Anatomi Kuku Kuda Laminitis dan

pada kaki kuda. Laminae berperan penting dalam memantapkan tulang pada bagian dalam kaki, ketika terjadi peradangan pada laminae kekokohan tulang mengalami gangguan dan tulang mengalami kerusakan Gambar 2. Peradangan pada kejadian laminitis diawali dengan ischemia dan kematian sel. Kematian sel terjadi karena tidak memperoleh suplai nutrisi dari pembuluh darah Redden 1998. Laminitis menimbulkan ancaman bagi semua kuda dan secara umum dianggap sebagai salah satu penyakit yang paling penting pada kuda dan mempengaruhi kesejahteraan kuda. Pengaruh laminitis dapat menyebabkan stamina kuda menurun dan sakit di daerah digit yang parah, sehingga kuda tidak mampu beraktivitas dengan baik Collins et al. 2010. Gambar 2 Struktur internal kuku kuda Sumber: Pollitt 2001. Menurut Rooney 2007, founder dan laminitis merupakan dua terminologi yang dapat saling menggantikan karena memiliki arti serupa Gambar 3. Keadaan tersebut secara terminologi merujuk pada dua tahapan yang berbeda dalam penyakit yang sama serta dengan penanganan yang dilakukan secara bersamaan. Laminitis dapat didefinisikan sebagai kondisi laminae kaki rusak karena aliran darah menuju laminae terhambat, peradangan dan luka yang bersifat akut, sedangkan founder merupakan tahapan kedua dari laminitis yang dibiarkan berlanjut tanpa terapi. Founder diawali dengan dinding kukuwall yang terus tumbuh dalam keadaan tidak normal, sehingga merusak laminae dan memisahkan wall dengan tulangos phalanx III. Tulang tersebut kemudian berputar dan terdorong menuju bagian telapak kakisole, dan pada kasus yang serius diikuti dengan menembusnyapenetration os phalanx III ke bagian sole Rooney 2007. Menurut Pollitt 2007, os phalanx III juga dapat menembus hoof capsule, merusak arteri, vena, dan menimbulkan rasa sakit yang parah. Gambar 3 Radiograf founder Laminitis Kronis yang diikuti rotasi os phalanx III Sumber: Farrow 2006.

2.3 Kausa

Kepekaan pemilik hewan atau owner seharusnya menjadi petunjuk serta pendukung diagnosis karena sejarah yang diberikan dapat membantu dokter hewan untuk mendiagnosis dan menentukan prognosis. Menurut Redden 1998, kasus laminitis dapat dikelompokkan berdasarkan breed, penggunaanaktivitas dan paling banyak menyerang kuda dewasa, serta jarang ditemukan pada kuda berusia kurang dari satu tahun. Laminitis dapat terjadi karena berbagai faktor dan permasalahan umum yang mendahului terjadinya laminitis diantaranya: 1. Kelebihan konsumsi gandum atau rumput terutama pada hewan yang obesitas. 2. Demam yang berkepanjangan. 3. Kolik. 4. Retained placenta. 5. Pneumonia. 6. Pleuritis. 7. Potomac horse fever. 8. Salmonella colitis. 9. Stress. 10. Unilateral lameness. Menurut Bergsten 2003 penyakit ini dapat disebabkan oleh asupan karbohidrat berlebihan, perubahan setelah melahirkan, pemotongan kuku, lantai pijakan yang keras, dan pemusatan berat tubuh pada satu kaki karena pincang. Morrison 2010, mengemukakan bahwa laminitis dapat terjadi secara akut, subakut, dan berkembang menjadi tahap yang kronis dengan berbagai tingkatan kegagalan struktural, serta kegagalan mekanis dari digit. Pendapat lain menyatakan bahwa penyebab laminitis tidak diketahui, akan tetapi ada beberapa keadaan yang sering mendahului kasus laminitis. Hewan dalam keadaan ini dapat beresiko tinggi mengalami laminitis dan keadaan ini dapat terjadi tunggal maupun kombinasi Van et al. 2010. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya laminitis diantaranya: 1. Obesitaskegemukan. Kuda yang mengkonsumsi rumput atau gandum secara berlebihan dan tidak disertai dengan latihan rutin dapat memicu terjadinya kegemukan obesitas. Pemberian pakan dalam keadaan stress juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga terjadi akumulasi karbohidrat non-struktural NSC, yaitu gula, pati atau fructan. Akumulasi karbohidrat tersebut tidak mampu dicerna semua di foregut sehingga dipindah ke hindgut dan difermentasi di sekum. Karbohidrat yang difermantasi di sekum menyebabkan proliferasi bakteri gram positif yang memproduksi asam laktat dan terjadi peningkatan keasaman asidosis. Keadaan tersebut membunuh dan melisiskan sebagian besar bakteri sehingga mengakibatkan pengeluaran toksin yang berasal dari dinding sel dan material genetik dari bakteri tersebut endotoksin, eksotoksin, microbial DNA Pollitt 2008. Permeabilitas usus yang meningkat akibat iritasi lapisan usus oleh keasaman tinggi menyebabkan endotoksin dan eksotoksin akan diserap ke dalam darah. Endotoxemia dalam sirkulasi sangat mengganggu terutama pada bagian kaki. Hal tersebut dapat menyebabkan laminitis Pollitt Visser 2010; Tóth et al. 2009.