Neni Nadiroti Muslihah, 2015 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang dimaksudkan untuk menguji sebuah perlakuan yakni pembelajaran IPS dengan
menggunakan Cooperative Learning tipe Jigsaw terhadap peningkatan keterampilan sosial siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
eksperimen murni, karena dianggap paling tepat untuk melihat hubungan sebab akibat. Karena sangat sulit melakukan pengacakan sampel untuk membuat
kelompok siswa yang baru, maka metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekivalen Ruseffendi, 1994,
hlm.83. Creswell 2008, hlm. 299 juga mengemukakan pendapatnya bahwa
penelitian eksperimen dilakukan ketika anda ingin membangun kemungkinan penyebab dan akibat antara variabel bebas dan terikat. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah pembelajaran IPS dengan Cooperative Learning dengan tipe Jigsaw dan variabel terikatnya adalah keterampilan sosial siswa.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain non-equivalent group pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok siswa, yaitu kelas
eksperimen dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Jigsaw dan kelas kontrol menggunakan model Konvensional ceramah. Kelas eksperimen
dan kelas kontrol dipilih tidak secara random, tetapi menerima keadaan subjek apa adanya. Kedua kelas tersebut diberi pretest kemudian diberikan perlakuan selama
proses pembelajaran dan setelah proses pembelajaran kemudian diberi posttest. Langkah awal untuk menentukan unit-unit eksperimen dilakukan dengan
memilih sekolah, kemudian memilih dua kelas yang homogen ditinjau dari kemampuan akademiknya. Desain penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
Neni Nadiroti Muslihah, 2015 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Non-equivalent Group Pretest-Posttest Design
Fraenkel and Wallen, 2007, hlm. 278 Keterangan:
O
1
= Pretest tes awal sebelum perlakuan
O
2
= Posttest tes akhir sesudah perlakuan X
1
= Pembelajaran dengan perlakuan model Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk kelas eksperimen
X
2
= Pembelajaran dengan perlakuan model Konvensional ceramah untuk kelas kontrol
Pengelompokkan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan berdasarkan kelas yang ada. Ciri utama dari eksperimental adalah adanya pengongtrolan
variabel dan pemberian treatment terhadap kelompok eksperimen. Peneliti menggunakan nilai rata-rata harian yang mewakili kemampuan kognitif siswa dan
pretest sebagai dasar kesamaan karakteristik atau yang disamakan.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Sekolah Dasar Negeri SDN Ranca Panjang kampung Babakan Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung arah terusan
Cibaduyut. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan alasan: a.
Daerah sekitar sekolah termasuk lingkungan yang memasuki masa transisi. Sehingga lingkungan tersebut dengan cepat memengaruhi pola hidup
masyarakatnya, termasuk para siswa yang tinggal disekitar lingkungan tersebut.
Kelas Pretest
Perlakuan Posttest
Eksperimen O
1
X
1
O
2
Kontrol O
1
X
2
O
2
Waktu
Neni Nadiroti Muslihah, 2015 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Dukungan sarana dan prasarana untuk kegiatan penelitian tersedia secara
memadai. c.
Adanya persetujuan dari pihak Kepala Sekolah dan guru bersangkutan dalam mengizinkan dilaksanakannya kegiatan penelitian.
d. Studi pendahuluan yang menunjukkan masih terdapatnya sejumlah
permasalahan dalam meningkatkankan keterampilan sosial siswa melalui mata pelajaran IPS.
e. Di sekolah ini penelitian dengan menggunakan model Cooperatie Learning
tipe Jigsaw dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa belum pernah dilakukan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Ranca Panjang Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, dengan kelas IV C sebagai kelas
eksperimen dan juga siswa kelas IV A sebagai kelas kontrol. Subjek penelitian ini dipilih dengan alasan:
a. Kelas IV merupakan massa dimana siswa melakukan transisi ego, sehingga
keterampilan sosial harus mulai diarahkan kembali untuk memperkuat keterampilan para siswa.
b. Adanya masalah berkaitan dengan keterampilan sosial di kelas IV, seperti
kecenderungan siswa memilih-milih teman sebangkunya dan tidak mau bermain dengan teman yang menurutnya prestasinya kurang.
c. Pemilihan Kelas IV A dan IV C didasarkan pada hasil rata-rata ulangan harian
sebelumnya.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menentukan populasi merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian. Menurut Arikunto 2008, hlm 130 “populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sementara itu, menurut Sugiyono 2009, hlm. 115, “populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
Neni Nadiroti Muslihah, 2015 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan hal demikian, sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Negeri kelas IV A, IV B, IV C dan IV D pada tahun ajaran
2014 2015. Penentuan di kelas IV ini dengan alasan bahwa: a.
