49
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya di dalam tubuh, misal kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D.
Kolesterol disintetis di dalam tubuh dari asetil-KoA membentuk mevalonat melalui sebuah jalur yang kompleks. Kolesterol secara khas adalah produk
metabolisme hewan, oleh karena itu terdapat pada makanan yang berasal dari hewan seperti kuning telur, daging, hati dan otak Murray. 2002.
Telah diketahui bahwa kolesterol dapat mengendap pada dinding arteri yang makin lama semakin banyak, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
penyempitan dan penyumbatan dinding arteri Kelompok Kerja Ilmiah, 1993. Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan
dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Aterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis yang paling umum ditemukan. Ditandai dengan terdapatnya
aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag. Usaha untuk mencegah dan memperbaiki aterosklerosis adalah antara lain dengan
menurunkan kadar kolesterol dalam plasma Suyatna. 1995. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik, atau campuran dari bahan- bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun temurun oleh masyarakat. Umumnya, pemanfaatan obat tradisional
Universitas Sumatera Utara
50 lebih diutamakan sebagai upaya preventif untuk menjaga kesehatan dan dapat
juga digunakan untuk pengobatan Ditjen POM, 1994. Sejak berkembangnya sikap back to nature, masyarakat sudah
mengkonsumsi dan menggunakan makanan atau suplemen yang berbahan baku alam untuk menjaga kesehatan dan pengobatan Tim Penulis MTIC. 2002 karena
obat-obatan untuk penderita kolesterol tinggi harganya relatif mahal dan memiliki efek samping. Salah satu contoh tanaman obat tradisional yang digunakan
masyarakat adalah rimpang temu giring. Masyarakat Mojokerto, Jawa Timur, mengandalkan obat tradisional ini untuk melarutkan kadar kolesterol dalam darah
yang menyumbat pembuluh darah Wiryowidagdo. 2002. Temu giring adalah rimpang Curcuma heyneana Val V. Zijp., suku
Zingiberaceae. Mengandung kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,5 vb. tannin dan kurkumin Ditjen POM. 1989. Kurkumin atau kurkuminoid adalah
suatu campuran yang kompleks berwarna kuning orange yang diisolasi dari tanaman dan memiliki efek terapeutik, terdapat pada berbagai jenis Curcuma sp.
Kurkumin ini telah terbukti secara ilmiah melalui berbagai pengujian pre-klinik dan klinik, berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit degeneratif
seperti kardiovaskular, stroke, rematik, penurun kadar lipid darah, kemampuan menekan perkembangan sel kanker Bermawie, dkk. 2007.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, pada penelitian ini dilakukan uji efek ekstrak etanol rimpang temu giring sebagai penurun kadar kolesterol darah pada
marmot yang dibuat hiperkolesterolemia dengan simvastatin sebagai pembanding positif.
Universitas Sumatera Utara
51
1.2 Perumusan Masalah