Sejarah Perlindungan Konsumen Dalam Islam

30 dengan dorongan terhadap Pemerintah Indonesia untuk melakukan harmonisasi hukum nasional dengan hukum internasional di bidang perdagangan.

3. Sejarah Perlindungan Konsumen Dalam Islam

Sebelum Islam datang, Mekkah telah menjadi pusat perhatian seluruh kabila Jazirah Arab karena adanya Ka’bah, dan Quraisy yang berdomisili di Mekkah dikenal sebagai penjaga Ka’bah yang merupakan tempat suci bagi bangsa Arab.Suku Quraisy mendapat keuntungan besar atas status mereka sebagai pemelihara Ka’bah, terutama dalam hal perdagangan. Keuntungan suku Quraisy tersebut terpetik dalam skala yang lebih besar, yakni terjalinnya hubungan politik ekonomi dan perdagangan yang lebih luas.Hal ini dibuktikan dengan terbitnya perizinan perjalanan dan jaminan keamanan berdagang aylaf bagi suku Quraisy dari penguasa Negara-negara tetangga, pada waktu itu adalah Syria, Yaman, dan Etiopia.Karena itu pula, Mekkah dianggap sebagai ibukota seluruh Jazirah Arab, dan juga dipandang sebagai pusat perdagangan Jazirah Arab. Pada saat itu, Mekkah telah mencapai kesuksesan yang sangat mencengangkan, kota itu berubah menjadi pusat perdagangan internasional. Para pedagang dan pemodalnya telah menjadi kaya raya melampaui impian- impian tertinggi mereka.Hanya bebarapa generasi pendahulu mereka hidup dalam kemelaratan dan serba kekurangan, kini Mekkah telah menjadi kiblat perdagangan. 31 Keberhasilan bangsa Quraisy dalam perdagangan bukan tanpa alasan, dalam The Wealth Of Nations, Adam Smith yang dianggap sebagai bapak ilmu ekonomi, mengungkap buku doctor pocock, yang menceritakan ketika para pedagang Muslim akan memasuki suatu kota untuk berjualan, mereka akan mengundang orang-orang yang lewat, termasuk orang miskin, untuk makan bersama. Mereka makan bersama dan bersila, memulai makan dengan ucapan bismilah dan mengakhirinya dengan Alhamdulillah.Demikianlah kiat para pedagang Muslim memelihara kepentingan bisnisnya, yakni dengan bermurah hati dan sambutan yang hangat. Secara historis, sejarah perlindungan konsumen dalam islam telah dimulai pada saat Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasulullah membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid dengan mendapat imbalan danatau upah. Kendatipun tidak banyak literatur perlindungan konsumen pada saat dilakukan perdagangan oleh Rasulullah, namun kita dapat menemukan prinsip-prinsip perlindungan konsumen dari praktik perdagangan yang dilakukan oleh Rasulullah. Jadi sebelum Barat dan dunia modern mengenal pengaturan perlindungan konsumen, Islam telah menjalankan prinsip-prinsip perlindungan konsumen walaupun belum terperinci secara empiris karena keterbatasan teknologi pada saat itu, namun Rasulullah telah berhasil meletakkan dasar-dasar perlindungan konsumen yang akhirnya diadopsi oleh dunia modern sekarang. 32

B. Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Pelaku usaha

Dokumen yang terkait

PERJANJIAN PENGADAAN SAYUR DAN BUAH OLEH PT AEROFOOD INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 8 61

Pelaksanaan Ganti Kerugian Terhadap Layanan Pos Express Pada PT. Pos Indonesia Persero Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 1 11

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP BARANG-BARANG YANG HILANG DI KAMAR HOTEL DI KAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 1

Pertangggungjawaban Pos Express terhadap Gugatan Konsumen Pengguna Jasa Pos Express Ditinjau Dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 2

Pertangggungjawaban Pos Express terhadap Gugatan Konsumen Pengguna Jasa Pos Express Ditinjau Dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

0 6 146

Undang Undang No. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 45

PERLINDUNGAN BARANG KIRIMAN KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 08 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Kasus di PT. Pos Indonesia Cabang Ungaran) - Test Repository

0 0 96

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS KEHILANGAN BARANG PADA PENGIRIMAN OLEH JASA EKSPEDISI BARANG BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi pada Kantor Pos Solo) - UNS Institutional Repository

0 0 17

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA CABANG SEMARANG TERHADAP KONSUMEN POS EXPRESS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI

0 1 9

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA CABANG SEMARANG TERHADAP KONSUMEN POS EXPRESS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI

0 0 9