UJI RELIABILITAS Pembahasan Hasil Analisis

commit to user Berdasarkan Tabel IV.15 hasil uji validitas dengan jumlah 100 responden, terlihat rotated component matriks telah ekstrak sempurna semua dan semua item memiliki factor loading 0,50. Variabel tangibles T yang terdiri dari 5 item, variabel intangibles I terdiri dari 8 item dan variabel kepuasan konsumen K yang terdiri dari 4 item, adalah valid.

E. UJI RELIABILITAS

Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Pengukuran reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha. Menurut Hair et al. 1998 suatu instrumen dinyatakan reliabel jika hasil koefisien Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai ≥ 0,60. Hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel sebagai berikut: Tabel IV.16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha Keterangan Tangibles 0,8887 Reliabel Intangibles 0,8852 Reliabel Kepuasan konsumen 0,8314 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2010 Dari Tabel IV.16 dapat disimpulkan bahwa secara umum semua variabel penelitian dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha 0,60. commit to user

F. UJI HIPOTESIS

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. menggunakan program SPSS versi 11.5. Ada beberapa asumsi yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian dengan pendekatan regresi berganda yaitu sebagai berikut:

1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menganalisis derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Regresi yang bebas multikolinieritas ditandai dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 Ghozali, 2005. Tabel IV.17 Uji Multikolinearitas Coefficients a 1.385 .237 5.833 .000 .420 .068 .507 6.193 .000 .665 1.504 .257 .063 .336 4.099 .000 .665 1.504 Constant Tangibles Intangibles Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kepuasan Konsumen a. Sumber: Data Primer yang diolah, 2010 Tabel IV.17 menunjukkan nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF dari masing-masing variabel kurang dari 10. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. commit to user

2. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini, yaitu jika nilai du d 4 – du, maka tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif pada model regresi Ghozali, 2005. Tabel IV.18 Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson Variabel Independen K Nilai d Hitung Nilai du Tabel Nilai 4 – du 2 1,973 1,715 2,027 Sumber: Data primer yang diolah , 2010 Tabel IV.18 menjelaskan bahwa nilai d hitung pada model regresi lebih besar dari du tabel dan kurang dari 4 – du. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi.

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas. Tabel IV.19 menunjukkan hasil pengujian heteroskaedastisitas melalui uji Glejser yang hasilnya model regresi yang diuji tidak mengindikasi terjadinya heteroskedastisitas karena kedua variabel independen memiliki nilai t yang tidak signifikan. commit to user Coefficients a -.054 .158 -.345 .731 .009 .045 .025 .203 .839 .054 .042 .159 1.300 .197 Constant Tangibles Intangibles Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: ABS a. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 100 .0000000 .25070453 .085 .085 -.067 .851 .464 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Tabel IV.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data primer yang diolah, 2010

4. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K- S. Tabel IV.20 Hasil Uji Normalitas Sumber: Data primer yang diolah, 2010 Berdasarkan hasil uji pada Tabel IV.20 besarnya Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,851 dan signifikan pada 0,464. Hal ini bahwa data residual model regresi terdistribusi normal. Berikutnya adalah hasil pengujian regresi beserta pembahasannya. commit to user Coefficients a 1.385 .237 5.833 .000 .420 .068 .507 6.193 .000 .665 1.504 .257 .063 .336 4.099 .000 .665 1.504 Constant Tangibles Intangibles Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kepuasan Konsumen a. Coefficients a 1.385 .237 5.833 .000 .420 .068 .507 6.193 .000 .665 1.504 .257 .063 .336 4.099 .000 .665 1.504 Constant Tangibles Intangibles Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kepuasan Konsumen a.

