simultan dan signifikan terhadap belanja modal. Dalam penelitian ini bahwa tidak semua variabel diterima karena berdasarkan pengujian koefisien jalur dana alokasi
umum tidak signifikan terhadap belanja modal penelitian ini kontradiktif dengan penelitian yang dilakukan Christie 2009 dan Walidi 2009 yang mengatakan secara
individual dana alokasi umum berpengaruh terhadap belanja modal. Sedangkan dana alokasi khusus dan pendapatan asli daerah
signifikan terhadap belanja modal. Hal ini disebabkan dana alokasi umum yang ditransfer pemerintah lebih diprioritaskan untuk
mendanai gaji pegawai dan tunjangan pegawai pada Kabupatenkota provinsi NAD. Dengan demikian hasil temuan analisis ini memberikan informasi, bahwa besarnya
kontribusi dana alokasi khusus terhadap belanja modal sebesar 0.389
2
X 100 = 15,13 dan selebihnya 84,87 merupakan kontribusi dari varabel lain. Besarnya
kontribusi pendapatan asli daerah terhadap belanja modal sebesar 0.381
2
X 100 = 14,51 dan selebihnya 85,49 merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak
ada dalam penelitian ini.
5.4.2. Dana Alokasi Khusus Berpengaruh Signifikan terhadap Belanja Modal
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 tahun 2007 tentang pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, penggunaan dana
perimbangan untuk Dana alokasi Khusus agar dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan fisik, sarana dan prasarana dasar yang menjadi urusan
daerah antara lain program kegiatan pendidikan dan kesehatan dan lain-lain sesui
Universitas Sumatera Utara
dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh menteri teknis terkait sesui dengan peraturan perundang-undangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan Permendagri no 30 tahun 2007 bahwa dana alokasi khusus berpengaruh signifikan terhadap belanja
modal. Dana alokasi khusus yang dialokasikan ken belanja modal cenderung akan menambah asset tetap yang dimilik pemerintah guna meningkatkan pelayanan publik.
5.4.3. Pendapatan Asli Daerah Berpengaruh Signifikan terhadap Belanja Modal
Kebijakan deentralisasi ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat UU 322004. Kemampuan daerah untuk menyediakan pendanaan yang berasal dari daerah sangat
tergantung pada kemampuan merealisasi potensi ekonomi tersebut menjadi bentuk- bentuk kegiatan ekonomi yang mampu menciptakan perguliran dana untuk
pembangunan daerah yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan asli daerah berpengaruh signifikan
terhadap belanja modal, sejalan dengan Darwanto Yustikasari 2007 yang mengatakan bahwa semakin besar pendapatan asli daerah maka akan semakin besar
belanja modal temuan ini mengkonfirmasikan pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap pengalokasin belanja modal.
Universitas Sumatera Utara
5.4.4. P
embahasan Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal Berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Menurut Mardiasmo 2002 menyatakan bahwa dalam era otonomi daerah, pemerintah daerah harus semakin mendekatkan diri pada pelayanan dasar
masyarakat. Oleh karena itu alokasi modal memegang peranan penting guna meningkatkan pelayanan ini diharapkan akan meningkatkan kualitas pembangunan
manusia yang diharapkan. Hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menemukan bahwa .
dana alokasi umum, pendapatan asli daerah, belanja modal berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.
Tidak semua variabel yang diterima, karena berdasarkan kooefisien jalur sub-struktur 2 hanya koefisien jalur belanja modal yang signifikan terhadap indeks pembangunan
manusia. Sedangkan dana alokasi umum dan pendapatan asli daerah tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.
Hasil penelitian menunjukkan Belanja modal berkontribusi secara signifikan terhadap indeks pembangunan manusia hal ini sejalan pada penelitian Chtirstie
2009 yang mengatakan bahwa belanja modal berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia pada lokasi penelitian di kabupatenkota se- jawa
tengah. Besarnya kontribusi belanja modal yang secara langsung mempengaruhi
indeks pembangunan manusia adalah 0.445
2
X 100 = 19,80 dan selebihnya
80,20 merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini. Diduga adanya bantuan luar negeri yang sangat besar bila disbanding transfer pemerintah pusat, dengan besarnya dana bantuan luar negeri yang
dialokasikan dapat bertambah pembangunan sektor publik sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kabupatenkota Provinsi NAD, dan pada akhirnya akan
meningkatkan pendapatan asli daerah.
5.4.5. Pengaruh Tidak Langsung, Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan bahwa Dana Alokasi Khusus untuk mendanai kegiatan khusus yang
menjadi urusan daerah dan merupakan prioritas nasional, sesuai dengan fungsi yang merupakan perwujudan tugas ke pemerintahan dibidang tertentu khususnya dalam
upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat. Dana alokasi khusus pada dasarnya untuk mendanai pembangunan fisik
sarana dan prasarana dengan arah kebijakan peningkatan, perluasan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Dengan diberikannya dana alokasi khusus yang
dialokasikan melalui belanja modal untuk mendanai penididikan, kesehatan dan ekonomi yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana alokasi khusus berkontribusi terhadap indeks pembangunan manusia melaui belanja modal adalah
PZX
2
•PYZ=0.361•0.445=0.160
Universitas Sumatera Utara
5.4.6. Pengaruh Tidak Langsung, Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya pendapatan asli daerah akan meningkatkan belanja modal memberikan dampak yang berarti bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan melalui penyediaan layanan pendidikan, kesehatan, ekonomi yang tercermin dari meningkatnya indeks pembangunan
manusia. Maka Pengaruh tidak langsung pendapatan asli daerah terhadap indeks pembangunan manusia melalui belanja modal adalah 0.165 dengan perhitungan
sebagai berikut; PZX
3
• PYZ=0.3700.445=0.165.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sehingga diketahui pengaruh dana alokasi umum, dana alokasi khusus,dan pendapatan asli
daerah terhadap indeks pembangunan manusia dan belanja modal sebagai variabel Intervening. Hasil dari penelitian ini:
1. Secara simultan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli
Daerah berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. 2.
Hasil dari koefisien jalur Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Belanja Modal. Dana Alokasi Khusus berpengaruh secara
secara parsial terhadap Belanja Modal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 tahun 2007. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh
secara parsial terhadap Belanja Modal dan ini sejalan dengan penelitian Darwanto Yustikasari 2007.
3. Belanja modal berpengaruh secara parsial terhadap Indeks Pembangunan
Manusia, sejalan pada penelitian Chtirstie 2009. Dana Alokasi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap
Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Modal sebagai variabel intervening.
62
Universitas Sumatera Utara