Kesehatan dan Hygiene Karyawan

lviii sumber air. Tempat sampah harus terbuat dari bahan yang kuat dantertutup rapat untuk menghindari terjadinya tumpahan sampah yang dapat mencemari pangan maupun sumber air. Selanjutnya untuk kegiatan higiene dan sanitasi dengan pembersihanpencucian dapat dilakukan secara fisik sepertidengan sikat atau secara kimia seperti dengan sabundeterjen atau gabungan keduanya. Jika diperlukan, penyucihamaan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan kaporit sesuai petunjuk yang dianjurkan. Kegiatan pembersihanpencucian dan penyucihamaan peralatan produksi seharusnya dilakukan secara rutin. Dan sebaiknya ada karyawan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pembersihanpencucian dan penyucihama. Gambar 4.5 Toilet UKM “Q Is”

F. Kesehatan dan Hygiene Karyawan

1. Evaluasi UKM “Q Is” ini memiliki 2 orang karyawan yang merupakan ibu rumah tangga berusia 30-40 tahun. Pemilik UKM menjamin semua karyawan memiliki kesehatan yang baik dan normal. Karyawan Gambar 4.6 yang bekerja dalam keadaan sehat. Jika ada karyawan sakit atau baru sembuh dari sakit dan diduga masih membawa penyakit diliburkan dan tidak diperkenankan masuk. Pakaian karyawan di UKM ini kurang sesuai, karena masih menunakan pakaian biasa yang tidak dapat dijamin kebersihannya, tidak seragam, tidak menggunakan masker dan hairnet. lix Berdasarkan yang saya amati pegawai di UKM “Q Is” ini tidak ada yang merokok, atau melakukan hal yang lain yang dapat mengakibatkan pencemaran pada produk egg roll. Karyawan selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memulai kegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah, bahanalat yang kotor, dan sesudah ke luar dari toilet. Karyawan di UKM ini perempuan dan masih ada yang memakai perhiasan seperti cincin, gelang, kalung dan anting sehingga dapat membahayakan pangan yang diolah. Gambar 4.6 Karyawan di UKM “Q Is” 2. Konsep CPPB Menurut BPOM RI Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 yaitu kesehatan dan hygiene karyawan yang baik dapat menjamin bahwa karyawan yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi sumber pencemaran. Karyawan yang bekerja di bagian pangan harus memenuhi persyaratan diantaranya yaitu dalam keadaan sehat.Jika sakit atau baru sembuh dari sakitdan diduga masih membawa penyakit tidak diperkenan kanmasuk ke ruang produksi. Jika menunjukkan gejala atau menderita penyakit menular,misalnya sakit kuning virus hepatitis A, diare, sakit perut,muntah, demam, sakit tenggorokan, sakit kulit gatal, kudis, luka dan lain-lain, keluarnya cairan dari telinga congek, sakitmata belekandan atau pilek tidak diperkenankan masuk keruang produksi. Karyawan harus selalu menjaga kebersihan badannya. Karyawan yang menangani pangan seharusnya mengenakan pakaian kerja yang bersih. Pakaian kerja dapat berupa celemek, penutup kepala, sarung lx tangan, masker dan sepatu kerja. Karyawan yang menangani pangan harus menutup luka di anggota tubuh dengan perban khusus luka. Karyawan harus selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memulai kegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah, bahanalat yang kotor, dan sesudah ke luar dari toilet. Karyawan yang bekerja sebaiknya tidak makan dan minum, merokok, meludah, bersin atau batuk ke arah pangan atau melakukan tindakan lain di tempat produksi yang dapat mengakibatkan pencemaran produk pangan. Kemudian karyawan di bagian pangan sebaiknya tidak mengenakan perhiasan seperti giwanganting, cincin, gelang, kalung, arlojijam tangan, bros dan peniti atau benda lainnya yang dapat membahayakan keamanan pangan yang diolah.

G. Pemeliharaan dan Progam Hygiene Sanitasi Karyawan