Proses Terbentuknya IMF dan World Bank

29 defisit dibiayai melalui pinjaman termasuk pinjaman luar negeri besar-besaran. Dorongan untuk mendaur ulang petrodollars di kalangan perbankan internasional saat itu serta rendahnya tingkat suku bunga riil membuat “meminjam” menjadi aktivitas yang sangat menarik bahkan untuk investasi dengan tingkat kembalian yang rendah. Hanya saja, setelah dekade 1980an, melonjaknya tingkat suku bunga riil di Amerika Serikat membatasi berlajutnya pinjaman, meningkatkan beban pembayaran bunga dan memaksa banyak negara terus menerus mencetak uang untuk membiayai kesenjangan antara tingginya belanja publik yang terus berlangsung serta diperparah oleh membumbungnya pembayaran bunga pinjaman dengan basis pajak yang terus mengerut. Hasil akhirnya adalah inflasi yang sangat tinggi dan tidak terkendali. Kondisi ini menyebabkan perilaku ekonomi lebih terarah pada upaya untuk melindungi nilai value daripada bagi aktivitas investasi produktif. Mekanisme harga kemudian kehilangan fungsi utamanya untuk menyampaikan informasi. Konsensus Washington bermula ketika John Wiliamson Istilah Konsensus Washington diciptakan pada tahun 1989. Penggunaan perrtama Istilah tersebut terdapat pada latar belakang makalah, makalah tersebut digunakan pada Peterson Institute for International Economics diselenggarakan dalam rangka untuk memeriksa sejauh mana ide-ide lama pembangunan ekonomi yang telah diatur kebijakan ekonomi Amerika Latin sejak tahun 1950 yang yang tersingkir oleh seperangkat gagasan yang telah lama diterima sebagai tepat dalam OECD Organization for Economic Co-operation and development. Dalam rangkauntuk mencoba dan memastikan bahwa latar belakang makalah untuk 30 konferensi menggunakan seperangka tmasalah, saya membuat daftar sepuluh kebijakan yang saya pikir lebih atau kurangsemua orang di Washington akan setuju guna membantu Latin Amerika, dan diberi labelKonsensus Washington John Wiliamson, A Short History of the Washington Consensus 2004:1 John Wiliamson menyebutkan pengistilahan Konsensus Washington awalnya tidak ditulis sebagai kebijakan pembangunan The Washington Consensus as Policy Prescription for Development 2004:1-2 tetapi sebagai saran untuk kebijakan pembangunan di Amerika latin. Lebih lanjut John Wiliamson menyatakan formulasi Konsensus Washington telah digunakan dalam tiga cara yang berbeda yakni; 1. Konsensus Washington merupakan saran atau formulasi reformasi sepuluh kebijakan untuk memperbaiki kondisi ekonomi di Amerika Latin, namun terjadi persengkongkolan untuk menglobalkan formulasi tersebut. 2. Saran Konsensus Washington oleh AS melalui IMF dan World Bank digunakan sebagai formulasi umum guna membantu perekonomian negara berkembang. 3. Kritikus memandang kebijakan Wiliamson sebagai agen neoliberalisme yang tercantum dalam Konsensus Washington. Dari ketiga cara tersebut John Willimson berpandangan cara-cara IMF-lah yang telah banyak berubah dari tujuan Bretton Woods System sehingga mempermainkan krisis di Asia dengan metode Amerika Latin. 31

C. Peran Indonesia di WTO dan GATS.

World Trade Organization WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara. Indonesia masuk menjadi anggota WTO ditandai dengan ratifikasi “Agreement Establising the World TradeOrganization” melalui Undang-Undang No.7 Tahun 1994 tanggal 2 Nopember 1994.Dan resmi menjadi anggota WTO tahun 1995 Dani Setiawan Liberalisasi Pendidikan dan WTO 2004:2. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangannya. WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995. Persetujuan umum mengenai tarif dan perdagangan telah membuat aturan-aturan untuk sistem ini. Sejak tahun 1947-1994 sistem GATT memuat peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dan menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional tertinggi. Hampir setengah abad teks legal GATT masih tetap sama sebagaimana pada tahun 1947 dengan beberapa penambahan diantaranya bentuk persetujuan disepakati oleh beberapa negara saja dan upaya-upaya pengurangan tarif. Masalah-masalah perdagangan diselesaikan melalui serangkaian perundingan 32 multilateral yang dikenal dengan nama “Putaran Perdagangan” Trade Round”, sebagai upaya untuk mendorong liberalisasi perdagangan internasional. Sebagai upaya mewujudkan cita-cita perbaikan ekonomi dunia yang hancur akibat perang dunia ke II. Amerika Serikat mempelopori di selenggarakannya konfresi internasional diadakan di Bretton Woods, New Hampsire, AS pada tangga 22 Juli 1947. Konfrensi yang kemudian di kenal dengan konfrensi Bretton woods di hadiri oleh 44 perwakilan negara. pertemuan selama 22 negara tersebut akhirnya melakukan Havana Charter yang berisikan perjanjian Internasional Monetary Fund IMF, namun karena kongres AS sebagai inisiator International Trade Organization ITO gagal mencapai kesepakatan tentang bentuk organisasi dan sistem operasi ITO, maka pembentukan ITO pun dibubarkan dan kemudian sebagai gantinya di bentuk General on Tarif and Trade GATT pada 1947. Hatta, 2006: 53-56. Dalam perkembangannya, GATT telah melakukan beberapa perundingan pertama di lakukan di Geneva, Switzerland 1947, kemudian Annency France 1948 Torguay, Switzerland 1950, Geneva Switzerland 1956, Dillon round, Geneva 1960-1961, Kenedy round, Geneva 1964-1967, Tokyo round, Geneva 1973-1979 dan terakhir Uruguay Round Marrakesh 1986-1994. Perundingan terakhir inilah yang dianggap salah satu perundingan yang paling menentukan perkembangan GATT di masa yang akan datang. Putaran Uruguay merupakan yang menghasilkan persetujuan untuk membentuk sebuah organisasi perdagangan yang di sebut World Trade Organization WTO Cano, Guiomar Alonso, dkk. eds, 2005: 38-39.