Peranan Jumlah Uang Beredar M2 terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara ASEAN+6
diatas jika ditarik titik koordinatnya yaitu 10,14 diikuti India 7,11. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhang dan Zou 2001 bahwa peningkatan
pengeluaran pemerintah di China dan India berperan secara signifikan dalam pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Peranan pengeluaran pemerintah terhadap GDP di Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan negara yang lainnya di kawasan ASEAN+6. Kontribusi pengeluaran
konsumsi pemerintah merupakan komponen yang diatur khusus dengan sistem sehingga besarnya relatif stabil, dengan fluktuasi sesuai dengan kondisi
perekonomian dan sosial budaya serta politik yang sedang terjadi Junaidi, 2010.
4.3. Peranan Jumlah Uang Beredar M2 terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara ASEAN+6
Para ahli ekonomi masih terdapat perbedaan pendapat mengenai hubungan antara jumlah uang beredar dengan pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar para ahli
ekonomi setuju bahwa jumlah uang beredar adalah netral dalam jangka panjang dengan berpengaruh pada pendapatan, tetapi sebagian ahli ekonomi lain menolak
pernyataan tersebut, dan pengaruh dari jumlah uang beredar dengan pertumbuhan
ekonomi masih dalam perbincangan.
Walaupun masih terdapatnya perbedaan pendapat para ahli ekonomi tentang pengaruh uang terhadap pertumbuhan ekonomi, namun disini akan mencoba
mengeksplorasi data mengenai peranan jumlah uang beredar M2 terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+6 selam periode tahun 2000-2010.
Sumber : World Development Indicator 2011, diolah.
Gambar 4.3. Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Uang Beredar M2 di Kawasan ASEAN+6
Pada gambar. 4.3. diatas terlihat bahwa Jepang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan jumlah uang beredar terendah dibandingkan negara lainnya. China
merupakan satu-satunya negara dimana tingkat jumlah uang beredar yang tinggi diikuti juga oleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan M2 di
China merupakan ukuran luas jumlah uang beredar yang meliputi sirkulasi uang tunai dan semua deposito, meningkat 13,2 persen dari tahun ke tahun. Hal ini
memperlihatkan kebijakan China bahwa jumlah uang beredar harus sesuai dengan perekonomian. Sedangkan negara lainnya hampir memiliki karakter yang sama
dimana jika dilihat dari plot data tesebar di wilayah yang sama.
Peningkatan dan pertumbuhan jumlah uang beredar di China salah satunya diakibatkan oleh kebijakan China yang melakukan pengurangan persyaratan
cadangan. Bank sentral China telah memotong jumlah uang bank yang harus dipertahankan dalam cadangan, dalam upaya untuk meningkatkan kredit dan
mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Ini juga meningkatkan harapan bahwa China akan berubah sikap ke arah kebijakan pelonggaran moneter. Peningkatan
jumlah uang beredar akan cenderung meningkatkan inflasi tetapi kebijakan moneter rezim China masih belum menyebabkan inflasi yang jelas karena sebagian sebagian
besar uang itu masuk ke pasar saham dan real estat. Hal ini sebagian besar menjelaskan pertumbuhan pasar saham dan real estat China terutama di tengah-
tengah krisi global dari tahun 2008 sampai sekarang. Peran institusional dalam kebijakan moneter uang dan bank yang memang
pada dasarnya tanggung jawab terbesar itu dipikul oleh bank sentral otoritas moneter tertinggi yang melakukan pengelolaan dan pengaturan jumlah uang beredar, dapat
dikatakan bahwa hal tersebut tidaklah mudah untuk dilaukan secara sinergis. Apalagi kalau dikaitkan dengan analisis pola perilaku money demand dalam perekonomian
uatu negara yang sangat volatile. Apabila laju pertumbuhan jumlah uang beredar mangalami peningkatan pesat pasar uang, maka Value of Money akan turun dan
diikuti oleh kenaikan tingkat harga secara umum dari goods dan services di pasar barang, yang dikenal dengan inflasi. Sedangkan apabila laju pertumbuhan jumlah
uang yang diminta oleh masyarakat money demand meningkat lebih besar daripada Money supply
atau terjadinya excess demand for money, maka pertumbuhan ekonomi akan melambat. Maka dari itu, pengaturan jumlah uang beradar dengan merespon
Money Demand masyarakat merupakan hal yang strategis supaya perputaran uang sesuai dengan kapasitas ekonomi dari negara tersebut.
4.4. Peranan Keterbukaan Perdagangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara ASEAN+6