24
penelitian lanjut atau replikasi dari penelitian terdahulu, maka harus diuraikan dalam abstrak. 2 Nonevaluative: Fungsi abstrak ialah melaporkan, bukan
mengevaluasi. Tidak perlu ada tambahan atau komentar terhadap isi abstrak. 3 Coherent and readable: Bahasa yang jelas serta maknanya tegas, tidak samar-
samar. 4 Concise: Penulisan kalimat yang ringkas dan informatif.
2.1.3 Skripsi Skripsi merupakan suatu istilah yang digunakan di Indonesia untuk
mengilustrasikan suatu karya tulis dengan memaparkan uraian pembahasan dan pemecahan suatu permasalahanfenomena dalam bidang ilmu tertentu. Skripsi
adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu script. Script dalam arti singkat ialah menyusun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, skripsi ialah
penulisan laporan yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari kemampuan penelitian pada persyaratan akhir pendidikan akademisnya.
Pada proses penyusunan skripsi, seorang mahasiswa wajib menggunakan format dan kaidah penulisan yang telah ditetapkan.dengan dibimbing oleh satu
atau dua dosen yang dikenal dengan istilah pembimbing I dan pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan dari Pembimbing
II. Tugas pembimbing ialah membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi dan mengarahkan mahasiswa terhadap karakteristik skripsi. Karakteristik skripsi
tersebut ialah; 1 karya tulis bukan merupakan hasil jiplakan sebagian atau keseluruhan, 2 menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar
menurut ejaan yang disempurnakan EYD, dan 3 merupakan hasil penelitian pada satu aspek kehidupan masyarakat yang dikaji dengan merujuk pada suatu
25
fenomena, teori, atau hasil-hasil penelitian yang relevan, atau yang pernah dilaksanakan sebelumnya.
Setiap perguruan tinggi mempunyai proses penyusunan skripsi yang berbeda-beda. Namun, secara garis besar proses penyusunan skripsi dimulai
dengan pengajuan judul skripsi, pengajuan proposal skripsi, seminar proposal skripsi, penelitian, sidang tugas akhir, dan kemudian skripsi yang diterima dengan
revisi wajib melakukan proses revisi yang sesuai dengan kritik dan saran dari dosen penguji.
2.1.4 Bahasa Mandarin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI istilah “Mandarin” memiliki dua arti, yakni; 1 nama pejabat kekaisaran Tiongkok jaman dahulu,
dan 2 nama yg diberikan pada bahasa utama di sekitar Beijing, negeri Tiongkok, yang merupakan bahasa standar bagi negeri itu. Dalam bahasa Indonesia, kata
Mandarin merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang artinya ialah bahasa Mandarin. Namun sebenarnya, istilah Mandarin ini merupakan kata serapan
dari Portugis Mandarim, yang berasal dari Melayu. Setiap bahasa mempunyai karakteristik, begitu pula dengan bahasa Mandarin. Karakteristik bahasa Mandarin
ialah sebagai berikut: 1.
Perubahan morfologis perubahan bentuk. Perubahan yang terjadi pada bentuk kata tersebut disebabkan oleh tata bahasa. Tetapi
perubahan bentuk ini tidak dimiliki oleh setiap jenis kata dan tidak dapat digunakan pada semua situasi. Kata “
们 ” menyatakan jamak,
tetapi penggunaannya tidak universal. 他 ‘ 们 ’ 是 学 生
mereka
26
adalah siswa merupakan kalimat yang menyatakan jamak dengan benar.
他 们 是 学 生 ‘ 们 ’ mereka adalah siswa-siswa merupakan
kalimat yang salah dalam menyatakan jamak, sebab 他 们
mereka telah merupakan kata yang menyatakan jamak.
2. Kata kerja dalam bahasa Mandarin tidak berubah sesuai dengan orang,
sifat, jumlah dan waktu. 3.
