I Belawan memerintahkan anggota Pomal Lantamal I Belawan untuk melakukan pencarian dan penangkapan berdasarkan Surat Perintah Sprint Danpomal Lantamal
I Nomor: Sprin01-aI2010 tanggal 04 Januari 2010. Berdasarkan penyidikan tidak diketahui penyebab sehingga tersangka melakukan tindak pidana desersi.
136
3. Putusan Peradilan Militer
Berkas perkara tindak pidana desersi yang dibuat oleh Pomal Lantamal I Belawan Nomor: BPP06A-12II2010 melanggar Pasal 87 ayat 1 ke 2 junto ayat
2 KUHPM atas nama tersangka Prada Marinir Ari Gusman NRP 11301 Ta. Kie E Yonif-8 Marinir. Dalam proses hukum dengan melibatkan sub-sub sistem dalam
SPPM dan perkaranya dilimpahkan ke Sidang Pengadilan Militer 1-02 Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya melalui Oditur Militer 1-02 Medan.
Majelis Hakim Pengadilan Militer I-02 Medan memeriksa dan memutus perkara desersi Nomor: PUT79PM I-02ALVI2010 pada tanggal 18 Oktober 2010
atas nama terdakwa Prada Marinir Ari Gusman NRP 11301 Ta. Kie E Yonif-8 Marinir anggota TNI AL Lantamal I Belawan secara in absensia. Terdakwa
dikenakan hukuman pidana pokok penjara selama 2 dua tahun dan pidana tambahan dipecat dari kesatuan dinas militer.
137
Dalam putusannya, terdakwa dinyatakan, “terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana desersi dalam waktu damai” dengan
diperkuat barang bukti Daftar Absensi Ton II Kompi Senapan E Yonif 8 Marinir serta
136
Wawancara dengan Mayor Asep sebagai Kadisgakkum Pom Lantamal I Belawan pada tanggal 7 Juli 2011.
137
Petikan Putusan Nomor: PUT79PM I-02ALVI2010 Peradilan Militer I-02 Medan.
Universitas Sumatera Utara
pengakuan dari saksi-saksi. Putusan tersebut cukup beralasan hukum sebab telah memenuhi syarat penjatuhan putusan dalam Pasal 183 KUHAP, hakim tidak boleh
menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurang dua alat bukti yang sah ditambah keyakinan hakim. Dalam kasus ini alat bukti dimaksud
adalah surat absensi dan saksi-saksi ditambah keyakinan Hakim Peradilan Militer. Majelis Hakim menjatuhkan Pasal 87 ayat 1 ke-2 KUHPM yang memuat
ketentuan: “Diancam karena desersi, militer, yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu damai lebih lama dari 30
tiga puluh hari, dalam waktu perang lebih lama dari empat hari”, dan Pasal 87 ayat 2 KUHPM menegaskan: “Desersi yang dilakukan dalam waktu damai, diancam
dengan pidana penjara maksimum dua tahun delapan bulan”. Putusan Majelis Hakim terhadap perkara desersi yang dilakukan Prada Marinir Ari Gusman tersebut sesuai
dengan bunyi Pasal 87 ayat 1 ke-2 junto ayat 2 KUHPM sangat cukup dan beralasan hukum dengan pertimbangan berbagai fakta yang diajukan di persidangan.
4. Analisis Kasus