Masalah keterampilan sosial harus mulai dibenahi kembali dari jenjang SD, khususnya di kelas IV. Karena dengan memerhatikan siswa kelas IV sudah
memiliki rasa ego. b.
Berkaitan dengan pencapaian materi ajar yang sesuai dengan peningkatan keterampilan sosial terhadap sub pokok bahasan dalam memanfaatkan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada zaman IPTEK sekarang. c.
Lingkungan sekolah yang mulai dipengaruhi oleh keadaan modern urban.
2. Sampel
Penentuan sampel penelitian penting guna mendapatkan data. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu objek penelitian yang telah ditentukan populasi dari objek
yang akan diteliti. Langkah selanjutnya yaitu mencari sampel yang bertujuan memudahkan dalam meneliti objek penelitian. Menurut Sugiyono 2008, hlm.
118, yang dimaksud sampel adalah “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.”
Sehubungan dengan hal di atas, maka dalam penelitian sampel penelitian dilakukan terhadap dua kelas yang mempunyai karakteristik yang sama dengan
berdasarkan skor nilai ulangan yang telah dilakukan sebelumnya. Beikut adalah skor nilai rata-rata ulangan yang dijadikan dasar sebagai penentuan kelas
eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini sebagaimana tabel.
Tabel 3.1 Data Nilai Rata-rata Hasil Ulangan Kelas IV A-D Semester Ganjil Tahun 2014-2015
No Kelas
Jumlah Siswa
Nilai Rata- rata
1. IV A
36 72,25
2. IV B
35 70,33
3. IV C
36 72,25
Neni Nadiroti Muslihah, 2015 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.1 Data Nilai Rata-rata Hasil Ulangan Kelas IV A-D Semester Ganjil Tahun 2014-2015
No Kelas
Jumlah Siswa
Nilai Rata- rata
4. IV D
35 71,15
Sumber: Guru Kelas IV A – IV D
Berdasarkan niai ulangan yang telah dilakukan sebelumnya, maka didapat nilai rata-rata ulangan pada setiap kelas dan diperbandingkan untuk mencari kelas
yang memiliki hasil belajar yang sama walaupun guru berbeda. Setelah didapat data ulangan, maka penentuan sampel dilakukan pada kelas yang mempunyai nilai
rata-rata kelas sama, yaitu kelas IV A dan kelas IV C dengan nilai rata-rata sebesar 72,25. Sehingga yang digunakan yaitu 36 orang siswa kelas IV C sebagai
kelas yang mendapat perlakuan dengan penerapan model Cooperative Learning tipe Jigsaw dan 36 orang siswa kelas IV A dengan penerapan model konvensional
ceramah. Penentuan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
“purposive sampling” tujuannya adalah agar penelitian dapat dilaksanakan permasalahan yang ada terutama dalam hal kondisi subjek penelitian, waktu
penelitian yang ditetapkan, kondisi tempat penelitian serta prosedur perijinan.
E. Definisi Operasional
Berikut ini adalah definisi operasional yang berkaitan dengan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya perbedaan penafsiran sehingga makna dan interpretasi terhadap istilah tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut: 1.
Cooperative Learning tipe Jigsaw adalah tindakan yang memberikan peluang pada siswa melalui langkah-langkah ilmiah mulai dari membentuk kelompok 1
sampai 5 anggota tim, membaca dan memahami bagian materi yang berbeda, bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk berdiskusi, kembali ke
Neni Nadiroti Muslihah, 2015 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kelompok asal dan bergantian mengajarkan teman satu tim, mempresentasikan hasil diskusi, memberi evaluasi, dan penutup.
2. Keterampilan sosial adalah kemampuan perilaku tindakan individu dalam
berteman dengan siapapun, seperti tidak memilih-milih teman; berbagi informasi, seperti menawarkan bantuan kepada teman; lancar berbahasa,
seperti menyapa dengan bahasa yang sopan dan ramah; berbicara bergiliran, seperti tidak menyela orang lain; bekerja sama, seperti membantu teman yang
mengalami kesusahan; saling memerhatikan keadaan kelompok, seperti menampug semua pendapat anggota kelompok; ahli berdiskusi, seperti
mendengarkan pendapat orang lain; dan mengkomunikasikan kembali hasil diskusi, seperti membacakan kembali hasil diskusi dengan teliti.
F. Waktu Penelitian