10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dapat dipakai sebagai bahan masukan dilakukan oleh:
1. Rahmawati 2005
Dengan judul “ OVER REAKSI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA “.
Hasil pengujian hipotesis yang menguji keberadaan reaksi terhadap perisriwa- peristiwa yang terjadi selama tahun pengujian menyimpulkan bahwa terdapat
indikasi reaksi yang ditandai dengan portofolio loser mengungguli portofolio winner . Efek reaksi ini terjadi tidak dalam kurun waktu yang konstan lama,
tetapi terjadi secara terpisah-pisah atau separatis. Hasil pengujian signifikansi perbedaan rata-rata abnormal return antara
saham golongan loser dan saham golongan winner dengan menggunakan uji independent sample t test,
menyatakn tidak ada perbedaan yang signifikan
antara rata-rata abnormal return seluruh saham golongan loser denganseluruh
saham golongan winner .
11
2. Sukmawati .S dan Daniel H, 2003
Dengan judul “ OVERREACT HYPOTHESIS DAN PRICE RATIO ANOMALY SAHAM-SAHAM SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA
EFEK JAKARTA “
Hipotesis reaksi berlebihan bersandar pada asumsi perilaku pelaku pasar bereaksi berdasarkan penekanan pada informasi terakhir dalam melakukan
koreksi pada periode berikut. Apabila pemodal mendasar pada informasi terakhir, maka pemodal akan cenderung overreact terhadap pengumuman.
Secara psikologis, pelaku pasar akan bereaksi lebih dramatis terhadap informasi yang jelek.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian
Pasar Modal
Yang dimaksudkan pasar modal secara umum adalah sebagai pasar yang memperjual belikan surat-surat berharga di Bursa Efek. Pasar modal juga merupakan
pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas E. Tandelilin,
2001:13. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun,.
Menurut M. Samsul 2006:43, Pasar Modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrument keuangan jangka
panjang, umumnya lebih dari 1 tahun. Hukum Undang-Undang Pasar Modal No. 8
12
Tahun 1995 ps. 1 mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perushaaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.
2.2.2. Peranan dan Manfaat Pasar Modal 2.2.2.1. Peranan dan Fungsi Pasar Modal
Sebagaimana layaknya kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh maraknya kegiatan pasar. Demikian pula halnya dengan aktivitas yang
berlangsung di pasar modal oleh pelaku pasar baik emiten, broker maupun investor. Menurut Sunariyah 2004:7-8 peranan tersebut dapat dilihat dari 5 aspek
yaitu :1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara penjual dan pembeli
sekuritas dengan berbagai kemudahan melalui sistem komputerisasi. 2. Memberikan kesempatan kepada para investor untuk memperoleh return
yang diharapkan. 3. Operasi pasar modal dapat menghindari ketidakpastian pada masa yang
akan datang. 4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat dalam
perkembangan perekonomian dengan melakukan investasi melalui pasar modal.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi yang akurat dan dapat
13
dipercaya. Menurut Tandelilin 2001:13, pasar modal berfungsi sebagai lembaga
perantara. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan
dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar
modal maka pihak yang kelebihan dana investor dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.
Menurut Sunariyah 2004:9-10, peranan pasar modal dalam suatu perekonomian negara adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Tabungan
Surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal memberi jalan yang begitu murah dan mudah. Dana tersebut digunakan untuk
memperbanyak jasa dan produk-produk di suatu perekonomian. Hal tersebut akan mempertinggi standar hidup suatu masyarakat.
2. Fungsi Kekayaan
Pasar modal adalah suatu cara unutk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sapai dengan kekayaan tersebut dapat
dipergunakan kembali. Cara ini leih baik karena kekayaan itu tidak mengalami penyusutan seperti aktiva lain.
3. Fungsi Likuiditas
14
Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi melalui pasar modal dengan risiko yang sangat minimal dibandingkan
dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif murah dan lebih cepat.
4. Fungsi Pinjaman
Pasar modal juga merupakan fungsi pinjaman untuk konsumsi atau investasi. Pijaman merupakan utang kepada masyarakat. Pasar modal
bagi suatu prekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari masyarakat
.
2.2.2.2. Manfaat Pasar Modal
Manfaat pasar modal bisa dirasakan baik oleh Investor, Emiten Pemerintah maupun Lembaga penunjang PAU-UGM, 26-27 januari 1990 Panji dan Ninik,
1992 : 29-31: Manfaat Pasar Modal bagi Emiten yaitu:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
3. Tidak ada “convenant” sehingga menajemen dapat lebih bebas dalam
pengeloaan danaperusahaan. 4.
Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan. 5.
Ketergantungan emiten terhaap bank menjadi kecil. 6.
Tidak ada beban finansial yang tetap.
15
7. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
8. Profesionalisme dalam menejemen meningkat.
Sedangkan manfaat pasar modal bagi Investor adalah: 1.
Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuha ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang
menjadi capital gain. 2.
Memperoleh yang mereka yang mereka milikimemegang saham dan bunga tetap atau bunga yag mengambang bagi pemegang obligasi.
3. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham mempunyai
hak suara dalam RUPO bila diadakan bagi pemegang obligasi. 4.
Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi misal dari saham A ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau
mengurangi resiko. 5.
Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi resiko.
Dan manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang : 1.
Menuju ke arah profesional di dalam memberikan pelayanannya sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Sebagai pembentuk harga dalam bursa paralel.
3. Semakin bervariasinya jenis lembaga penunjang.
4. Likuiditas efek semkin tinggi.
16
Sedangkan manfaat pasar modal bagi Pemerintah : 1.
Mendorong laju pembangunan 2.
Mendorong Investasi 3.
