembelajaran, khususnya untuk pembelajaran program pendidikan jarak jauh. Sebenarnya radio termasuk jenis media massa
yakni media untuk komunikasi massa. Sedangkan pembelajaran termasuk komunikasi publik kelompok. Namun, untuk beberapa
konteks, program radio bisa dikhususkan untuk komunikasi publik atau kelompok.
f. Laboratorium Bahasa
Yaitu alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahas asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disampaikan
sebelumnya. 7. Pengaruh Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran Menyimak
Dongeng. Djamarah mengungkapkan bahwa, media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menyimak, guru
dapat menerapkan metode mengajar dan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik siswanya. Misalnya dengan cara menyesuaikan dengan
kondisi yang ada pada saat ini. penggunaan media disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi. Penggunaan media
dengan memperhatikan perkembangan iptek menuntut masyarakatnya untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui
berbagai media, radio, televisi, internet maupun melalui tatap muka secara langsung.
13
Berbagai media tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran. Media audio rekaman suara pembacaan dongeng adalah suatu
media pembelajaran menyimak yang diterapkan dengan cara memutar rekaman suara pembacaan dongeng dengan menggunakan laptop dan
speaker untuk memperjelas bunyi. Dengan adanya pembacaan dongeng melalui media audio, maka siswa
akan termotivasi untuk menyimak karena mereka dapat menambah pengetahuannya, memahami kehidupan manusia secara nyata, memberikan
pengalaman baru, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap menyimak suara melalui media maupun melalui penjelasan guru. Hal ini menunjukkan
bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Sujana dan Rivai
tentang manfaat media dalam Arsyad, 2004: 24. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami siswa. Dengan metode mengajar yang bervariasi siswa tidak mudah bosen.
Guru tidak kehabisan tenaga dan siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan,mendemonstrasikan,
memerankan, dan lain –lain. Dengan media pembelajaran yang bervariasi
akan diharapkan aktivitas belajar siswa dalam kelas dapat meningkat yang akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajarnya.
14