35
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Puskesmas A.1 Sejarah Perkembangan Puskesmas
Untuk Negara Indonesia, konsep Puskesmas yang merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama tersebut belumlah begitu lama
dikenal. Konsep ini dilahirkan pada tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional Rakerkesnas pertama di Jakarta. Waktu itu dibicarakan
upaya mengorganisir sistem pelayanan kesehatan di tanah air, yang untuk pelayanan kesehatan tingkat pertamanya dirasakan kurang menguntungkan.
Sebelum tahun 1968 tersebut pelayanan kesehatan tingkat pertama memang telah terdapat di Indonesia, seperti misalnya BKIA untuk melayani ibu, bayi dan anak,
BP untuk pengobatan penyakit, petugas P4M untuk mengatasi penyakit menular, tenaga penyuluh kesehatan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dan lain
sebagainya. Melalui Rakerkesnas pertama tersebut, timbul gagasan untuk menyatukan
semua pelayanan kesehatan tingkat pertama ini kedalam satu pengorganisasian. Organisasi yang dipercaya untuk menyatukan semua kegiatan tersebut diberi
nama Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas. Pada waktu gagasan Puskesmas dilahirkan, dibedakan atas empat macam yakni : Puskesmas tingkat desa, tingkat
kecamatan, tingkat kewedanaan, dan tingkat kabupaten. Pembagian ini tidak bertahan lama karena ketika dilangsungkan Rakerkesnas kedua tahun 1969,
pembagian Puskesmas diperbaharui menjadi tiga macam, yakni
36
Puskesmas tipe A, ialah Puskesmas yang dipimpin oleh dokter penuh.
Puskesmas tipe B, ialah Puskesmas yang dipimpin oleh dokter tidak penuh.
Puskesmas tipe C, ialah Puskesmas yang dipimpin oleh tenaga paramedic. Pada tahun 1970, ketika dilangsungkan Rakerkesnas ketiga dirasakan
pembagian Puskesmas berdasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai, karena untuk Puskesmas tipe B dan tipe C yang tidak dipimpin oleh dokter penuh dan
atau sama sekali tidak ada tenaga dokter tersebut, dirasakan sulit untuk
mengembangkannya.
Demikianlah pada tahun 1970 tersebut, pembagian Puskesmas yang seperti ini ditinggalkan. Mulai tahun 1970 ditetapkan hanya ada satu macam
Puskesmas, dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatau daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000 samapai dengan 50.000 jiwa. Konsep
berdasarkan wilayah kerja ini tetap dipertahankan sampai dengan akhir Pelita II pada tahun 1979 lalu.
Selanjutnya, yang disesuiakan dengan perkembangan kemampuan Pemerintah antara lain dapat dilihat dengan dikeluarkannya Inpres Kesehatan,
berturut-turut No. 5 tahun 1974, No. 7 tahun 1975, dan No. 4 tahun 1976, yang berhasil mendirikan serta menempatkan tenaga dokter disemua daerah tingkat
kecamatan yang ada di tanah air, maka sejak Pelita III, konsep wilayah lebih diperkercil, yakni mencangkup suatu daerah dengan jumlah penduduk sekitar
30.000 jiwa. Demikianlah, sejak tahun 1979 tersebut mulai dirintis pembangunan
Puskesmas didaerah-daerah tingkat Kelurahan atau Desa, yakni didaerah dengan jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa tersebut. Untuk mengkoordinir kegiatan
37 Puskesmas-Puskesmas yang berada pada satu daerah Kecamatan, maka salah satu
dari Puskesmas tersebut ditunjuk sebagai penanggung jawab, dan Puskesmas ini disebut dengan nama Puskesmas Kecamatan.
Sebelum timbulnya ide-ide konsep Puskesmas, maka pelayanan kesehatan di Indonesia masih bersifat :
1. Pelayanan kesehatan lebih bersifat kuratif. 2. Pelayanan kesehatan bersifat pelayanan perorangan.
3. Masing-masing unit pelayanan berdiri sendiri. Pada waktu itu pelayanan kesehatan dikecamatan daerah pedesaan terdiri
dari Balai Pengobatan, Usaha Hygiene Sanitasi Lingkungan dan Vaksinasi cacar. Terasa pelayanan yang demikian tidak bersifat effisien dan mencapai sasaran yang
sebenarnya maka dipikrkan untuk mengadakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan bersifat menyeluruh dimana berbagai petugas kesehatan
bekerja dalam satu kelompok dibawah satu pimpinan.
A.2 Defenisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas adalah satuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata,dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat yang menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna denhan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
38
A.3 Visi Puskesmas
Puskesmas mampu melindungi kesehatan penduduk wilayah kerjanya dan memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan serta membudayakan hidup dan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
A.4 Misi Puskesmas
Menyelenggarakan upaya kesehatan essensial bermutu, merata dan
terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan
membina peran serta masyarakat melalui pengembangan upaya kesehatan
inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
A.5 Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas
Tujuan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
A.6 Kedudukan dan Wilayah Kerja Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan tingkat Kabupaten Dati II : Puskesmas adlah perangkat pemerintah daerah tingkat dua, bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II. -
Puskesmas asdalah unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam sistem rujukan.
39 -
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dan sebagai pusat pembangunan
terdepan.
A.7 Kegiatan Puskesmas
I. Kegiatan Pokok Puskesmas 1. Kesehatan Ibu dan Anak KIA
2. Keluarga Berencana 3. Upaya Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan 5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular P2M
6 Pengobatan Pelayanan Darurat 7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat PKM
8. Usaha Kesehatan Sekolah 9. Kesehatan Olah Raga
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat 11. Usaha Kesehatan Kerja
12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut 13. Usaha Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata 15. Laboratorium
16. Kesehatan Usia Lanjut Manula 17. Pembinaan dan Pengobatan Tradisional BATRA
40 18. Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka SIstem Informasi
Kesehatan
II. Program Prioritas untuk Mencapai Indonesia Sehat 2010 1.
Kesehatan Ibu dan Anak KIA 2.
Keluarga Berencana KB 3.
Upaya Peningkatan Gizi 4.
Usaha Kesehatan Lingkungan 5.
Promosi Penyuluhan Kesehatan 6.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular P2M 7.
Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan SP2TP
A.8 Pelayanan Puskesmas
Wilayah kerja suatu kecamatan yang mana setiap 30.000 jiwa penduduk, apabila penduduk melibihi 30.000 jiwa maka didirikan Puskesmas Pembantu
dengan jangkauan kira-kira 3-5 km dari Puskesmas. Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa :
1. Promotif penyuluhan berupa pemeliharaan kesehatan.
2. Preventif tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dari diri manusia. 3.
Kuratif tindakan yang dilakukan untuk mengobati penyakit yang diderita oleh manusia.
4. Rehabilitatif tindakan yang diberikan pada orang yang sembuh atau cacat.
41
B. Keadaan serta Situasi Puskesmas Padang Bulan B.1 Sejarah Berdirinya Puskesmas Padang Bulan