Variabel Dependen Pengaruh Keadaan Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerja dan Kadar Debu Kayu (PM10) terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Industri Kecil Meubel Di Kota Banda Aceh Tahun 2010

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional No Nama Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur I Variabel Independen

1. Ventilasi

1 Ventilasi

keadaan saluran udara dilihat dari kesesuaian luas ventilasi menurut luas ruangan yaitu 16 kali luas lantai Kepmenkes No.1405MenkesSKXI2002 Pengukuran Meteran 1. Memenuhi syarat kesehatan 16 luas lantai 2. Memenuhi Syarat Kesehatan 16 luas lantai Rasio 2 Suhu Keadaan suhu ruangan pabrik dalam derajat celcius. Pengukuran thermometer 1. Memenuhi Syarat Kesehatan ±30 2. Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan 30 C Rasio C 3 Kelembaban keadaan kelembaban udara dalam ruangan industri meubel dalam persen Pengukuran Hygrometer 1. Memenuhi syarat kesehatan 65-95 2. Tidak memenuhi syarat kesehatan 65 95 Rasio 2 Karakteristik Pekerja 1 Umur lamanya hidup pekerja yang dihitung sejak lahir sampai ulang tahun terakhir dan dinyatakan dalam tahun Wawancara Kuesioner 1. 18 – 35 Tahun 2. 36 – 48 Tahun Nominal 2 Pendidikan jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh pekerja dan memperoleh ijazah yang sah Wawancara Kuesioner 1. SD 2. SLTP 3. SLTA Ordinal 3 Masa Kerja lamanya pekerja bekerja di industri kecil meubel. Wawancara Kuesioner 1. 2 – 10 Tahun 2. 11 – 19 Tahun Rasio 4 Pengetahuan segala sesuatu yang diketahui oleh pekerja tentang kadar debu, dampak pejanan debu terhadap kesehatan dan upaya pencegahannya Wawancara Kuesioner 1. Baik skor 16-20 2. Kurang skor 10-15 Ordnial 5 Sikap respon atau penilaian pekerja terhadap dampak pejanan debu terhadap kesehatan dan upaya pencegahannya Wawancara Kuesioner 1. Baik skor 16-30 2. Kurang 10-15 Ordinal 6 Pengggunaan APD ada atau tidaknya pekerja menggunakan APD dalam bekerja berdasarkan hasil observasi Observasi Daftar Tilik 1. Menggunakan APD 2. Tidak Menggunakan APD Nominal 7 Kadar Debu Kayu PM 10 konsentrasi kelompok partikel dari hasil aktifitas industri mebel kayu yang berukuran 10 mikron µm dalam satuan microgram per meter kubik µgNm 3 Pengukuran Aerocet 531 1. Memenuhi Syarat Kesehatan 150 µgNm 3 2. Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan ≥150 µgNm 3 Nominal

3. Variabel Dependen

Kapasitas Vital Paru KVP Pekerja kemampuan paru- paru pekerja menampung udara yang dilihat dari kapasitas vital paru secara maksimal. Pengukuran Spirometeri 1. Normal, nilai KVP ≥80 2. Ringan, jika nilai KVP 65- 79 3. Sedang, jika nilai KVP 51- 64 4. Berat, jika nilai KVP 50 Ordinal Universitas Sumatera Utara

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data yang diperoleh dari responden berdasarkan wawancara berpedoman pada kuesioner tentang karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, masa kerja pengetahuan, sikap dan penggunaan APD diperoleh melalui observasi. Keadaan lingkungan industri kecil meubel diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan yaitu keadaan ventilasi, suhu udara, dan kelembaban udara.

3.5.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari dokumen industri kecil berupa gambaran umum lokasi industri kecil, proses pengolahan kayu menjadi meubel atau barang jadi, ketenagaan pada industri kecil meubel di Kota Banda Aceh.

3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada pekerja industri meubel selain industri kecil meubel yang terpilih sebagai sampel penelitian. Responden yang telah ikut dalam uji validitas dan reliabilitas, tidak termasuk lagi menjadi sampel.

A. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mengenai pengetahuan, dan sikap pekerja industri kecil meubel. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran Universitas Sumatera Utara atau nilai yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel pada analisis reability dengan melihat nilai correlation corrected item.

B. Reliabilitas

Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan relialibel. Nilai r Tabel dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan 95, maka untuk sampel 77 orang yang diuji nilai r-Tabelnya adalah sebesar 0,227 Ryanto,A 2009. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2. Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan No. Soal R R hitung Keterangan tabel 1 0,732 0,227 Valid 2 0,735 0,227 Valid 3 0,630 0,227 Valid 4 0,456 0,227 Valid 5 0,732 0,227 Valid 6 0,732 0,227 Valid 7 0,890 0,227 Valid 8 0,890 0,227 Valid 9 0,630 0,227 Valid 10 0,456 0,227 Valid Nilai Alpha Cronbach,s r-Hitung = 0,915 Reliabel Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 3.2. diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel pengetahuan sebanyak 10 soal mempunyai nilai r-hitung 0,227 r-tabel pada pengujian α =5 dengan alpha cronbach = 0.915, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pengetahuan valid dan reliabel. Sedangkan untuk variabel sikap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2. Validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap No. Soal R R hitung Keterangan tabel 1 0,884 0,227 Valid 2 0,540 0,227 Valid 3 0,602 0,227 Valid 4 0,618 0,227 Valid 5 0,982 0,227 Valid 6 0,891 0,227 Valid 7 0,723 0,227 Valid 8 0,891 0,227 Valid 9 0,884 0,227 Valid 10 0,642 0,227 Valid Nilai Alpha Cronbach,s r-Hitung = 0,941 Berdasarkan Tabel 3.3. diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel sikap mempunyai nilai r-hitung 0,227 r- tabel pada pengujian α =5 dengan alpha cronbach = 0,941 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel sikap valid dan reliabel.

3.6. Metode Pengukuran

2. Pengukuran Variabel Keadaan Lingkungan Kerja Industri Kecil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Pekerja dan Paparan Debu serta Kondisi Fisik Lingkungan Kerja terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja di PTP Nusantara III (Persero) PKS Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

7 67 168

Pengaruh Karakteristik Pekerja dan Konsentrasi Debu terhadap Gangguan Faal Paru pada Pekerja Industri Pakan Ternak Medan Tahun 2010

1 34 83

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor – faktor yang berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) pada pekerja di industri percetakan Mega Mall Ciputat tahun 2013

4 23 154

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VITAL (KV) PARU PADA LAKI-LAKI ANTARA PEKERJA PABRIK KAYU DAN PEKERJA KANTORAN DI Perbedaan Nilai Kapasitas Vital (Kv) Paru Pada Laki-Laki Antara Pekerja Pabrik Kayu Dan Pekerja Kantoran Di Sukoharjo.

0 2 16

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VITAL (KV) PARU PADA LAKI-LAKI ANTARA PEKERJA PABRIK KAYU DAN PEKERJA KANTORAN DI Perbedaan Nilai Kapasitas Vital (Kv) Paru Pada Laki-Laki Antara Pekerja Pabrik Kayu Dan Pekerja Kantoran Di Sukoharjo.

0 2 12

Pengaruh Karakteristik Dan Kadar Debu Ambien Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Penyapu Jalan Di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2015

0 0 17

PAJANAN DEBU KAYU (PM10) TERHADAP GEJALA PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN PADA PEKERJA MEUBEL SEKTOR INFORMAL

0 1 7

Hubungan Kadar Debu Lingkungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Di PT. Wijaya Karya Beton Boyolali - UNS Institutional Repository

0 0 12