Metode Pengukuran METODE PENELITIAN

Menurut Tarwaka yang dikutip oleh Yulinda 2014, tabel tingkat kelelahan subyektif adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kelelahan Subyektif Tingkat Total Skor Klasifikasi Kelelahan Individu Kelelahan 1 30-52 Rendah 2 53-75 Sedang 3 76-98 Tinggi 4 99-120 Sangat Tinggi

3.8 Metode Analisis Data

1. Analisis Univariat merupakan analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel –variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. 2. Analisis Bivariat merupakan analisis lanjutan untuk melihat hubungan antara variabel independen shift kerja dan dependen kelelahan menggunakan uji Chi Square dengan membandingkan nilai a sebesar 0,05 pada taraf kepercayaan 95. Jika P value 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna antara variabel independen shift kerja dengan variabel dependen kelelahan. Jika P value 0,05 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen shift kerja dengan variabel dependen kelelahan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Malahayati Medan

Pada tahun 1970-an terdapat sebuah bangunan milik Yayasan Kerukunan Aceh bersama dengan Dewan Pimpinan Pusat Aceh Sepakat Sumatera Utara yang terletak di Jalan Dipenogoro No.4 Medan. Selama ini, bangunan ini hanya digunakan sebagai tempat pertemuan-pertemuan yang sifatnya tidak rutin sehingga timbul pemikiran untuk memanfaatkannya dengan mendirikan komplek rumah sakit. Dalam rapat menentukan nama rumah sakit, nama Malahayati terpilih menjadi nama rumah sakit ini. Tulisan Malahayati diartikan sebagai Mal al hayati, ‖kekayaan dari hidup‖ yaitu kekayaan hidup kita paling berharga yaitu kesehatan. Sedangkan Laksamana Malahayati diartikan sebagai Srikandi, yang memimpin Armada Aceh dalam pertempuran melawan Portugis pada abad ke-16. Malahayati juga sebagai Diplomat Kepala Protokol dalam perundingan-perundingan. Setelah 6 bulan melakukan persiapan dan dirasa sudah cukup, maka tepat pada tanggal 10 Mei 1973 dibentuklah Yayasan Rumah Sakit Malahayati. Pada tanggal 14 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kamar bedah sebagai tanda dimulainya pembangunan Rumah Sakit Malahayati. Pada tanggal 14 Januari 1975, Gubernur Sumatera Utara H. Marah Halim Harahap meresmikan rumah sakit ini yang diberi nama Rumah Sakit Islam Malahayati dengan dipimpin oleh Dokter Djafar Siddik yang masih dilengkapi dengan peralatan sederhana.