Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembuatan alat peraga IPA yang telah diketahui kendala dan hambatannya selama proses pelaksanaan
yang kemudian akan diperbaiki pada kegiatan siklus II.
e. Hasil
2. Siklus Kedua Indikator keberhasilan RTK Mampu menyusun program inovasi untuk meningkatkan
kinerja sekolah.
a. Persiapan Mengintegrasikan program pembuatan alat peraga IPA Pesawat sederhana ke dalam
proses pembelajaran. Menetapkan tema dan sub tema dalam menyusun program inovasi untuk meningkatkan
kinerja sekolah yang diintergerasikan dalam proses pembelajaran. Membuat jadwal kegiatan.
Membuat materi. Menetapkan bahan ajar
Membuat lembar observasi. Membagi kelompok kerja siswa.
Mensosialisasikan kegiatan pembuatan alat. Peraga ipa
b. Pelaksanaan Dilaksanakan pada satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 2 x 35 menit dengan
urutan pelaksanaan yang di tetapkan. Dari kegiatan ini berhasil di observasi ternyata aktivitas fisik dalam mengumpulkan bahan baku mencapai 23 orang, yang membawa
peralatan lengkap 23 orang, Aktivitas mental siswa melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk 20 orang, tepat waktu dalam bekerja 18 orang. Aktivitas emosional siswa
bergembira melaksanakan kegiatan 22 orang, semangat dalam bekerja 20 orang dan menghargai hasil karya teman 19 orang dengan jumlah siswa 24 orang.
c. Monev Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa terjadi peningkatan dari semua aspek
aktivitas siswa, siklus I berjumlah 47,5 menjadi 60,1 pada siklus II. d.Refleksi
Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan telah diperbaiki dalam siklus II
d. Hasilnya Berdasarkan hasil sudah menunjukan peningkatan 12,6 dari siklus I dan siklus II.
B. Supervisi Guru Junior Siklus I pertama
Observasi guru junior merupakan serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1. Perencanaan
10
Pada tahap perencanaan colon terlebih dahulu melapor kepada kepala sekolah tentang rencana dan tujuan observasi guru junior, kemudian kepala sekolah menetapkan guru junior
berdasarkan pertimbangan dan penilaian kepala sekolah terhadap guru junior, bersama kepala sekolah calon menetapkan jadwal pelaksanaan observasi, berdasarkan surat penunjukan
kepala sekolah calon kemudian menyampaikan jadwal dan maksud dari supervisi terhadap guru junior.
2. Pelaksanaan
2.1. Pra-Observasi Pra-Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta OJL sebelum melakukan
observasi kelas. Tugas pengawasan pembelajaran oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan sebagaimana dinyatakan
dalam Kurikulum KTSP, memperkuat Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, tentang standar kepala sekolah bahwa supervisi adalah salah satu dimensi kepala sekolah. Berdasarkan hal
tersebut maka ditetapkan bahwa guru junior yang ditunjuk untuk disupervisi dengan alasan bahwa guru tersebut sudah dilatih kurikulum KTSP guru junior tersebut adalah:
Nama guru : HESTI KURNIASIH,S.Pd NIP : 196902271993012001
PangkatGolongan : Pembina IV.a Mengajar di kelas : V Lima
Hari tanggal
: Kamis 20 mei 2015
Langkah-langkah yang dilakukan menyiapkan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran RPP, peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk merencanakan waktu observasi,
meminta RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi, mengisi instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah diatas dapat diketahui RPP sudah
memuat komponen kurikulum KTSP
2.2. Observasi Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati instrumen yang digunakan berupa
instrumen penilaian proses rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Berdasarkan penilaian melalui instrumen hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran masih perlu diperbaiki
karena dalam pelaksanaan belum terpenuhi sesuai dengan tuntutan Permendiknas Kurikulum KTSP..
2.3. Pasca Observasi
11
Post observasi dilaksanakan setelah selesai jam pembelajaran instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian proses pelaksanaan rencana persiapan pembelajaran, terdapat
temuan-temuan yang belum terpenuhi secara maksimal seperti penilaian, kunci jawaban lembar kerja dan skor penilaian.
3. Tindak Lanjut Proses tindak lanjut hasil siklus I dari RPP dan proses pembelajaran yang masih kurang
maksimal dapat di tindak lanjuti pada siklus II guna perbaikan.
4. Hasil Berdasarkan hasil pada siklus I maka hasil tersebut menjadi acuan pada perencanaan siklus