produknya. Promosisistem penjualan produk yang dijalankan agroindustri nata de coco di daerah penelitian lebih banyak ditujukan ke agen distributor, karena
para pengusaha nata de coco tidak memiliki akses link ke industri besar. Hal ini merupakan kendala bagi usaha tersebut untuk memperluas jaringan pemasaran
produknya.
5.1.2 Peluang Agroindustri dalam Pemasaran Nata De Coco
Adapun peluang agroindustri dalam pemasaran nata de coco di daerah penelitian adalah:
1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri nata de coco Bahan baku sangat penting bagi perusahaan agroindustri yang mengolah suatu
produk, karena bahan baku merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari produk yang dihasilkannya. Keberlangsungan input juga merupakan hal yang
penting dalam manajemen agribisnis termasuk nata de coco. Air kelapa merupakan bahan baku yang mudah didapat, tersedia sepanjang tahun,
dan harganya murah. Pada mulanya air kelapa kebanyakan hanya merupakan limbah dari industri pembuatan kopra atau minyak goreng. Dalam hal penyediaan
bahan baku, perusahaan agroindustri nata de coco sudah dapat mengkoordinir dengan baik sehingga proses produksi akan terus berjalan dan dapat mencapai
target produksi yang dibutuhkan. Hal ini merupakan peluang bagi pengusaha agroindustri untuk meningkatkan jumlah produksinya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha nata de coco di daerah penelitian, penyediaan bahan baku berupa air kelapa cukup tersedia untuk
kebutuhan produksi yaitu rata-rata sekitar 1875 literhari dengan rentang antara 1000
− 3000 literhari dengan harga Rp 4.000 – Rp 6.000jerigen 1 jerigen = 25 liter. Umumnya pengusaha memperoleh bahan baku tersebut dari pasar-pasar
yang berada di Kota Medan. 2. Pangsa pasar produk nata de coco
Produk kelapa yang biasanya dijual oleh masyarakat adalah kopra, minyak goreng, gula merah, dan kelapa butiran. Padahal banyak sekali produk-produk
yang bisa diturunkan dari buah kelapa. Salah satunya adalah nata de coco yang menggunakan bahan baku air kelapa. Dari segi skala perusahaan, usaha nata de
coco dilakukan oleh beberapa perusahaan besar-menengah dan juga perusahaan kecil-rumah tangga. Tentu saja mereka memiliki segmentasi pasar sendiri-sendiri.
Perusahaan besar-menengah memiliki pasar yang relatif lebih luas mencangkup pasar domestik dan pasar ekspor. Sedangkan perusahaan kecil-rumah tangga
memiliki pasar lokal dan daerah sekitar. Di pasar domestik, permintaan nata de coco biasanya meningkat tajam pada saat
menjelang hari raya Natal, Lebaran, Tahun Baru dan peristiwa-peristiwa penting lainnya. Begitu banyaknya permintaan pada waktu-waktu tersebut, agroindustri
nata de coco pada daerah penelitian memproduksi nata de coco dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini merupakan peluang bagi pengusaha nata de coco dalam
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4 Ancaman Agroindustri dalam Pemasaran Nata De Coco