64
2.  Uji Reliabilitas
Reliabilitas  dapat  diartikan  dengan  konsistensi.  Suatu  instrumen  evaluasi dapat  dikatakan  mempunyai  nilai  rebialitas  tinggi,  apabila  tes  yang  dibuat
mempunyai  nilai  yang  konsisten  dalam  mengukur  yang  hendak  diukur.  Semakin reliabel suatu tes, semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes
mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai disuatu tempat sekolah ketika dilakukan tes  kembali.
59
Untuk  menentukan  tingkat  reliabilitas  tes  digunakan  metode  satu  kali tes dengan teknik Alpha Cronbach. Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach, yaitu:
60
Keterangan: r
11
= Koefisien reabilitas tes k
= Jumlah butir pertanyaan = Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item
= Varian total Rumus untuk menentukan nilai varians dari skor total dan varians setiap butir soal:
=
Rumus untuk menentukan nilai variansi total
59
Sukardi, Op Cit, h. 43.
60
Anas Sudijono, Op Cit, h. 208.
65 Dimana :
X = nilai skor yang dipilih
N = banyaknya item soal
Koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan terhadap koefisien reliabilitas tes yang pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut:
a  Apabila  r
hitung
0,70  berarti  tes  penguasaan  konsep  yang  sedang  diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi.
b Apabila  r
hitung
0,70  berarti  tes  penguasaan  konsep  yang  sedang  diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 11 Hasil Reliabilitas Soal KPS dan Konsep Diri
No Soal Tes
Nilai Reliabilitas Kriteria
1. Keterampilan Proses
Sains 0,753
Tinggi 2
Angket Konsep Diri 0,733
3.  Uji Tingkat Kesukaran
Sudijono  mengatakan  bermutu  atau  tidaknya  butir-butir  tes  hasil  belajar diketahui  dari  derajat  kesukaran  yang  dimiliki  oleh  masing-masing  butir  item
tersebut.  Menurut  Witherington  dalam  Sudijono  angka  indeks  kesukaran  item besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00.
61
61
Ibid, h. 371.
66
Menghitung tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut:
Keterangan: P
: tingkat kesukaran
x
: banyaknya peserta tes yang menjawab benar S
m
: skor maksimum N
: jumlah peserta tes Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Thorndike dan
Hagen dalam Sudijono sebagai berikut
62
Tabel 12 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
Besar P Interprestasi
P  0,30 0,30
≤ P ≤ 0,70 P  0,70
Terlalu Sukar Cukup Sedang
Terlalu Mudah Lebih  lanjut  Sudijono  menyatakan  butir-butir  item  tes  hasil  belajar  dapat
dinyatakan sebagai butir-butir item  yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu
adalah  sedang  atau  cukup.  Namun  dalam  penelitian  ini,  peneliti  hanya  ingin mengetahui  tingkat  kesukaran  soal,  dipakai  atau  dibuangnya  item  soal  hanya
berpedoman pada kevalidan item soal tersebut.
62
Anas Sudijono, Op Cit, h. 372.
67
Tabel  13 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal KPS
No Keterangan
No Butir Soal
1. Sukar
20,27 2.
Sedang 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,21
22,23,24,25,26,28,29,30 3.
Mudah 7,8,30
Berdasarkan  hasil  perhitungan  tingkat  kesukaran  butir  soal  yang  digunakan  untuk soal posttest adalah butir soal dalam kategori sedang.
4.  Uji Daya Pembeda