Garcinia Benthami Pierre Kandungan Kimia GenusGarcinia

2.1.2Genus Garcinia Garciniamerupakan salah satu kelompok flora yang hidup di wilayah tropis dan pohon lapisan kedua second storey berdasarkan tingginya. Oleh karena itu, biasa ditemukan dibawah naungan pohon-pohon yang lebih besar dan sebagian besar Garcinia berbentuk pohon. Namun ada pula yang berbentuk pohon kecil shrub misalnya Garcinia livingstonei Anders, dan Garcinia spicata Hook. 3 Tanaman ini tersebar di beberapa negara Asia Tenggarayaitu di Thailand 118 jenis, malaysia 29 jenis, dan Filipina 6 jenis. Garcinia lebih banyak hidup di daerah Kalimantan karena disana terdapat curah hujan yang merata serta iklim yang memiliki kelembapan dan panas dan diperkirakan jumlahnya mencapai 100 spesies. 8 Tanaman ini adalah tanaman perdu yang terdiri dari akar, batang, daun dan bunga dapat mencapai ketinggian 30-35 meter, tetapi secara umum dapat tumbuh 7-25 meter. Ciri dari marga Garcinia ini memiliki bentuk batang lurus, mengecil kearah ujung dan percabangan yang berselang-seling. Bentuk daunnya ada dua macam, yaitu daun kelopak dan daun mahkota yang berjumlah 4-5 helai.Letak bunganya berada di ketiak daun. Salah satu contoh Garcinia yang berbunga harum namun baunya tidak terlalu tajam adalah Garcini celebica. 3 Oleh masyarakat Indonesia biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman buah, pohon pinggir jalan, reboisasi, tanaman pencegah erosi karena akarnya dinilai kuat menahan tanah, dan beberapa buahnya dapat dijadikan sumber makanan bagi satwa liar. Tumbuhan Garcinia juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan karena memiliki tekstur kayu yang keras dan bewarna mulai dari kuning sampai coklat kemerahan. 3

2.1.3 Garcinia Benthami Pierre

Garcinia benthamiPierre dalam sistematika taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut: 8 Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji Subdivisi : Gngiospermae berbiji tertutup Kelas : Dicotyledonae biji berkeping dua Ordo : Guttifernales Famili : Guttiferae Genus : Garcinia Spesies : Garcinia benthami Pierre Gambar 2.1 Daun Garcinia benthami pierre Sumber: data pribadi Gacinia benthami Pierre memiliki ciri: batang berbentuk lurus mengecil kearah ujung dan berdiameter kurang lebih 10 meter. Bentuk pohon seperti kerucut, memiliki percabangan selang seling dan tumbuh pada ketinggian 1-1000 diatas permukaan laut. Daun kelopak dan daun mahkota berjumlah 4-5 helai. 3 Daun berbentuk tunggal, elips memanjang, ruas daun berhadapan atau berbentuk helaian. Warna daun pada permukaan atas hijau gelap, sedangkan permukaan bawah berwarna hijau terang, ukurannya 12-23 x 4,5-10 cm, tangkai panjangnya 1,5-2 cm. Bunga betina terdapat pada ujung batang dengan susunan menggarpu, garis tengah 5-6 cm. 8 Benang sari semu dengan tangkai-tangkai sarinya yang bersatu menjadi sebuah cincin dibagian pangkal, atau menjadi 4-5 berkas pendek, bakal buah beruang 2-12, biasanya berbentuk papilla. Bunga jantan memiliki benang sari dengan jumlah bervariasi, dan tangkai bersatu menjadi satu tiang tengah atau membentuk 4-5 berkas, sedangkan ukurannya yang lebih kecil dari betina. 9

2.1.4 Kandungan Kimia GenusGarcinia

Terdapat beberapa kandungan kimia pada genus Garcinia, yaitu senyawa xanton, bezofenon, golongan flavonoid, triterpen, dan asam organik. Golongan xanton merupakan senyawa yang sebagian besar terdapat pada genus Garcinia diantara jenis tanaman lainnya. Hampir semua xanton yang diketahui terdapat pada empat suku: Guttiferae, Gentianaceae, Moraceae, dan Polygalaceae. 9 Berdasarkan literatur yang ada, senyawa xanton pada marga ini, memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, antimalaria, antikanker, dan antiinflamasi. Senyawa xanton yang diisolasi dari genus Garcinia berasal dari kulit batang kayu Garciniatertrandra Pierre, kulit batang Garcinialancilimba,Garciniarigida, kulit buah Garciniamangostana, Garciniaparvifolia, dan buah dariGarciniaScortechinii. Selanjutnya senyawa bezofenon juga ditemukan dari ekstrak metanol kulit buah kering Garciniaindica yang mempunyai aktivitas antioksidan, yaitu mampu menekan hidroksil radikal bebas dan antileukimia. Pada ekstrak metanol ranting dan daun Garciniabancana terdapat aktivitas antibakteri Staphylococcusaureus. 5 Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri dan hepatoprotektif pada tikus berhasil diisolasi dari Garciniakola. Senyawa flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam air, dapat diekstraksi dengan etanol 70 dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi.Senyawa terpenoid yang berhasil diisolasi dari Garciniahombroniana memiliki bioaktivitas antiinflamasi dengan menghambat pembentukan b- glukoronidase, histamin, dan lisozim. Senyawa ini umumnya larut dalam lemak dan terdapat didalam sitoplasma tumbuhan dan biasanya terpenoid diektraksi dari jaringan tumbuhan dengan memakai eter minyak bumi, eter atau kloroform, dan dapat dipisahkan secara kromatorgafi pada silika gel atau alumina memakai pelarut tersebut. Berdasarkan asil uji fitokimia atau golongan senyawa teradap ekstrak kasar sampel, diperkirakan senyawa terpenoid dari bahan alam memiliki khasiat sebagai senyawa toksik. 10 Senyawa terakhir adalah asam organik, yaitu berupa asam mereolik dan asam morelik dari Garciniahanburyi mempunyai aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. 5

2.1.5 Ekstraksi dan Maserasi

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Photololigo Duvaucelii) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)

20 174 104

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Dilusi

6 31 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Ekstrak Benalu Kopi (Loranthus ferrugineus Roxb.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 40 68

UJI TOKSISITAS FRAKSI DAUN MAJAPAHIT (Crescentia cujete L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) JUDUL - Uji Toksisitas Fraksi Daun Majapahit (Crescentia cujete L.) dengan Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) - Rep

0 2 100