Suatu benda atau suatu gerakan mempunyai kata bantu bilangan tertentu dan penggunaannya tidak boleh sembarangan. Contoh:
一 ‘件’衣服
satu buah baju, 一‘辆’车
satu buah mobil, 一‘支’
铅笔 satu buah pensil.
4. Terdapat dua buah kalimat tertentu menggunakan kata yang sama
tetapi mempunyai arti yang berbeda. Contoh: 我们‘都不是’学生
kami semua adalah bukan pelajar mempunyai arti yang berbeda dengan
我们‘不都是’学生 kami tidak semua adalah pelajar.
Menurut kamus Bahasa Mandarin Modern 2005 Tata bahasa ialah corak berstruktur yang meliputi organisasi pembentukan dan perubahan kata menjadi
kalimat pendek atau kalimat umum. Adapun esensi tata bahasa Mandarin berikut ini:
27
Tata bahasa merupakan kaidah pembentukan kalimat dengan kata. Tanpa adanya tata bahasa, tak akan muncul sebuah bahasa. Misalnya
tiga kata berikut; 我们
, 学习
, 汉语
. Bila hanya mengatakan salah satu kata diantaranya, maka tidak hanya mengungkapkan satu makna
tunggal. Jika tiga kata berikut disusun secara sembarangan menjadi 汉
语学习我们 atau
学习我们汉语 , meskipun bukan lagi merupakan kata
tunggal, tetap saja tidak dapat mengungkapkan suatu makna, karena tidak disusun berdasarkan kaidah tata bahasa Mandarin. Jika disusun
menurut kaidah tata bahasa Mandarin, maka akan menjadi 我们学习汉
语 .
《汉语语法概要 2005
年》 Tata bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk merangkai suatu
kalimat, sehingga makna yang diungkapkan dapat dipahami oleh pendengar maupun pembaca. Begitu pula dengan bahasa Mandarin, mempunyai struktur kata
tersendiri. Tata bahasa Mandarin juga memiliki aturan penggunaan yang baku, tetap dan pasti. Secara sederhana pola kalimat tata bahasa Mandarin memiliki
kesamaan dengan pola kalimat tata bahasa Indonesia, yaitu 主语
subjek + 谓语
predikat + 宾语
objek. Untuk menganalisis tata bahasa, keseluruhan bagian dari tata bahasa terlebih dahulu harus dipahami. Bagian dari tata bahasa Mandarin dari
satuan terkecil ialah morfem, kata, gabungan kata dan kalimat. Morfem merupakan satuan terkecil yang mempunyai pelafalan dan arti
yang berfungsi untuk membentuk kata. Berdasarkan kemampuan pembentukan kalimat, morfem terdiri dari dua jenis, yaitu morfem bebas dan morfem terikat.
Morfem bebas merupakan morfem yang dapat berfungsi menjadi kata, yakni 人
, 月
, 山
, sedangkan morfem terikat merupakan morfem yang wajib melakukan penggabungan kata lain agar berfungsi menjadi kata, contohnya
身体 ,
飞机 dan
美 丽
.
28
Kata merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri. Kata juga merupakan dasar pembentukan kalimat. Menurut arti dari tata
bahasanya, kata dalam bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit
实 词 kata yang mempunyai arti yang konkrit dan dapat berdiri
sendiri dan kata abstrak 虚 词
tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Kata konkrit terdiri dari kata kerja, kata benda, kata kerja
keinginan, kata sifat, kata bilangan, kata bantu bilangan, dan kata ganti. Sedangkan kata abstrak terdiri dari adverb, preposisi, kata sambung, kata bantu,
kata imbuhan, kata seru, dan onomatope tiruan bunyi. Kalimat merupakan satuan bahasa yang mengungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final secara aktual ataupun potensial yang terdiri atas klausa. Struktur kalimat
dalam bahasa Mandarin cukup rumit, tetapi jika kita telah menguasai poin-poin penting maka struktur kalimat tidak akan terlalu rumit.
2.2 Tinjauan Pustaka