Pemeliharaan Puyuh Fase Starter

commit to user DOQ, yaitu dengan melihat perbedaan warna pada bulu DOQ. Untuk DOQ jantan bulu berwarna hitam, sedangkan untuk DOQ betina bulu berwarna coklat. f Menurut pengalaman peternak pak penetas, persentase daya tetas dari menetaskan 1.000 butir telur puyuh, rata-rata berkisar 70, atau menetas sebanyak 700 ekor, dan dari 700 ekor tersebut perbandingan jantan dan betina sekitar 50 : 50, atau 350 ekor jantan dan 350 ekor betina. 4 Pelakuan setelah penetasan Setelah proses penetasan telah selesai dilakukan, hal yang dilakukan oleh peternak selanjutnya adalah: a Mematikan aliran listrik dalam mesin tetas. b Mengeluarkan baki tempat air, dan membersihkan mesin tetas dari sisa-sisa penetasan, kulit telur dan telur yang tidak menetas.

3. Pemeliharaan Puyuh Fase Starter

Seperti halnya ternak unggas lainnya, usaha beternak puyuh juga mempunyai beberapa tahapan pemeliharaan, yaitu pemeliharaan puyuh fase starter, grower dan layer. Setiap fase pemeliharaan memiliki perbedaan dalam proses pemeliharaan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam setiap fase pemeliharaan tersebut antara lain adalah : a. Persiapan Kandang Kandang yang digunakan peternakan puyuh AGRI BIRD untuk memelihara puyuh fase starter adalah berupa kandang box, dengan dinding kandang terbuat dari triplek, alas kandang dan bagian depan berupa kawat. Sebelum DOQ Day Old Quail datang, kandang dibersihkan terlebih dahulu, lalu dijemur dibawah terik matahari, hal ini bertujuan untuk membunuh kuman dan bibit penyakit yang mungkin masih terdapat di dalam kandang box. Dalam kandang box terdapat beberapa bohlam yang berfungsi sebagai pemanas agar suhu commit to user didalam kandang box tidak terlalu rendah, sehingga DOQ tidak kedinginan dan merasa nyaman saat berada dalam kandang. Sebelum DOQ dimasukkan dalam kandang, terlebih dahulu bohlam dinyalakan agar suhu didalam kandang menjadi hangat atau paling tidak mendekati suhu pada saat berada dalam mesin penetas yaitu sekitar 38-38,5ºC sehingga nanti pada waktu DOQ dimasukkan dalam kandang DOQ tidak mengalami perubahan suhu yang drastis. Alas kandang yang berupa kawat, bagian atasnya dilapisi dengan kertas koran bertujuan agar DOQ tidak terperosok, kotoran dan air yang jatuh dapat terserap. b. Pemilihan DOQ Anak puyuh yang baru menetas atau DOQ Day Old Quail, berasal dari indukan yang berkualitas, dan biasanya bapak Suryono, mendapatkan bibit puyuh dari peternakan dan penetasan puyuh bapak Partubi dan bu Sartini yang beralamat di Kampung Gajahan, Colomadu, Karanganyar. Alasan Bapak Suryono membeli bibit dari tempat pak Partubi dan bu Sartini, karena DOQ dari kedua peternakan penetasan tersebut DOQ yang didapatkan terlihat lincah, sehat, tidak mempunyai cacat fisik, ukuran DOQ seragam, bobot DOQ berkisar 6,5-8 gramekor, bulu terlihat bersih dan mengkilap. Selain alasan diatas peternakan penetas pak Partubi dan bu Sartini telah memahami perkawinan sedarah atau inbreeding sehingga DOQ yang dihasilkan berkualitas bagus dan produksi telur yang dihasilkan bisa maksimal yaitu bisa mencapai produksi puncak sekitar 97 yang berlangsung kurang lebih selama 2-4 minggu. c. Kepadatan dan Suhu di Dalam Kandang Setelah semua persiapan kandang, tempat pakan, tempat minum telah selesai, DOQ dapat segera dimasukkan kandang open atau kandang box. Jumlah DOQ yang dimasukkan dalam kandang box disesuaikan dengan luas kandang box, jumlah DOQ tidak terlalu banyak karena bisa mengakibatkan DOQ saling menumpuk dan bisa commit to user mengakibatkan kematian, dan juga jumlah DOQ dalam kandang tidak terlalu sedikit. Di peternakan puyuh AGRI BIRD jumlah DOQ dalam kandang open yaitu 100 ekorkandang, dengan ukuran kandang 100x60x25 cm. Jumlah DOQ dalam kandang starter di peternakan burung puyuh AGRI BIRD telalu padat, hal