5. Hasil Pengujian Regresi Berganda

a. Uji t

Pengujian ini dipergunakan untuk menguji tingkat signifikansi hubungan variabel independen tangibles dan intangibles dalam mempengaruhi kepuasan konsumen secara parsial atau secara individual. Tabel IV.21 Hasil Analisis Regresi Sumber : Data primer yang diolah, 2010 Hasil analisis statistik Tabel IV.21 dapat dibuat rumusan fungsi regresi seperti terlihat berikut: Y = 1,385 + 0,420X 1 + 0,257X 2 t-hitung 6,193 4,099 Sig 0,000 0,000 Konstanta βo = 1,385 menunjukan bahwa jika variabel independen dianggap tetap dan bernilai nol maka kepuasan konsumen bernilai positif. Hal ini memberikan gambaran bahwa jika tidak ada variabel independen, yaitu kualitas pelayanan berupa tangibles dan intangibles maka responden dalam hal ini konsumen yang menginap di Wisma Bhayangkara Tawangmangu tetap memiliki kepuasan. Hipotesis 1 menguji tentang pengaruh positif kualitas pelayanan berupa tangibles terhadap kepuasan konsumen. Tabel IV.21 menunjukkan commit to user bahwa tangibles X 1 memiliki nilai signifikansi p0,05, sehingga hipotesis 1 didukung . Koefisien regresi variabel tangibles β 1 = 0,420 yang bernilai positif dan variabel lain pada kondisi ceteris paribus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel tangibles dengan kepuasan konsumen jadi jika variabel tangibles meningkat maka kepuasan konsumen juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadiri dan Hussain 2005, dimana tangibles wujud fisik berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan customer satisfaction. Hipotesis 2 menguji tentang pengaruh positif kualitas pelayanan berupa intangibles terhadap kepuasan konsumen. Tabel IV.21 menunjukkan bahwa intangibles X 2 memiliki nilai signifikansi p0,05, sehingga hipotesis 2 didukung. Koefisien regresi variabel intangibles β 2 = 0,257 yang bernilai positif dan variabel lain pada kondisi ceteris paribus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel intangibles dengan kepuasan konsumen jadi jika variabel intangibles meningkat maka kepuasan konsumen juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadiri dan Hussain 2005, dimana intangibles tidak berwujud berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan customer satisfaction.

b. Uji Koefisien Determinasi R²

Pengujian ini dipergunakan untuk menjelaskan proporsi atau prosentase total variasi dalam variabel dependen yang diterangkan oleh variable independen. Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan commit to user Model Summary b .753 a .567 .558 .25328 1.973 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-W atson Predictors: Constant, Intangibles, Tangibles a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen b. Model Summary b .753 a .567 .558 .25328 1.973 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-W atson Predictors: Constant, Intangibles, Tangibles a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen b. menggunakan program SPSS versi 11.5, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam Tabel IV.22. Tabel IV. 22 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber : Data primer yang diolah, 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui besarnya Adjusted R Square untuk besarnya pengaruh kedua variabel secara bersama-sama pada kepuasan konsumen adalah 0,558, hal itu berarti bahwa 55,8 kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang berupa tangibles dan intangibles. Sedangkan sisanya yaitu 1 – 0,558 = 0,442 atau 44,2 menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang diuji dalam penelitian ini, seperti komunikasi, penanganan masalah dan komitmen Selnes, 1998.

