B
.
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian berikut ini, diuraikan pembahasan tentang hasil penelitian yaitu pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif .
1. Interpretasi dan diskusi hasil
Hasil penelitian menunjukan mayoritas usia responden pada kelompok intervensi adalah 31 -35 tahun yaitu 8 orang 40 dan pada kelompok kontrol mayoritas usia 26 -
30 tahun 7 orang 35 . Paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas multigravida 9 orang 45 dan pada kelompok kontrol adalah mayoritas multigravida
8 orang 40 . Tingkat pendidikan pada kelompok intervensi mayoritas SMA 8 orang 40 dan pada kelompok kontrol mayoritas 9 orang 45 . Pekerjaan pada
kelompok intervensi mayoritas karyawan 11 orang 35 dan pada kelompok kontrol mayoritas IRT 14 orang 70 .
Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi dapat disimpulkan ada pengaruh pada kelompok intervensi dan pengaruh signifikan pada kelompok kontrol
dengan menggunakan kompres hangat dan ada perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P = 0,000
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sari. E 2010 yang bertujuan mengidentifikasi pengaruh penggunaan kompres hangat dalam
pengurangan nyeri persalinan fase aktif kala I sehingga dapat dijadikan suatu intervensi bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan untuk penurunan skala nyeri pada
persalinan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wlash 2008 bahwa
penggunaan kompres hangat untuk area yang tegang dan nyeri dianggap meredakan
nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskemia , yang merangsang nyeri dan menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah kearea tersebut.
Kompres hangat terutama membantu ketika wanita bersalin sedang mengalami nyeri punggung yang disebabkan oleh posisi posterior oksiput janin atau tegangan umum pada
otot punggung. Melalui teori ini dapat dibuktikan bahwa kompres hangat dapat mengurangi nyeri persalinan.
Menurut Simkin,2007 nyeri persalinan kala-satu adalah akibat dilatasi seviks dan segmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot
dan ligamen. Faktor penyebab nyeri persalinan adalah tekanan kepala bayi dan meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi panggul selama kontraksi
dengan turunnya kepala bayi. Tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus, Meregangnya otot-otot dasar panggul dan jaringan vagina, ketakutan dan kecemasan
yang dapat menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar epinefrin, norepinefrin, dan lain-lain yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama
dan lebih berat.
2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang peneliti alami dijumpai pada kelompok intervensi ditemukan bahwa pembukaan servik tidak sama pada setiap responden sehingga
mempengaruhi skala nyeri yang diteliti.