ini tidak sesuai dengan pendapat Roospitasari dan Kinanti, 2009 yaitu biasanya untuk ukuran kandang 1m² dapat menampung 100 ekor anak puyuh umur 1-10 hari. Dalam kandang box terdapat 2 bohlam berukuran 25 watt yang berfungsi sebagai pemanas, DOQ membutuhkan suhu kandang yang hangat. Indikasi suhu didalam kandang dapat diketahui dari perilaku burung puyuh yaitu apabila suhu dalam kandang terlalu rendah, puyuh cenderung akan bergerombol dibawah bohlam, untuk mencari tempat yang hangat, dan sebaliknya apabila suhu didalam kandang terlalu tinggi, puyuh akan mendekati tempat minum dan menjauhi sumber panas. Apabila suhu didalam kandang sudah cukup ideal, puyuh akan menyebar merata diseluruh kandang. d. Pemberian Pakan dan Minum DOQ Day Old Quail yang baru datang diberikan air minum yang telah dicampur dengan Vita Tetra-Chlor dengan dosis 1gram untuk 1 liter air. Pemberian Vita Tetra-Chlor berfungsi sebagai sumber vitamin, mineral dan antibiotik. Tempat minum yang digunakan khusus untuk puyuh anakan yang mempunyai pengaman pada piringnya, atau apabila menggunakan tempat minum untuk puyuh dewasa pada piringan diberi batu agar anakan puyuh tidak tercebur dalam piringan tempat minum. Kebutuhan minum untuk satu kandang box ukuran 100x60x25 cm berisi 100 ekor, kurang lebih 6,5-7 mlekorhari akan tetapi untuk menghindari puyuh kekurangan air minum, pemberian air minum dilakukan secara adlibitum. Air minum untuk puyuh ditempatkan dalam gelas tempat minum, masing-masing berisi 500 ml, dan air minum diganti setiap hari. commit to user Pemeliharaan puyuh pada fase starter diberikan pakan jenis complete feed yaitu BR1 merk Comfeed dari produsen pakan JAPFA Comfeed Indonesia, yang telah digiling atau berbentuk tepung mash sehingga memudahkan anakan puyuh dalam mencerna pakan yang diberikan. Pakan BR1 merk Comfeed mempunyai kandungan protein 21, dan ini sangat bagus untuk puyuh fase starter, karena pada fase ini puyuh membutuhkan pakan untuk pertumbuhan. Tempat pakan berupa nampan berukuran 20x25 cm sebanyak 2 buah yang diatasnya diberi kawat agar pakan tidak tercecer saat di kais-kais oleh puyuh. Pakan yang dibutuhkan saat umur 1-7 hari sekitar 2-4 gramekorhari. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari agar tidak ada pakan yang tersisa yang dapat menimbulkan bakteri dan jamur yang bisa menggangu kesehatan anak puyuh. e. Perawatan Puyuh dan Kandang Perkembangan puyuh pada masa awal pertumbuhan harus selalu diawasi, karena pada masa ini puyuh sangat rentan terhadap perubahan suhu dalam kandang. Alas kandang yang berupa koran diganti setiap 2 hari sekali, atau diganti setiap kertas koran sudah mulai lembab dan kotor. Pada hari ke-1 seluruh ventilasi kandang ditutup, agar suhu didalam kandang tetap terjaga dan puyuh terhindar dari terpaan angin secara langsung. Pada hari ke-2 sampai dengan hari ke-5 ventilasi kandang dibuka secara bertahap, dan pada hari ke-6 ventilasi dibuka seluruhnya pada siang hari dan ditutup pada malam hari. Pada hari ke-7 alas kandang yang berupa koran dapat diambil dan dibersihkan, puyuh menggunakan alas kandang berupa kawat, pada siang hari bohlam hanya dinyalakan 1 buah, sedangkan pada malam bohlam dinyalakan keseluruhan. Pada hari ke-10 populasi di setiap kandang box dikurangi 50 ekor perkandang, dan pada siang hari sekitar pukul 09.00-14.00 sampai hari ke-21 puyuh dipanaskan di bawah terik sinar matahari, saat dijemur dibawah sinar matahari, aktivitas puyuh selalu diperhatikan agar tidak terjadi puyuh terengah- commit to user engah akibat kepanasan. Perlakuan mengeluarkan puyuh dan menjemur puyuh dibawah terik matahari hal ini menurut pemilik peternakan puyuh yaitu bapak Suryono, berfungsi sebagai sumber vitamin D alami, dan dapat membunuh kuman yang terdapat dalam kandang puyuh.

4. Pemeliharaan Puyuh Fase Grower