“Bohong” menyiramkan minuman ke wajah penutur lalu pergi. berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan jarum suntik “Hee, itu urusan elu dong. Elukan yang punya galeri, terserah elu lah. Elu mau

16 penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya Moloeng,1998:6-8. Peneliti menganalisis data tersebut setelah data yang diperoleh sesuai dengan metode dan teknik yang digunakan. Lalu peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data-data yang berwujud tuturan perlokusi dalam film Belahan Jiwa karya Asmara untuk menentukan analisis tindak tutur perlokusi pada dialog film. Berikut beberapa contoh tuturan yang termasuk pada jenis tindak tutur perlokusi: Bentuk Tuturan Asertif Menyatakan: 1 A: “Cinta yang ada di hati aku hanya untuk kamu.”

B: “Bohong” menyiramkan minuman ke wajah penutur lalu pergi.

BJ49:09 – 49:15 Analisis Tuturan: Pada tuturan 1 termasuk tuturan perlokusi jenis asertif bersifat menyatakan. Tuturan di atas diutarakan oleh Bumi penutur pada Cempaka mitra tutur. Situasi tuturan terjadi di sebuah cafe Bumi dan Cempaka berbicara tentang hubungan mereka. Tuturan yang diucapkan Bumi menyatakan tentang persaannya kepada Cempaka. Tetapi Cempaka tidak percaya tuturan tersebut dan menganggap Bumi berbohong. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu mitra tutur menyiramkan minuman ke wajah penutur lalu pergi meninggalkan penutur. Universitas Sumatera Utara 17 Bentuk Tuturan Direktif Melarang: 2 A: “Gila lu ye, itu kan anak gue. Gue gak akan kasih lu gugurin dia.”

B: berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan jarum suntik

“Rahim-rahim gue ni.” BJ46:55 – 47:03 Analisis Tuturan: Tuturan 2 termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat melarang. Tuturan di atas diutarakan oleh Bumi penutur pada Cairo mitra tutur. Situasi tuturan terjadi di rumah Cairo saat Bumi dan Cairo membahas tentang hubungan mereka dan anak yang sedang dikandung Cairo. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu Cairo berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan jarum suntik yang sedang dipegangnya karena tidak setuju dengan tuturan Bumi dan berusaha menolaknya. Bentuk Tuturan Ekspresif Mengkritik: 3 A: “... Otak lu tu yang nihil. Orang-orang mana ada yang mau beli, semua lukisannya pada pakai tanduk lagi. Otak lu dipakai dong ...”

B: “Hee, itu urusan elu dong. Elukan yang punya galeri, terserah elu lah. Elu mau

jadiin apa kek, kontroversi kek, yang kontroversi kan bisa laku.” sambil mengambil alat lukis lalu melempar-lemparkan ke arah mitra tutur. BJ17:16 – 17:41 Analisis Tuturan: Tuturan 3 termasuk tuturan perokusi jenis ekspresif bersifat mengkritik. Tuturan di atas diutarakan oleh pemilik galeri penutur pada Cairo mitra tutur. Universitas Sumatera Utara 18 Situasi tuturan terjadi saat Cairo dan pemilik galeri membahas tentang lukisan Cairo yang melukiskan orang bunuh diri dan pemilik galeri mengkritik lukisan tersebut karena tidak yakin ada yang mau membeli lukisan Cairo. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu Cairo mengambil alat lukis lalu melempar-lemparkannya ke arah penutur sambil marah. Bentuk Tuturan Komisif Menjanjikan: 4 A: “Nanti akan saya transfer semua data kamu ke dia.”sambil memberikan selembar kertas berisikan alamat.

B: menjulurkan lidah dan mengarahkan wajah kea arah penutur