maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebenar-benarnya baik bagi dunianya maupun bagi masyarakat.
29
c. Bimbingan adalah suatu poses dari pendidikan yang teratur dan
sistematika guna membantu pertumbuhan anak atas kekuatanya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri, yang akhirnya ia
dapat memperoleh pengalaman-pemgalaman yang dapat memberikan sambungan yang berarti bagi masyarakat.
30
Sedangkan dalam “Year Book of Ediucation” yang di kutif oleh
satu Djumhur dan Moh. Surya, dikemukakan bahwa bimbingan adalah”suatu proses bantuan individu melelui usahanya sendiri untuk
menemukan dan mengembangkan kemampuan agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
31
Jadi yang dimaksud bimbingan adalah” proses bimbingan bantuan yang di lakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang di bimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan saran yang ada dan dapat di kembangkan
berdasarkan norma-norma yang ada.
32
2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan
Apabila di lihat dari proses pendidikan ada tiga fungsi utama bimbingan yaitu fungsi penyaluran Distribliitive, fungsi pengadaptasi
adaptive dan fungsi penyesuaian adjustive.
29
Op,. cit;, h. 9-10.
30
Prianto dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999, cet. ke-1, h. 94.
31
1 Djumhur dan Moh. Surya, Mimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bimbingan : CD Ilmu, h. 25.
32
Prianto dan Erman Anti., Op,. cit. h. 99.
a. Fungsi penyaluran distributive, yaitu fungsi bimbingan bantuan
pada murid-murid dalam memilih kemungkinan-kemungkinan kesempatan yang terdapat dalam lingkungan sekolah. Disamping itu
termasuk dalam fungsi penyaluran ini adalah membantu murid dalam menentukan masa depannya.
b. Fungsi pengadaptasi adaptive, yaitu fungsi bimbingan sebagai
pemberi bantuan terhadap staf sekolah terutama guru-guru untuk mengadaptasikan prilaku yang mendidik setaf sekolah, dan terutama
program pengajaran dan intergransi belajar mengajar. c.
Fungsi penyesuaian adjutive, yaitu fungsi bimbinga sebagai pemberi tahuan kepada murid-murid agar mereka memperoleh penyesuaian
pelaksanaan, fungsi ini diwujudkan dalam membantu murid menghadap masalah penyesuaian pribadi dan maju secara optimal
dalam memperkembangkan pribadinya. Pelaksanaan fungsi ini di wujudkan dalam membantu murid yang menghadapi masalah
penyesuaian yang dialaminya.
33
d. Fungsi adaptasi adalah fungsi bimbingan dalam jumlah khususnya
untuk mengadaptasikan program pengajaran atau latihan tentang minat, kemampuan, kebutuhan murid
e. Fungsi penyesuaian adalah fungsi penyesuaian pribadi, dalam rangka
mempersiapkan penyaluran kepekaan yang disesuaikan dengan ketentuan anak
33
Umar dan Sartono,Op,. cit, h. 24-26.
f. Fungsi pencegahan adalah usaha bimbingan terhadap siswa untuk
menghindari kemungkinan terjadi hambatan dalam perkembangan g.
Fungsi perbaikan adalah untuk perbaiki kondisinya yang dipandang kurang mendalam.
34
Tujuan bimbingan secara terperici adalah sebagai berikut : a.
Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan kebersihan jiwa dan mental. Serta jiwa menjadi tenang.
b. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan
tingkahlaku yang dapat memberikan manfaat baik pada dirinya sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan social dan
sekitarnya. c.
Untuk menghasilkan kecerdasan rasa emosi pada individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, keistimewaan, tolong
menolong dan kasih sayang.
35
d. Untuk menghasilkan sepiritual pada diri individu untuk berbuat taat
pada Tuhan-Nya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan menerima ujian-Nya.
36
Adapun tujuan umum dalam bimbingan adalah untuk membantun individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang di milikinya seperti latar belakang
34
Hasan Walinono, Bimbingan Penyuluhan Terhadap Anak Luar Biasa, Anak Tunagrahita Ringan,
SLB-C, 1987, h. 9.
35
M.Hamdani Bakran Adz. Dzaky, Pesiko Terapi dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001, cet. ke-1, h. 167.
36
Ibid., h. 168.
keluarga, pendidikan, serta social ekonomi, serta sesuai dengan ketentuan positif lingkungannya. Insan seperti itu adalah insan yang mandiri yang
memiliki kemampuan memahami diri sendiri.
37
3. Pendekatan Bimbingan