Renstra Setjen 2015-2019
11
implementasi  peraturan  perundang-undangan,  4  Penataan  kewenangan pendidikan dan kebudayaan.
g. Peningkatan Kualitas Layanan dan Pelibatan Publik
Peningkatan kualitas pelayanan dan pelibatan publik di bidang pendidikan dan kebudayaan  yang perlu mendapat  perhatian  khusus  antara  lain  terdiri  atas:  1
Layanan  Peserta  Didik;  2  Layanan  Satuan  Pendidikan;  3  Layanan  Substansi Pendidikan;  4  Layanan  Guru  dan  Tendik;  5  Layanan  Pendidikan  Orang
TuaKeluarga; 6 Layanan Kebudayaan; 7 Layanan Kebahasaan.
2. Permasalahan  dan  Tantangan  Tata  Kelola  Pembangunan  Pendidikan  dan
Kebudayaan
Permasalahan  yang  dihadapi  dalam  pelaksanaan  dalam  melaksanakan  tugas  dan fungsi  di  lingkungan  Sekretaris  Jenderal,  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan
terkait dengan 8 area perubahan tersebut antara lain:
a. Belum Maksimalnya Proses Perubahan
Birokrasi  yang  ada  saat  ini  masih  belum  diselenggarakan  secara  optimal,  masih kurang responsif, masih kurang informatif, masih kurang accesible, masih kurang
koordinatif, masih kurang terbuka, rumit, serta masih kurang efisien. Kondisi saat ini perlu diperbaikidibenahi. Beberapa penataan, seperti tatalaksana, organisasi,
dan  SDM  dalam  reformasi  birokrasi  akan  ditingkatkan  dalam  rangka menciptakan perubahan yang diharapkan. Gerakan perubahan merupakan salah
satu  program  yang  disusun  untuk  membantu  Kemendikbud  dalam mengkomunikasikan dan mensosialisasikan perubahan-perubahan dimaksud.
b. Penataan Peraturan Perundang-undangan belum optimal
Belum  harmonisnya  peraturan  perundang-undangan  berkaitan  dengan  bidang pendidikan,  belum  adanya  peta  peraturan  perundang-undangan  yang
dibutuhkan, masih adanya peraturan perundang-undangan yang kadaluarsa, dan masih  sering  terjadi  implementasi  peraturan  perundang-undangan  yang  ada
tidak sesuai dengan harapan.
c. Belum efektifnya Penataan dan Penguatan Organisasi
Belum semua tugas dan fungsi unit kerja kurang mencerminkan misi dan tujuan organisasi;    pelaksanaan    kegiatan    belum    seluruhnya    mengacu    pada    tugas
dan fungsi unit kerja; masih terdapat tumpang tindih tugas dan fungsi pada unit- unit  kerja  akibat  pembinaan  terhadap  komponen-komponen  pendidikan
dilaksanakan terpisah pada tingkatan Unit Utama, dan tanggung jawab terhadap penjaminan  mutu  pendidikan  untuk  jenjang  yang  sama  tersebar  di  beberapa
Unit  Utama;  serta  kurangnya  pendelegasian  wewenang  kepada  tingkatan manajemen yang lebih rendah.