G. Pembahasan Hasil Analisis

Hasil penelitian tentang pengaruh kualitas pelayanan berupa tangibles terhadap kepuasan konsumen terbukti ada pengaruh yang positif. Hal ini dapat terjadi karena orang akan puas ketika mereka menginap di tempat yang menarik, memiliki fasilitas yang cukup memadai. Tingginya kualitas pelayanan berupa tangibles secara langsung akan meningkatkan kepuasan konsumen. Hasil commit to user penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadiri dan Hussain 2005. Pengaruh kualitas pelayanan berupa intangibles terhadap kepuasan konsumen terbukti ada pengaruh yang positif. Hal ini dapat terjadi karena orang menjadi puas ketika mendapatkan pelayanan yang baik seperti karyawan yang bersikap sopan dan selalu bersedia membantu konsumennya. Tingginya kualitas pelayanan berupa intangibles secara langsung akan meningkatkan kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadiri dan Hussain 2005. Studi ini diharapkan memberikan implikasi baik secara teoritis maupun praktis. Untuk implikasi teoritis, pertama, model kepuasan konsumen dalam studi ini diharapkan mampu menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan berupa tangibles dan intangibles terhadap kepuasan konsumen. Kedua, melalui studi ini diharapkan memberikan pemahaman kepada akademisi terkait dengan konsep-konsep yang diuji yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi yang selanjutnya dapat dikembangkan dan diuji lagi pada konteks yang berbeda. Selain implikasi teoritis, berikut ini aspek kemanfaatan studi yang diharapkan bermanfaat untuk jasa penginapan dalam implikasi praktis. Semakin meningkatnya jumlah penginapan yang ada sesuai dengan perkembangan jaman, persaingan antar penginapan pun semakin meningkat, dengan demikian kualitas pelayanan suatu penginapan harus ditingkatkan secara berkesinambungan dan secara sistematis, karena permasalahan kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen penginapan. Kepuasan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang, dimana ia telah berhasil mendapatkan commit to user sesuatu yang menjadi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginannya, maka dari itu untuk memberikan kepuasan kepada tamu adalah berusaha mengetahui terlebih dahulu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh tamu yang akan atau sedang menginap, adapun beberapa petunjuk yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia yang lazim, antara lain: kebutuhan untuk disambut baik, kebutuhan pelayanan yang tepat waktu, kebutuhan untuk merasa nyaman, kebutuhan akan pelayanan yang rapi, kebutuhan untuk dimengerti, kebutuhan untuk mendapat pertolongan, kebutuhan untuk merasa penting, kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk diakui atau diingat dan kebutuhan akan respek. Persaingan jasa penginapan, menyebabkan paradigma penginapan tidak hanya sekadar tempat untuk menginap dan beristirahat tapi juga rekreasi, olahraga bahkan perawatan kecantikan. Oleh karena itu Wisma Bhayangkara Tawangmangu harus senantiasa meningkatkan pelayanan yang diberikan, baik berupa fasilitas fisik maupun faktor karyawan yang mampu dan mau memberikan pelayanan yang baik kepada semua tamu Wisma Bhayangkara Tawangmangu. commit to user

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan penulis. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain kesimpulan akan disertakan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel Tangibles X1 memiliki nilai signifikansi p0,05 dan koefisien regresi variabel individualisme β 1 = 0,420 yang bernilai positif dan variabel lain pada kondisi ceteris paribus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel tangibles dengan kepuasan konsumen. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis H1 didukung . Hal ini mengindikasikan tentang persepsi responden yang berpendapat bahwa jika variabel tangibles wujud fisik meningkat maka kepuasan konsumen juga akan meningkat. 2. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel Intangibles X2 memiliki nilai signifikansi p0,05 dan koefisien regresi variabel intangibles β 2 = 0,257

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SUPERMARKET ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SUPERMARKET BAHAN BANGUNAN.

0 3 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN HOTEL WAHYUSARI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Loyalitas Pelanggan Hotel Wahyusari Tawangmangu.

0 2 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN HOTEL WAHYUSARI TAWANGMANGU Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Loyalitas Pelanggan Hotel Wahyusari Tawangmangu.

0 3 15

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada KFC di Singosaren Surakarta).

1 4 14

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada KFC di Singosaren Surakarta).

0 2 14

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KEPADA KEPUASAN PELANGGAN JASA PENGINAPAN (STUDI EMPIRIS DI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KEPADA KEPUASAN PELANGGAN JASA PENGINAPAN (STUDI EMPIRIS DI HOTEL LOR IN SOLO).

0 0 16

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DILIHAT DIMENSI KUALITAS JASA DI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DILIHAT DIMENSI KUALITAS JASA DI PUSKEMAS TERAS BOYOLALI.

0 0 9

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENGINAPAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL ARINAS DI BANDAR LAMPUNG

0 0 20

Kepuasan Konsumen Implementasi Kualitas pelayanan

0 1 13

ANALISIS PERBEDAAN WEDANGAN TRADISIONAL DAN MODERN DILIHAT DARI KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

0 1 8