Saran Mutu STS = Sangat Tidak Setuju

64 independen terhadap variabel dependen sebesar 38,3. Artinya hubungan antar variable kurang erat. Angka Adjusted R Square sebesar 0,147 berarti 14,7 kepuasan pasien dijelaskan oleh variabel strategi nilai pelanggan, sistem organisasional, dan perbaikan kualitas berkelanjutan. Sedangkan sisanya 85,3 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti ini. 2. Tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Kesrem Binjai pada umumnya cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Kesrem Binjai. Tetapi dilihat dari kualitas produk di Rumah Sakit masih kurang dimana fasilitas yang tersedia masih kurang lengkap,kualitas pelayanan sudah baik pasien sudah cukup merasa diperhatikan,faktor emosi pasien sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Pasien juga dapat menggunakan kartu BPJS dalam berobat dan lokasi Rumah Sakit juga mudah dijangkau dengan akses transportrasi umum.

5.4. Saran

Saran dari penelitian ini antara lain: 1. Rumah Sakit Kesrem Binjai hendaknya menerapkan manajemen mutu yang terus ditingkatkan secara berkesinambungan untuk mencapai standar pelayanan Nasional maupun Internasional untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien. 2. Rumah Sakit Kesrem Binjai sebaikanya secara bertahap meningkatkan kualitas pelayanan. Juga meningkatkan strategi untuk lebih 65 mempengaruhi kepuasan pasien seperti menambah dokter-dokter spesialis, memperhatikan terhadap kebutuhan dan keinginan pasien, peningkatan fasilitas sarana dan prasarana seperti menambah fasilitas pemeriksaan scenningCT scan, jaminan rasa aman, nyaman, dan kepercayaan serta pelayanan yang dijanjikan secara cepat, akurat dan pasti sehingga akan meningkatkan kepuasan pasien. 3. Bagi peneliti selanjutnya, variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup tiga variabel independen saja, sehingga masih perlu kajian tentang variabel-variabel independen lain di luar model penelitian ini. 10 BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Mutu

Kotler 2004:64 mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Lewis dan booms yang dalam Tjiptono2008:85 menyatakan kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang diberikan mampu dan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Mutu adalah ukuran pemenuhan kebutuhan yang dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan yang didasari bukti langsung, bukan hanya pengalaman atau pendapat Crosby dalam Parasuraman dkk, 1985. Deming 1986 mengungkapkan bahwa mutu pelayanan hanya dapat dinilai pelanggan. Mutu menunjukkan pemenuhan harapan pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal Juran, 1999. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau barang yang dihasilkan, yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman atau terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut Azwar, 1996. Mutu juga dapat dikaitkan sebagai suatu proses perbaikan yang bertahap dan terus menerus Al-Assaf, 2009. Mutu adalah apa yang diharapkan atau ditentukan oleh konsumen Juran dalam Muninjaya, 2011:19. Mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh kemampuan barang atau jasa dalam memuaskan kebutuhan pelanggan baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat Supriyanto, 2011. Definisi 11 mutu menurut ISO 9000:2000 adalah perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana hasil akhir suatu barang atau jasa dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya Lupiyoadi, 2001. Empat dimensi pertama menggambarkan atribut-atribut mutu penting, tetapi sulit mengukurnya. Delapan dimensi mutu adalah Hansen dan Mowen, 1994: 433-434: 1. Kinerja Performance, merupakan tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. 2. Estetika Aesthetic, berhubungan dengan penampilan wujud produk. 3. Kemudahan perawatan dan perbaikan service ability, berhubungan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk. 4. Keunikan features, menunjukan karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk sejenis. 5. Reliabilitas Reliability, berhubungan dengan probabilitas produk dan jasa menjalankan fungsi dimaksud dalam jangka waktu tertentu. 6. Durabilitas Durability, menunjukan umur manfaat dari fungsi produk. 7. Tingkat kesesuaian Quality of conformance, menunjukan ukuran mengenai apakah sebuah produk atau jasa telah memenuhi spesifikasinya 8. Pemanfaatan fitness of use, menunjukan kecocokan dari sebuah produk menjalankan. 12

2.2 Manajemen Mutu