Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak Penerapan Hukum Newton

Gambar 2.14 Peta Konsep dinamika partikel

a. Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak

1 Hukum I Newton “Ketika tidak ada gaya yang bekerja pada sebuah benda, atau ketika jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja padanya gaya total adalah nol, maka benda berada dalam kesetimbangan. Jika benda pada awalnya diam, benda tersebut akan tetap diam; jika keadaan awalnya bergerak, gerakannya akan diteruskan dengan kecepatan tetap. Hukum ini berlaku hanya dalam kerangka acuan inersia” 34 Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman Inersia, yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan keadaan suatu objek. 35 Hukum I Newton dirumuskan sebagai berikut: ∑ = 0 dan ∑ = 0 34 Hugh D. Young Freedman, University Physics Tenth Edition diterjemahkan oleh Endang Juliastuti dengan judul Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, Jakarta: Erlangga, 2002, h. 114. 35 Ahmad Zaelani, dkk.,op.cit., h. 76. DINAMIKA Hukum I Newton: ∑F = 0 Hukum II Newton ∑F =∑m.a Hukum III Newton Aksi = -Reaksi Gaya Berat Gaya Gesekan Hukum-hukum Newton Tentang Gerak Gaya Gaya Gesekan Kinetis Gaya Gesekan Statis Gaya Normal jenisnya jenisnya mempelajari Terbagi menjadi 2 Hukum II Newton “Percepatan dari sebuah benda berdasarkan aksi yang diberikan oleh kumpulan gaya adalah berbanding lurus dengan jumlah vektor gaya-gaya gaya total dan berbanding terbalik dengan massa benda” 36 Hukum II Newton dirumuskan sebagai berikut: = ∑ ↔ ∑ = . Keterangan: ∑ = resultan gaya yang bekerja pada objek N a = percepatan objek m.s -2 m = massa objek kg 3 Hukum II Newton Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa “aksi sama dengan reaksi”; pada saat dua benda berinteraksi, gaya yang bekerja pada benda satu terhadap yang lainnya besarnya sama dan arahnya berlawanan. 37 Hukum III Newton dirumuskan sebagai berikut: = − Tanda - menunjukkan kedua gaya berlawanan arah

b. Penerapan Hukum Newton

1 Objek digantung Dengan Tali dan Digerakkan 38 a Digerakkan ke atas dengan percepatan a, maka: 1 Gaya yang searah dengan arah gerak benda positif 2 Berlawanan dengan arah gerak benda negatif ∑ = − = = + b Digerakkan ke bawah dengan percepatan a, maka: ∑ = − = = − 36 Hugh D. Young Freedman.loc.cit. 37 Hugh D. Young Freedman.loc.cit. 38 Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. - a -w T a -w T Gambar 2.15 Objek digantung Tali 2 Objek yang Berada Dalam Lift 39 a Lift dalam keadaan diambergerak dengan kecepatan tetap ∑ = 0 − = 0 = b Lift dipercepat ke atas ∑ = − = = + c Lift dipercepat ke bawah ∑ = − = = − 3 Objek Digantungkan Dengan Seutas Tali Melalui Katrol 40 Massa tali dan massa katrol tidak diperhitungkan. Bila w 2 w 1 maka: a Tinjau benda 1 ∑ = − = = + ………………………1 b Tinjau benda 2 ∑ = − = = − ……………………...2  Gabungkan persamaan T 1 = T 2 katrol tidak bermassa m 1 .a + w 1 = w 2 – m 2 .a m 1 .a + m 2 .a = w 2 – w 1 39 Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. 40 Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. T 1 a T 2 T 2 a w 1 w 2 T 1 Gambar 2.17 Dua buah benda digantungkan dengan seutas tali melalui katrol Gambar 2.16 Objek berada dalam lift m 1 +m 2 .a = w 2 – w 1 = − + 4 Dua Objek Bergandengan pada Lantai Licin 41 ∑ = . − − = + Karena F 12 dan F 21 pasangan aksi-reaksi, maka: = +

B. Teori- Teori Pengembangan

1. Research and Development Penelitian dan Pengembangan

Menurut Punaji, pengertian penelitian pengembangan research and development: RD adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. 42 Pengembangan dapat berupa proses, produk, dan rancangan. 43 Menurut Seel Richey dalam buku Metode Penelitian Pendidikan Pengembangan, penelitian pengembangan didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program, proses, dan hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal. 44

2. Model-Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ada beberapa model, yaitu:

a. Model Konseptual

Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan atau menjelaskan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan dan keterkaitan antarkomponennya. Model konseptual lebih bersifat kontruktivistik, 41 Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. 42 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Pengembangan Edisi Ketiga, Jakarta: KENCANA, 2013, h. 222. 43 Ibid., h. 223. 44 Ibid., h. 223. m 2 m 1 F F 21 F 12 Gambar 2.18 Dua objek bergandengan pada lantai licin