Program Kerja UPTD Perparkiran Surakarta

commit to user lxix berarti pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta bisa dikatakan berpengalaman karena rata-rata mereka telah bekerja dengan masa kerja yang cukup lama. Struktur pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dimana jumlah pegawai secara keseluruhan sebanyak 17 orang. Tabel 1.4 Data Jumlah Pegawai UPTD Perparkiran berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentasi 1. 2. Laki-laki Perempuan 14 3 82,36 17,64 Jumlah 17 100 Sumber : UPTD Perparkiran Kota Surakarta Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai yang di miliki UPTD Perparkiran Kota Surakarta yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang atau 82,36 sedangkan sisanya berjenis kelamin perempuan hanya sebanyak 3 orang atau 17,64 dari keseluruhan pegawai sebanyak 17 orang atau 100.

5. Program Kerja UPTD Perparkiran Surakarta

Masalah tentang perparkiran di kota Surakarta memang sangat banyak, sehingga kinerja UPTD Perparkiran harus ditingkatkan dalam mengatasi berbagai masalah perparkiran yang ada. Masalah perparkiran yang sering dijumpai di kota Surakarta adalah mengenai keterbatasan lahan dan masalah retribusi. Dalam mengatasi berbagai masalah tersebut di atas, UPTD Perparkiran memiliki commit to user lxx program-program kerja. Adapun program kerja UPTD dalam mengatasi masalah keterbatasan lahan adalah sebagai berikut : 4. Mewajibkan tiap bangunan menyediakan parkir minimum 5. Merencanakan lokasi-lokasi parkir diluar badan jalan sekaligus membatasi lahan parkir di badan jalan. 6. Meningkatkan kualitas angkutan umum dalam rangka mengurangi jumlah pengendara kendaraan pribadi. Sedangkan program kerja UPTD dalam mengatasi masalah retribusi adalah sebagai berikut : 5. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa tarif parkir di kota Solo tidak selalu sama dipinggir jalan dan di tempat-tempat khusus yaitu di mall, bandara, stasiun, dll. 6. Mengadakan operasi gabungan kepada petugas parkir gadungan yang melibatkan Dinas Perhubungan Dishub kota Surakarta, Detasemen Polisi Militer Denpom kota Surakarta, Polresta Surakarta, Satpol PP, serta Pengadilan dan Kejaksaan. 7. Setiap tahun mengadakan pembinaan teknis kepada petugas parkir dan biasanya dilakukan selama 3 hari. 8. Melakukan patroli tiap hari. Selain kedua masalah tersebut di atas, masalah perparkiran yang sering timbul di kota Surakarta adalah banyaknya muncul parkir liar. Parkir liar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang yang melakukan kegiatan perparkiran tanpa mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang. commit to user lxxi Terjadinya parkir liar banyak disebabkan karena tempat tersebut tidak ada petugas parkir atau daerah yang tidak termasuk dalam wilayah kerja rayon. Sedangkan petugas parkir gadungan biasanya memanfaatkan kesempatan-kesempatan tertentu, misalnya saja apabila di wilayah rayon tertentu yang kekurangan petugas parkir, mereka biasanya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan keuntungan atau petugas tersebut diminta oleh petugas sebelumnya untuk membantu melakukan pelayanan jasa parkir. Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, pihak UPTD Perparkiran Kota Surakarta melakukan tindakan sebagai berikut : 1. Mengadakan operasi gabungan kepada petugas parkir gadungan yang melibatkan Dinas Perhubungan Dishub kota Surakarta, Detasemen Polisi Militer Denpom kota Surakarta, Polresta Surakarta, Satpol PP, serta Pengadilan dan Kejaksaan. 2. Maleakukan pemeriksaan Kartu Tanda Anggota KTA 3. Mengkonfirmasikan masalah tentang munculnya petugas parkir gadungan dengan petugas parkir di daerah tersbut. 4. Parkir liar yang tidak membayar retribusi ditangkap untuk ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan petugas parkir resmi diwajibkan memakai atribut seragam dan perlengkapan yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Pakaian petugas parkir adalah berwarna orange dilengkapi denga badgee “ Simbol Kota Surakarta “ dan badgee tulisan “ Perparkiran Kota Surakarta “ dengan membawa commit to user lxxii perlengkapan seperti KTA, peluit, dan perlengkapan lainnya sesuai dengan kebutuhan seperti lampu, jas hujan dan lain-lain.

B. Analisis Data

Sebagaimana yang telah disebutkan pada bab terdahulu bahwa kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Kota Surakarta juga dipengaruhi oleh bagaimana penyelenggaraan penataan parkir oleh instansi yang berwenang. Dalam hal ini, UPTD Perparkiran Pemerintah Kota Surakarta memegang peran yang sangat vital. Sehingga mau tidak mau UPTD Perparkiran Kota Surakarta haruslah menampilkan kinerja yang sebaik dan semaksimal mungkin dalam rangka mewujudkan perparkiran Kota Surakarta yang tertata dengan baik dengan mengedepankan prinsip-prinsip good governance. Penilaian kinerja itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja maka upaya untuk memperbaiki kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Dengan demikian penilaian organisasi dapat diartikan sebagai kegiatan membandingkan antara hasil yang diperoleh atau kenyataan yang ada di lapangan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Penilaian kinerja organisasi publik dapat membantu mengetahui seberapa jauh keberhasilan suatu organisasi publik dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, khususnya juga dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan perbaikan kinerja selanjutnya.