Pulau Panjang, Selat Alas

2.4 Pulau Panjang, Selat Alas

Perairan Pulau Panjang yang termasuk dalam perairan Selat Alas terletak di antara pulau Lombok dan pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat NTB, dengan luas perairan sekitar 20541.695 km 2 ; lebar mulut selat bagian utara sekitar 20.372 km, sedangkan di bagian selatan sekitar 35.188 km Wasilun dan Amin 1989. Kedalaman perairan Selat Alas berkisar antara 16–268 m Anonim 1990 dan rata-rata kedalaman 100 m Suharsono et al. 1995. Suhu permukaan laut Selat Alas pada musim tenggara relatif lebih rendah dari pada musim barat laut dan kedua musim peralihan di antaranya. Nilai rata- rata suhu pada musim tenggara Juni–Agustus sekitar 26 °C, sedangkan pada musim barat laut Desember–Februari dan musim peralihan dua September– November nilai rata-rata suhu sekitar 28 °C dan pada musim peralihan satu Maret–Mei nilai rata-rata suhunya sekitar 29 °C Hartati et al. 2001. Konsentrasi oksigen terlarut di perairan Selat Alas baik pada musim barat laut, tenggara, dan kedua musim peralihan diantaranya cukup mendukung untuk kehidupan biota perairan, yaitu berkisar antara 3,7–4,4 mgL, sedangkan salinitas permukaan laut Selat Alas berkisar antara 33–34‰ Hartati et al. 2001. Hasil pengamatan Tasywiruddin 1999, pengukuran karakteristik perairan Selat Alas menunjukkan kelimpahan plankton relatif sama baik di perairan Selat Alas bagian dalam maupun Selat Alas bagian luar. Kisaran rata-rata kelimpahan plankton di perairan Selat Alas bagian dalam adalah 8.115–143.888 individum 3 , sedangkan perairan Selat Alas bagian luar adalah 84.000–14.263 individum 3 . Secara oseanografis kondisi perairan Selat Alas dipengaruhi oleh perubahan- perubahan yang terjadi di perairan Laut Flores dan Samudera Hindia. Pada musim barat Desember–Februari, massa air perairan Selat Alas berasal dari Laut Jawa, sedangkan pada musim timur MeiJuni–September terjadi perubahan arah arus dari utara ke selatan Laut Flores Hartati et al. 2001. Pada musim timur Mei–September terjadi proses air naik up welling di sepanjang pantai selatan Jawa–Sumbawa Wyrtki 1961. Di sekitar perairan tersebut, suhu air permukaan biasanya turun sampai 25 °C, karena massa air yang dingin dan kaya akan nutrien dari lapisan bawah terangkat ke atas, sehingga kelimpahan fitoplankton meningkat beberapa kali lipat. Tasywiruddin 1999, menyatakan bahwa nilai kisaran rata-rata kekeruhan di perairan Selat Alas yaitu 8,18–11,73 NTU. Hasil pengamatan Mahrus 1996 pH pada perairan Selat Alas berkisar antara 6,5–7,4.

2.5 Teluk Pegametan, Bali Utara