12
2.9 Silinder Parabolik
Menurut Adiyanto 2008, Parabola merupakan irisan kerucut yang berbentuk kurva yang dihasilkan oleh perpotongan menyilang yang sejajar terhadap permukaan kerucut Gambar
10.Sedangkan dalam matematika seperti yang di kemukakan oleh Stewart 2003, sebuah parabola merupakan himpunan titik-titik di suatu bidang yang berjarak sama dari suatu titik tetap F disebut
titik fokus dan garis tetap disebut direktriks. Definisi ini diilustrasikan oleh Gambar 11, pada gambar tersebut titik tengah di antara fokus dan direktriks terletak pada parabola; titik ini disebut titik
puncak. Garis yang melalui fokus dan tegak lurus terhadap direktriks disebut sumbu parabola.
Gambar 10. Irisan Kerucut
Gambar 11. Bagian Parabola Berdasarkan teorema dalam kalkulus Stewart,2003, Misalkan pada Gambar 11. F titik tetap
disebut fokus, l garis tetap disebut direktriks pada suatu bidang dan e bilangan positif tetap disebut eksentrisitas. Himpunan semua titik P pada bidang sedemikian rupa sehingga
yakni, rasio jarak dari F kerucut merupakan sebuah
Dari gamba
Penguatan anten panjang gelombang dari s
antena parabola dihitung memancarkan sinyal sam
patokan yang mana keba dengan satuan desibel iso
penguatan antena paraboli
Dimana: G = penguatan an
k = faktor efisien D = diameter refl
λ = panjang gelo |PF|
|P | F terhadap jarak dari l adalah konstanta e adalah suat
uah elips jika e1, parabola jika e=1, dan hiperbola jika
Gambar 12. Skematik Parabola bar di atas dapat diketahui persamaan polar untuk sebuah
1 cos
tena parabolik dapat dihitung dengan mudah dari d i sinyal yang dipancarkan, dan perkiraan efisiensi anten
g sebagai penguatan atas sumber isotropik, yaitu relatif ama di segala penjuru. Ini adalah sumber teoritis ya
banyakan antena dibandingkan, penguatan dilambang isotropic dB. Persamaan standar yang dapat digunak
olik adalah: G
10 log 10k πD λ
antena parabolik dBi ensi yang umumnya sekitar 50 sampai 60.
eflektor parabolik m elombang sinyal m
13 atu irisan kerucut. Irisan
a e1.
uah parabola adalah:
diameter parabola D, ena. Penguatan Reflektor
f terhadap sumber yang yang digunakan sebagai
ngkan dengan G Gain nakan untuk menghitung
14
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan Lab. Lapang “Siswadhi Soepardjo” dan Lab. Mekatronika dan Robotika, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB, selama empat bulan terhitung dari
bulan April sampai bulan Juli 2012.
3.2 Alat dan Bahan
Alat: 1. Traktor Kubota B6100
2. Accu 12 Volt 3. Peralatan Solder
4. Komputer 5. Tang Potong
6. Tang Jepit 7. Timbangan
8.Tachometer 9. Meteran
10. Multimeter 11. Accu 12 Volt
12. Software CodeVision AVR V2.05.3 13. Software ISIS Proteus 7.10 SP0
Bahan: 1. SPC Wireless Gamepad Interface
1 buah 2. Mikrokontroler AVR ATmega 128L BMS
1 buah 3.DT Sense Ultrasonic Infra Red Ranger USIRR
2 buah 4.EMS Data Flash Memory
1 buah 5.EMS 30 A H – Bridge
2 buah 6. Modul LCD 16 x 2
1 buah 7. Sensor suhu LM 35
1 buah 8. Buzzer
1 buah 9. Potensiometer linier 10 kΩ 10 putaran
2 buah 10. Kabel pelangi
3 m 11. Motor DC 12 Volt
2 buah 12. Saklar
3 buah 13. PCB 1mm
2 buah 14. Papan Acrylic 5mm 50 cm x 50 cm
1 buah 15. Papan Acrylic 3mm 50 cm x 50 cm
1 buah 16. Black housing 1 pin
100 buah 17. Rangkaian pembagi tegangan 12 V menjadi 5 V
1 buah