Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia

kuartal ketiga cadangan devisa mengalami penurunan hingga kuartal keempat pada angka 111.800 juta USD. Tabel 4.4 Cadangan Devisa Indonesia Tahun 2002 – 2011 TAHUN KUARTAL DEVISA Juta USD TAHUN KUARTAL DEVISA Juta USD 2002 I 28.004 10.24 2007 I 47.221 10.76 II 29.279 10.28 II 50.924 10.83 III 30.041 10.31 III 52.875 10.88 IV 32.037 10.37 IV 56.920 10.95 2003 I 32.578 10.39 2008 I 58.987 10.99 II 34.057 10.44 II 59.453 10.99 III 34.058 10.44 III 57.108 10.95 IV 36.296 10.5 IV 51.639 10.85 2004 I 37.419 10.53 2009 I 54.840 10.91 II 34.851 10.46 II 57.576 10.96 III 34.802 10.46 III 62.287 11.04 IV 36.320 10.5 IV 66.105 11.1 2005 I 36.030 10.49 2010 I 71.823 11.18 II 33.865 10.43 II 76.321 11.24 III 30.318 10.32 III 86.551 11.37 IV 34.724 10.46 IV 96.207 11.47 2006 I 40.082 10.6 2011 I 105.709 11..57 II 40.107 10.6 II 119.655 11.7 III 42.353 10.65 III 114.503 11.65 IV 42.586 10.66 IV 111.800 11.62 Sumber: Bank Indonesia

4.1.6 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia

Perkembangan neraca pembayaran Indonesia dari tahun 2002 hingga tahun 2011 secara lengkap dapat di lihat pada Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada tabel di atas, dapat kita lihat dan analisis mengenai neraca pembayaran Indonesia tahun 2002-2011 sebagai berikut. Tabel 4.5 Neraca Pembayaran Indonesia Tahun 2002 – 2011 TAHUN KUARTAL NP Juta USD TAHUN KUARTAL NP Juta USD 2002 I 373 5.92 2007 I 4.372 8.38 II 1.910 7.55 II 4.227 8.35 III 2.791 7.93 III 1.170 7.06 IV 1.580 7.37 IV 4.043 8.3 2003 I 198 5.29 2008 I 2.213 7.7 II 2.922 7.98 II 1.092 7 III 1.629 7.4 III 1.404 7.25 IV 2.452 7.8 IV 6.459 8.77 2004 I 833 6.73 2009 I 4.101 8.32 II 1.501 7.31 II 658 6.49 III 3.682 8.21 III 4.664 8.45 IV 1.370 7.22 IV 4.872 8.5 2005 I 563 6.33 2010 I 7.526 8.93 II 847 6.74 II 5.106 8.54 III 4.463 8.4 III 8.570 9.06 IV 4.802 8.48 IV 10.642 9.27 2006 I 5.074 8.53 2011 I 8.499 9.05 II 1.743 7.46 II 13.564 9.52 III 2.336 7.76 III 3.192 8.07 IV 3.345 8.12 IV 8.418 9.04 Sumber: Bank Indonesia Pada tahun 2002 dan 2003, neraca pembayaran Indonesia mulai dari kuartal pertama hingga keempat berada pada posisi surplus. Surplus yang tertinggi berada pada kuartal kedua tahun 2003 dengan nilai 2.922 juta USD. Universitas Sumatera Utara Kuartal pertama tahun 2004, neraca pembayaran Indonesia defisit yaitu 833juta USD, yang kemudian meningkat hingga kuartal kedua, ketiga hingga keempat menjadi 1.370 juta USD. Tahun 2005 merupakan tahun yang cukup kelam bagi neraca pembayaran Indonesia karena dua kuartal pada tahun itu di hiasi dengan neraca yang defisit yaitu pada kuartal pertama dan ketiga. Pada kuartal pertama defisit sebesar -563 juta USD dan pada kuartal ketiga sebesar 4.463 juta USD. Defisit ini dikarenakan pada tahun 2005, pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak pada Oktober 2005 yang mengakibatkan inflasi dalam negeri yang berujung dampak negative pada neraca pembayaran. Ekspansi ekonomi dunia yang masih meningkat hingga mencapai 5,1 dan melambungnya harga minyak dunia yang memicu kenaikan harga komoditi di sektor energi dan non-energi telah menjadi faktor utama yang mendorong lonjakan ekspor Indonesia. Secara rata-rata harga komoditi primer nonmigas di pasar dunia meningkat tajam sebesar 22,1, sementara harga minyak meningkat hingga sempat menyentuh level USD 77,0bl dan keseluruhan tahun mencapai USD 62,3bl. Rendahnya kegiatan investasi di sektor migas dan pengalihan sebagian produksi gas untuk konsumsi domestic mengakibatkan produksi minyak dan volume ekspor gas menurun. Di dalam negeri daya beli masyarakat mengalami penurunan yang signifikan sebagaimana tercermin pada melambatnya pertumbuhan ekonomi dari 5,6 pada 2005 menjadi 5,5 pada 2006. Kondisi ini adalah dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM pada Oktober 2005 yang mengakibatkan tingginya Universitas Sumatera Utara laju inflasi dan meningkatnya suku bunga sejak Triwulan IV- 2005 hingga pertengahan 2006. Kenaikan harga BBM dan diversifikasi sumber energi menyebabkan konsumsi BBM menurun 6,8. Faktor-faktor di atas mengakibatkan pertumbuhan impor menurun tajam LNPI 2006. Secara rata-rata, neraca pembayaran Indonesia adalah surplus, kecuali pada tahun kuartal pertama dan ketiga 2005, kuartal keempat 2008 dan kuartal ketiga 2011. Surplus tertinggi adalah pada kuartal kedua tahun 2011 dengan nominal 13.564 juta USD. Sedangkan defisit tertinggi terjadi pada kuartal keempat tahun 2008 dengan nominal 6.459 juta USD.

4.2 Hasil Penelitian