3. 5. Sepeda Latar Belakang Masalah

commit to user xvii Selain itu, pemerintah Surakarta juga menetapkan tarif retribusi yang ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 yang tercantum di Tabel 1.1 sebagai berikut : Tabel 1.1 Tabel Reribusi Parkir di Kota Surakarta No Jenis Kendaraan Tarif Sekali Parkir 1.

2. 3.

4. 5.

6. Sepeda

Andong Dokar Sepeda Motor Mobil penumpang pick Up Taksi Bus Sedang Truck Sedang Bus Besar Truck Besar Rp 300,00 Rp 500,00 Rp 500,00 Rp 1.000,00 Rp 1.500,00 Rp 3.000,00 Sumber : Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 Pasal 20 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Pengertian Retribusi itu sendiri adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi Parkir di Kota Surakarta merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang cukup potensial dalam rangka menunjang penerimaan pendapatan asli daerah kota Surakarta. Masalah retribusi ini adalah masalah yang memang banyak menjadi sorotan dari masyarakat, dikarenakan memang commit to user xviii masyarakat sendiri belum mengetahui tarif parkir yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi juga banyak dari petugas parkir itu sendiri yang memungut jasa parkir tidak sesuai dengan tarif parkir yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu UPTD sendiri juga akan melakukan beberapa program agar masalah retribusi ini dapat teratasi. Adapun program tersebut antara lain : 1. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa tarif parkir di kota Solo tidak selalu sama dipinggir jalan dan di tempat-tempat khusus yaitu di mall, bandara, stasiun, dll. 2. Mengadakan operasi gabungan kepada petugas parkir gadungan yang melibatkan Dinas Perhubungan Dishub kota Surakarta, Detasemen Polisi Militer Denpom kota Surakarta, Polresta Surakarta, Satpol PP, serta Pengadilan dan Kejaksaan. 3. Setiap tahun mengadakan pembinaan teknis kepada petugas parkir dan biasanya dilakukan selama 3 hari. 4. Melakukan patroli tiap hari. Adapun hambatan yang dihadapi dalam mengtasi masalah tersebut yaitu : 1. Karena rendahnya kualitas SDM terkadang masih banyak muncul kembali petugas gadungan 2. Kesalahan pada filosofi perparkiran yang digunakan sebagai PAD, bukan sebagai pengendali lalu lintas. Agar tercipta ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Kota Surakarta, maka perlu menata ulang tata laksana perparkiran. Sehingga disini Pemerintah Daerah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 commit to user xix tentang Retribusi Parkir di tepi jalan umum, dan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Tempat Khusus Parkir. Dalam Peraturan daerah tersebut dibuat untuk mengatur semua pelaksanaaan yang menyangkut tentang penataan parkir yang dalam hal ini mencakup tentang penyediaan lahan parkir atau penyediaan tempat khusus parkir dan juga tentang retribusi parkir, sehingga dapat terwujud ketertiban dan kelancaran dalam lalu lintas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS UPTD PERPARKIRAN DALAM PENATAAN PARKIR DI KOTA SURAKARTA.”

B. Perumusan Masalah