j Pelayanan penunjang non klinik terdiri dari pelayanan laundrylinen, jasa
bogadapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem
penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik dan pengelolaan air bersih.
2.3.4.2 Aspek Ketenagaan Rumah Sakit Umum Kelas C
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014,Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat
pelayanan, dengan ketentuan : a
Pada pelayanan medik dasar minimal harus ada sembilan orang dokter dan dua orang dokter gigi untuk pelayanan gigi mulut.
b Pada pelayanan medik spesialis dasar harus ada masing-masing minimal dua
orang dokter spesialis untuk setiap pelayanan. c
pada setiap pelayanan spesialis penunjang medik masing-masing minimal satu orang dokter spesialis setiap pelayanan dan satu orang dokter gigi
spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi dan mulut. d
Tenaga kefarmasian minimal terdiri dari satu orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit, dua apoteker bertugas di rawat inap yang
dibantu minimal 4 orang tenaga teknis kefarmasian, 4 orang apoteker di rawat inap yang dibantu 8 orang tenaga teknis kefarmasian serta satu orang
apoteker yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan.
Universitas Sumatera Utara
e Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan
kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. f
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit.
2.3.4.3 Aspek Sarana, Prasarana dan Organisasi Rumah Sakit Umum Kelas C
Peralatan rumah sakit umum kelas c harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peralatan yang harus memenuhi
standar antara lain peralatan medis untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi, laboratorium
klinik, pelayanan darah, rehabilitasi medic, farmasi, instalasi gizi, dan kamar jenazah. Pelayanan rawat inap rumah sakit umum kelas c harus dilengkapi dengan
fasilitas antara lain jumlah tempat tidur perawatan kelas III minimal 30 dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah, jumlah tempat tidur
perawatan kelas III minimal 20 dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta dan junlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5 dari seluruh
tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit milik swasta Permenkes No.56 Tahun 2014.
2.4 Fasilitas Kesehatan