Uji Validitas dan Reliabilitas c. Uji Reliabilitas Teknik Analisis Data

lxii Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui wawancara atau mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi dari pihak perusahaan. f. Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku- buku ilmiah dan literature lainnya serta internet yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas c.

Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrument penelitian kuesioner yang digunakan dalam penelitian tersebut.Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.Pengujian instrumen dilakukan terhadap 30 orang responden di PT Perkebunan Nusantara III Medan. Validitasnya menunjukan seberapa nayata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur Syafrizal, 2008:30. Validitasnya berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Pengujian validitas dilakukan dengan mengguakan program SPSS versi 17.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut : 3. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. 4. Jika r hitung r table, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. lxiii

d. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalm bentuk kuesioner Syafrizal, 2008: 30. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS vesi 19.0 for windows, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 3. Jika r alpha r tabel maka pertanyaan reliabel 4. Jika r alpha r tabel maka pertanyan tidak reliable.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang Peneliti gunakan untuk mengolah data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut : e. Analisis Deskriptif Metode penganalisisan data dengan cara mengumpulkan data, mengklasifiasikannya selanjutnya menginterprestasikannya secara objektif sehingga di peroleh informasi dan gambaran sebenarnya mengenai topik yang akan di bahas. f. Analisis Statistik Analisis Korelasi Multivariate dengan Menggunakan Koefisien Korelasi Pearson. Korelasi ini ditemukan oleh Karl Person.Korelasi di tunjukkan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukkan hubungan yang lxiv linear.Korelasi ini juga sering disebut Korelasi Product Moment Situmorang dan Muslich, 2011: 91. Pengujian di lakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 19.0 for windows untuk menghitung koefisien Korelasi Pearson. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskaan hubungan antara dua rangkaian data yang di hubungkan. Dengan kata lain, koefisien Korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1.Tanda positif dan negatif menunjukkan arti arah dari hubungan koefisien korelasi tersebut. Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1, nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel lainnya akan turun, dan sebaliknya Situmorang dan Muslich, 2011: 92. Menghitung nilai koefisien Korelasi Pearson dapat dilakukan dengan menghitung menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y lxv Σx 2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy 2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y Asumsi dalam analisis korelasi, yaitu: d. r ≠ 0 Artinya: menunjukkan adanya korelasi atau hubungan antar variabel bebas pembagian kerja, wewenang karyawan terhadap variabel terikat prestasi kerja. e. r=0 Artinya: menunjukkan tidak ada hubungan korelasi atau hubungan antar variabel bebas pembagian kerja, wewenang karyawan terhadap variabel terikat prestasi kerja. f. r=1 Artinya: menunjukkan adanya korelasi atau hubungan sempurna antar variabel variabel bebas pembagian kerja, wewenang karyawan terhadap variabel terikat prestasi kerja. g. Pengujian Hipotesis Pengujian ini di lakukan untuk menguji signifikan dari koefisien korelasi yang di peroleh.Untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan pembagian kerja dan wewenang karyawan sebagai variabel bebas terhadap prestasi kerja sebagai variabel terikat. Pengujian signifikan menggunakan rumus sebagai beikut Suharyadi dan Purwanto, 2004: 446: lxvi Dimana : t = Nilai t hitung r = Nilai Koefisien Korelasi N = Jumlah Data Pengamatan Bentuk Pengujian : H : b 1 = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas pembagian kerja, wewenang karyawan dengan variabel terikat prestasi kerja. H 1 : b 1 ≠0, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas pembagian kerja,wewenang karyawan dengan variabel terikat prestasi kerja. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika -t tabel ≤ -t hitung ≤ -t tabel H 1 diterima jika -t tabel -t hitung -t tabel g. Identifkasi Determinan R 2 Untuk melihat seberapa besar hubungan variabel bebas Pembagian Kerja, Pendelegasian Wewenang terhadap variabel terikat Prestasi Kerja.Jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati satu, maka dapat di katakana bahwa hubungan variabel bebas Pembagian Kerja, Pendelegasian Wewenang adalah semakin kuat terhadap variabel terikat lxvii Prestasi Kerja. Sebaliknya, apabila determinan R 2 yang digunakan semakin mengecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel bebas Pembagian Kerja, Pendelegasian Wewenang terhadap variabel terikat Prestasi Kerja semakin kecil dan tidak kuat untuk menerangkan adanya hubungan variabel bebas Pembagian Kerja, Pendelegasian Wewenang terhadap variabel terikat Prestasi Kerja. lxviii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Usaha Adolina PTPN IV adalah perseroan yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Usaha yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan 1 Unit Usaha yang mengelola budidaya Teh dan 1 Unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, serta 1 Unit Usaha Perbengkelan PMT Dolok Ilir yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. PT Perkebunan Nusantara IV memiliki kebijakan yang berkaitan dengan nilai-nilai perusahaan dan etika dalam berbisnis dengan mengusung komitmen bebas dari fraud, KKN dan gratifikasi. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan PTPN IV mendukung program BUMN bersih. Beberapa peraturan dan kebijakan yang mendukung program PTPN IV bersih, yaitu: lxix 1. PTPN IV telah memiliki Code of conduct berdasarkan surat keputusan Bersama dewan Komisaris dan direksi nomor DK-54KptsXI2013 – 04.03Kpts06XI2013 tanggal 15 November 2013. 2. Sistem pengelolaan Pengaduan Pelanggaran Whistleblowing System, berdasarkan Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor DK-60PERXI2013 – 04.03PER13XI2013 tanggal 26 November 2013. 3. Pedoman Penanganan Gratifikasi, berdasarkan Peraturan Bersama Dewan komisaris dan Direksi nomor DK-59PERXI2013 – 04.03PER12XI2013 tanggal 26 November 2013. 4. Pedoman Benturan Kepentingan, berdasarkan Peraturan Bersama Dewan komisaris dan Direksi nomor DK-58PERXI2013 – 04.03PER11XI2013 tanggal 26 November 2013.

4.2 Analisis Deskriptif