Tipologi Linguistik Landasan Teori

Nicco Erianto Hutapea : Diatesis Dalam Bahasa Batak Toba, 2008. USU Repository © 2008 yang bersangkutan itu sendiri Sudaryanto, 1993:15. Sedangkan teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca markah atau BM, yaitu dengan cara membaca pemarkah. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah pemarkah itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu, dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu marker berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud Sudaryanto, 1993:95. Penggunaan teknik baca markah ini dilakukan dengan melihat langsung pemarkah yang bersangkutan. Adapun mengenai melihatnya, hal ini dapat dilakukan baik secara sintaksis, maupun secara morfologis atau dengan cara yang lain lagi. Dengan melihat langsung pemarkah menjadi membuka diri dan berlaku sebagai tanda pengenal akan status satuan lingual yang diamatinya Sudaryanto 1993:95. Contoh: Bill membunuh John. Pada contoh di atas, FN pra verbal John adalah subjek gramatikal dan sekaligus adalah juga agen. Subjek, dalam konstruksi tersebut, adalah agen, sumber tindakan dan tindakan akibat tindakan tersebut jatuh pada argumen FN pos-verbal, argumen yang secara semantis berperan sebagai pasien. Dengan demikian, konstuksi klausa yang dimarkahi oleh prefiks meN- pada verbanya merupakan konstruksi berdiatesis aktif.

1.5 Landasan Teori

1.5.1 Tipologi Linguistik

Dalam sejarah perkembangan linguistik, teori tata bahasa transformasi generatif TTG dianggap sabagai pembaharuan besar dalam teori tata bahasa. Nicco Erianto Hutapea : Diatesis Dalam Bahasa Batak Toba, 2008. USU Repository © 2008 Model kajian lintas yang berupaya mengelompokkan dan membuat generalisasi sifat-perilaku gramatikal bahasa-bahasa di dunia tersebut telah menjadi arah baru penelitian linguistik sejak awal 1980-an. Model kajian seperti itu memberikan sumbangan pemikiran dasar tipologi linguistik yang bertujuan untuk mentipologikan mengelompokkan bahasa-bahasa ke dalam kelompok tertentu Mallinson dan Blake, 1981:1-2. Tipologi mempunyai pengertian pengelompokan bahasa-bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimat. Bahasa-bahasa di dunia dapat dikelompokkan berdasarkan batasan-batasan ciri khas strukturalnya. Mallinson dan Blake 1981:3 menjelaskan bahwa tipologi adalah klasifikasi ranah classification of domain, yang pengertiannya bersinonim dengan istilah taksonomi klasifikasi unsur-unsur bahasa menurut hubungan hirearkis. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan dan mengkaji secara tipologis tentang diatesis bahasa Batak Toba yang meliputi diatesis aktif, pasif, dan medial. Pengkajian didasarkan pada kerangka teori tipologi linguistik, khususnya tipologi gramatikal. Kajian tipologi linguistik berupaya secara sistematis menetapkan pengelompokan bahasa-bahasa secara luas berdasarkan sejumlah fitur yang saling berhubungan. Mallinson dan Blake 1981 : 6-7 mengatakan bahwa penelitian semesta lintas bahasa atau kesemestaan bahasa language universal dikenal luas sebagai bentuk kajian di belakang penelitian tipologi skala besar. Penelitian kesemestaan bahasa menghendaki kajian tipologis yang dilakukan secara lintas bahasa seluas mungkin. Kajian tipologi linguistik dan kajian kesemestaan bahasa dilakukan berdampingan dan saling memperkuat. Berdasarkan kerangka teoritis, tipologi Nicco Erianto Hutapea : Diatesis Dalam Bahasa Batak Toba, 2008. USU Repository © 2008