84
Kimia SMA dan MA Kelas XII
udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO
2
dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair
memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas,
dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit menguap terkumpul
di dasar kolom.
b. Senyawa Amonia Amonia NH
3
adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersial dalam jumlah yang sangat besar.
Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber- Bosch.
Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis
seperti berikut.
N
2
g
+ 3 H
2
g ⎯⎯
→ ←⎯
⎯
2 NH
3
g
Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm.
c. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat HNO
3
dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia yang didapat dengan proses Haber
dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C.
Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini.
4 NH
3
g
+ SO
2
g ⎯⎯
→ ←⎯
⎯
4 NO
g
+ 6 H
2
O
l
Setelah melalui katalis, dan turunnya suhu maka NO bereaksi dengan udara yang berlebih.
2 NO
g
+ O
2
g ⎯⎯
→ ←⎯
⎯
2 NO
2
g
Udara yang mengandung NO
2
ditampung dalam air. 4 NO
g
+ O
2
g
+ H
2
O
l
→ 4 HNO
3
aq
d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan
fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Ca
3
PO
4 2
l
+ 3 SiO
2
s
→ 3 CaSiO
3
l
+ P
2
O
5
s
2 P
2
O
5
s
+ 10 C
s
→ P
4
s
+ 10 CO
g
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning
pada suhu 250 °C tanpa udara.
6. Golongan VIA
a. Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun
1904 oleh Frasch yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada
Gambar 4.8 Pompa Frasch
Sumber: Kamus Kimia Bergambar
Di unduh dari : Bukupaket.com
Unsur-Unsur Utama
85
proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh
lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh,
selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar
mencapai 99,5.
b. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat H
2
SO
4
dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu
100 °C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10 volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 °C,
kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian
dikonversi menjadi SO
3
dengan menggunakan vanadium V oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi
dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C. 2 SO
2
g
+ O
2
g ⎯⎯
→ ←⎯
⎯
2 SO
3
g
H Δ
= -98 kJmol
-1
Sulfur trioksida yang dihasilkan didinginkan kemudian dilarutkan dalam H
2
SO
4
98, sehingga menghasilkan asam 98,5 yang kemudian diencerkan dengan air melalui reaksi
berikut ini. SO
3
g
+ H
2
SO
4
l
→ H
2
S
2
O
7
l
H
2
S
2
O
7
l
+ H
2
O
l
→ 2 H
2
SO
4
l
Reaksi keseluruhan dapat ditulis seperti berikut. H
2
O
l
+ SO
3
g
→ H
2
SO
4
l
c. Senyawa Belerang Dioksida Belerang dioksida SO
2
secara teknik dibuat dengan cara berikut.
1 SO
2
murni diperoleh dari pembakaran belerang. S
s
+ O
2
g
→ SO
2
g
2 Pemanggangan sulfida. 4 FeS
2
s
+ 11 O
2
g
→ 2 FeO
3
l
+ 8 SO
2
g
d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain
seperti berikut ini. 1 Penguraian katalik hidrogen peroksida pembuatan di
laboratorium. 2 H
2
O
2
g
→ 2 H
2
O
l
+ O
2
g
2 Penguraian termal senyawa yang mengandung banyak oksigen.
2 KMnO
4
s
→ K
2
MnO
4
s
+ MnO
2
s
+ O
2
g
2 KClO
3
s
→ 2 KCl
s
+ 3 O
2
g
2 KNO
3
s
→ 2 KNO
2
s
+ O
2
g
3 Reaksi antara peroksida dan air 2 NaO
2
s
+ 2 H
2
O
l
→ 4 NaOH
aq
+ O
2
g
Di unduh dari : Bukupaket.com
86
Kimia SMA dan MA Kelas XII
Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara seperti berikut ini.
1 Distilasi bertingkat udara cair. 2 Elektrolisis air.
7. Golongan VIIA atau Halogen