cx
cx tersebut dilakukan agar terlihat
anggun dan cantik 9
Martha Astri K 23 th
Keyakinan diri
bertambah setelah melakukan rebonding,
apalagi banyak komentar yang beredar di kalangan rekan-rekan
kerja, bahwa setelah melakukan rebonding kecantikan semakin
tampak terlihat jelas. Sehingga keinginan
untuk senantiasa
menjaga kesehatan rambut lebih kuat lagi
Sumber : Data primer, diolah April 2010
c. Berkonsultasi dengan para pakar rambut mengenai sebab akibat melakukan rebonding rambut
Hasil wawancara mengenai upaya perempuan yang melakukan rebonding rambut terlebih dahulu berkonsultasi dengan para pakar rambut
dokter mengenai sebab akibat melakukan rebonding rambut, adalah sebagai berikut:
Menurut Ismiyati 49 tahun Pensiunan PT. Telkom Surakarta, mengatakan bahwa :
”Saya melakukan rebonding rambut selama ini tidak pernah berkonsultasi dengan pakar rambut, misalnya dokter mengenai
sebab akibat melakukan rebonding rambut, paling saya bertanya dengan pegawai salon tempat saya melakukan rebonding
mengenai bahaya tidaknya obat yang digunakan untuk rebonding” Hasil wawancara tanggal 26 April 2010.
Sementara itu Zubaidah 45 tahun, seorang pengajar atau guru di
SDN Makamhaji, mengatakan bahwa: ”Saya tidak pernah berkonsultasi dengan pakar rambut atau dokter,
karena saya tidak tahu tempat praktek dokter atau pakar rambut” Hasil wawancara tanggal 26 April 2010.
Menurut Rasya 34 tahun menyatakan :
cxi
cxi ”Saya tidak pernah berkonsultasi dengan dengan ahli kecantikan
ataupun pakar kecantikan terkait dengan rebonding yang saya lakukan. Paling-paling bertanya tentang ada tidaknya efek negatif
yang ditimbulkan dari penggunaan obat rambut kepada salon tempat saya rebonding.”
Hasil wawancara tanggal 26 April 2010. Sedangkan Anna Salisa 24 tahun, seorang mahasiswi,
mengatakan bahwa : ”Saya tidak pernah berkonsultasi dengan pakar rambut atau
dokter, sebetulnya sih ingin berkonsultasi, tetapi untuk lebih praktis serta menghemat biaya lebih baik langsung bertanya
dengan pengelola jasa salon mengenai dampak positif dan negatif ketika melakukan rebonding rambut”
Hasil wawancara tanggal 26 April 2010. Menurut Rimbi Grafisiar Disainiar 20 tahun, mahasiswi
Komunikasi UNISRI Surakarta, menyatakan bahwa: ”Saya tidak pernah berkonsultasi dengan dokter ketika akan
melakukan rebonding rambut, paling saya langsung ke tempat salon langganan saya dan menanyakan jenis obat yang dipakai
dalam rebonding serta efek dari obat tersebut bagi kesehatan saya”
Hasil wawancara tanggal 30 April 2010 Sementara menurut Mia Oktaviana Palinjaya 17 tahun pelajar
SMA Batik II Surakarta, menyatakan bahwa: ”Saya tidak pernah berkonsultasi dengan dokter sebelum
melakukan rebonding rambut, karena berdasrakan pengamatan saya dari teman-teman saya yang melakukan rebonding rambut
cukup aman-aman saja, jadi menurut saya tidak perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan rebonding rambut”
Hasil wawancara tanggal 30 April 2010. Sedang menurut Sri Hastuti, SE., 49 tahun PNS KPPN Kota
Surakarta, beliau menyatakan bahwa : ”Saya dalam melakukan rebonding rambut tidak berkonsultasi
dengan dokter atau pakar rambut mengenai efek samping dari
cxii
cxii rebonding bagi kesehatan saya, karena menurut saya pengelola
jasa salon sudah memahami mana obat yang baik dan yang tidak baik yang digunakan untuk rebonding rambut”
Hasil wawancara tanggal 30 April 2010. Sementara itu menurut Henny Anggraheni 24 tahun salah satu
karyawati Surakarta pos, menyatakan bahwa : ”Saya belum pernah melakukan konsultasi dengan dokter
mengenai efek samping dalam melakukan rebonding, sebab setahu saya pengelola jasa salon sudah memahami obat yang aman serta
tidak berbahaya bagi pelangguannya yang melakukan rebonding rambut”
Hasil wawancara tanggal 30 April 2010. Pendapat terakhir disampaikan oleh Martha Asri Kristiani 23
tahun yang menyatakan bahwa : ”Saya tidak pernah berkonsultasi dengan ahli kecantikan atau ahli
rambut mengenai berbagai efek samping yang muncul terkait dengan rebonding yang saya lakukan.”
Hasil wawancara tanggal 30 April 2010. Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden pelaku
rebonding rambut dapat peneliti simpulkan bahwa pelaku rebonding tidak pernah berkonsultasi dengan para pakar rambut mengenai sebab akibat
melakukan rebonding rambut, hal tersebut dikarenakan mereka berkeyakinan bahwa pengelola jasa salon sudah memahami efek samping
dari obat yang dipakai dalam melakukan rebonding rambut serta menggunakan bahan obat rebonding yang aman bagi konsumennya.
Dari hasil penelitian di atas, berikut penulis sajikan matriks mengenai upaya konsultasi dengan para pakar rambut mengenai sebab
akibat melakukan rebonding rambut yang dilakukan perempuan pelaku rebonding, yaitu :
cxiii
cxiii Tabel 10
Konsultasi Dengan Pakar atau Ahli Rambut mengenai sebab akibat melakukan rebonding rambut
No Nama
Usia Konsultasi dengan Pakar atau
Ahli Rambut 1
Ismiyati 49 th
Tidak pernah Konsultasi 2
Zubaidah 45 th
Tidak pernah Konsultasi 3
Rasya 34 th
Tidak pernah Konsultasi 4
Anna Salisa 24 th
Tidak pernah Konsultasi 5
Rimbi G.D. 20 th
Tidak pernah Konsultasi 6
Mia Oktaviana P. 17 th
Tidak pernah Konsultasi 7
Sri Hastuti, SE 49 th
Tidak pernah Konsultasi 8
Henny A. 24 th
Tidak pernah Konsultasi 9
Martha Astri K 23 th
Tidak pernah Konsultasi Sumber : Data primer, diolah April 2010
d. Melakukan rebonding rambut merupakan respon terhadap perubahan globalisasi saat ini