Visi dan Misi Kota Surakarta Aspek Kependudukan

156

C. Visi dan Misi Kota Surakarta

1. VISI Kota Solo “Terwujudnya Kota Sala Sebagai Kota Budaya yang Bertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Pariwisata, dan Olah Raga. 2. MISI Kota Solo a. Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang pembangunan, serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya“ b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mewujudkan inovasi dan integritas masyarakat madani yang berlandaskan Ketuhanan yang Maha Esa. c. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah sebagai pemacu tumbuh dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendayagunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang ramah lingkungan d. Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat utamanya bagi para penyelenggara pemerintahan. Strategi pendekatan pembangunan maupun pelayanan publik dan kerjasama antar daerah. Strategi pembangunan dilaksanakan dengan menggunakan pola pembangunan partisipatif. Dilakukan 157 dengan melalui forum musyawarah yang diselenggarakan sendiri oleh masyarakat. Jenis dan tahapan musyawarah untuk agenda pembangunan kota adalah Muskelbang tingkat kalurahan, Muscambang tingkat Kecamatan dan Muskotbang tingkat Kota. Strategi pelayanan publik termasuk perijinan menerapkan Pola Pelayanan Terpadu dengan mengkedepankan pelayanan yang cepat, tepat, murah, dan pasti. Sedang kerjasama antar daerah dilakukan dengan mensinergikan potensi-potensi kotakabupaten di sekitar Kota Solo yaitu daerah Subosukowonosraten Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten.

D. Aspek Kependudukan

Berdasarkan hasil Estimasi Survei Penduduk Antar Sensus 2005 tahun 2008 Penduduk kota Surakarta mencapai 522.935 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 89.68; yang artinya bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat sebanyak 89 peduduk laki-laki. Tingkat kepadatan penduduk kota Surakarta pada tahun 2008 mencapai 12.849 jiwakm2. Tahun 2008 tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Serengan yang mencapai angka 19.899. Dengan tingkat kepadatan yang tinggi akan berdampak pada masalah-masalah sosial seperti perumahan, kesehatan dan juga tingkat kriminalitas. Tabel 1 Jumlah Penduduk Kota Surakarta Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun Jenis Kelamin Jumlah Total 158 Laki-laki Perempuan 0 – 4 5 – 0 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 49 60 – 64 65 + 17.542 21.098 16.592 20.861 27.968 24.656 19.676 19.439 18.493 13.513 13.511 11.852 9.008 13.037 17.781 18.726 18.725 22.277 29.865 24.420 21.810 20.388 20.150 21.572 17.305 13.275 8.535 208.58 35.323 39.825 35.317 43.138 57.833 49.076 41.487 39.826 38.642 35.086 30.815 25.127 17.543 33.896 Jumlah 247.246 275.687 522.934 Sumber: Kota Surakarta Dalam Angka 2009 159 Tingkat kepadatan penduduk Kota Surakarta, sex ratio per kecamatan dan jumlah penduduk menurut mata pencaharian, seperti pada grafik berikut. Gambar 1 Grafik Kepadatan Penduduk dan Sek Ratio Kota Surakarta Gambar 2 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian kota Surakarta hingga tahun 2018. 160 Gambar 3 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk kota Surakarta hingga tahun 2018. Kota Surakarta sebagai pusat aktivitas perekonomian, jasa dan pendidikan menyebabkan Kota Surakarta seperti magnet pusat pergerakan aktivitas masyarakat Surakarta dan sekitarnya, sehingga mengakibatkan jumlah penduduk di Kota Surakarta sangat berbeda sekali antara siang hari dan malam hari, dimana diperkirakan jumlah penduduk kota Surakarta pada siang hari dapat mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk pada malam hari

E. Aspek Ketenagakerjaan