Penciptaan lapangan kerja. 4.
Memperkecil Debt Service Ratio DSR.
5.
Bagi BUMN Badan Usaha Milik Negara mengurangi beban anggaran
.
2.2.3. Macam-macam dan Lembaga Pasar Modal 2.2.3.1. Macam-macam
Pasar Modal
Menurut Jogiyanto 2000: 15 macam-macam pasar modal yaitu : 1. Pasar Primer adalah surat berharga yang baru dike1uarkan oleh
perusahaan dan dijual di pasar primer. 2. Pasar Sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah
beredar setelah surat berharga yang baru dijual di pasar primer. 3. Pasar Ketiga adalah pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar
kedua tutup. 4. Pasar Keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi
berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker.
2.2.3.2. Lembaga Pasar Modal
Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal sesuai dengan SK
17
Menteri Keuangan RI nomor 1548KMK0131990 tentang pasar modal yaitu Sunariyah, 2004:45:
1. Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk:
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan
efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum.
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga lembaga dan profesi-profesi penunjang yang terkait dalam pasar modal.
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal beserta kebijakan operasionalnya.
2. Pelaksana Bursa
Bursa efek adalah tempat pertemuan termasuk sistem elektronik tanpa tempat pertemuan yang diorganisir dan digunakan untuk
menyelenggarakan pertemuan penawaran jual beli atau perdagangan efek.
3. Perusahaan yang Go Public Emiten Adalah pihak yang melakukan emisi atau yang telah melakukan emisi
efek. Emiten adalah pihak yang membutuhkan dana guna membelanjai operasi maupun rancangan investasi.
18
4. Perusahaan Efek
Adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk beberapa kegiatan sebagai penjamin efek, perantara pedagang efek, manajer
investasi atau penasehat investasi. 5. Lembaga Kliring Penjaminan, penyimpanan dan penyelesaian
Lembaga kliring penjamin LKP berfunsi untuk melakukan kliring dan penjaminan efek dari transaksi yang terjadi. Lembaga penyimpanan dan
penyelesaian LPP berfungsi mempermudah penyelesaian pemindah bukuan serta proses penyimpanan efek.
6. Reksadana Adalah pihak yang kegiataan utamanya melakukan investasi, reinvestasi
atau perdagangan efek. 7. Lembaga Penunjang Pasar Modal, meliputi:
a. Tempat penitipan harta, adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak tanpa mengurangi hak kepemilikan atas harta tersebut.
b. Biro administrasi efek, adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa untuk
melakukan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran deviden, pembagian hak opsi, emisi sertifikasi atau laporan tahunan
emiten.
19
c. Wali Amanat adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh pemagang obligasi atau sertifikat kredit.
d. Penanggung yang menyediakan jasanya adalah pihak yang menanggung kembali jumlah pokok dan bunga emisi obligasi.
7. Profesi penunjang pasar modal, tediri dari: a. Akuntan: pihak yang berfungsi memberi pendapat atas kewajaran
laporan keuangan emiten atau calon emiten. b. Notaris: pejabat yang berwenang membuat perjanjian penyusunan
anggaran dasar, perubahan pemilik modal dll. c. Penilai: pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan
penilai. Laporan penilai adalah pendapat atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.
d. Konsultan Hukum: pihak yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emiten atau emisi, berfungsi melindungi
investor. 8. Pemodal
Investor Adalah pihak baik perseorangan maupun lembaga yang menanamkan
modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal.
20
2.2.4. Investasi 2.2.4.1. Pengertian
Investasi
Menurut Jogiyanto 2000:5 Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu
tertentu. Sedangkan menurut Abdul Halim 2003:2 Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa yang mendatang. lnvestasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden di masa yang akan datang Tandelilin, 2001:3.
Menurut Sunariyah 2004:4 Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan
dana.
2.2.4.2. Macam - macam Aktivitas lnvestasi
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Aktivitas- aktivitas investasi tersebut an tara lain:
a. AsetInvestasi Riil, dapat berupa emas, mesin atau bangunan.
21
b. AsetInvestasi Financial adalah investasi berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut, seperti saham,
obligasi, dll.
2.2.4.3. Tujuan Investasi
Menurut E. Tandelilin 2001:5 Tujuan investasi adalah: 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa mendatang,
seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatannya yang sekarang agar tidak berkurang dimasa mendatang.
2. Mengurangi tekanan inflasi, dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan
diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak, beberapa negara di dunia banyak melakukan kewajiban yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
22
2.2.4.4. Sumber Resiko Investasi.
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain Tandelilin 2001:48-50 :
1. Risiko suku Bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara
terbalik,ceteris paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, cateris paribus. Demikian pula sebaliknya, jika suku bunga turun harga saham
naik. mengapa demikian? secara sederhana, jika suku bunga misalnya naik, maka return investasi yang terkait dengan suku bunga misalnya deposito juga akan naik.
Kondisi seperti ini bisa menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari sahamke dalam deposito. jika sebagian
besar investor melakukan tindakan yang sama maka banyak investor yang menjual saham, untuk berinvestasi dalam bentuk deposito. Berdasarkan hukum permintaan-
penawaran, jika banyak pihak menjual saham, cateris paribus, maka harga saham akan turun.
2. Risiko Pasar.
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh
berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan
politik.
23
3. Risiko Inflasi.
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko
daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.
4. Risiko Bisnis.
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri tekstil,
akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri. 5.
Risiko Finansial Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan
utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar resiko finansial yang dihadapi perusahaan.
6. Risiko Likuiditas.
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan dipasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas
diperdagangkan , semakin likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi
perusahaan. 7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang.
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik negara perusahaan tersebut dengan nilai mata uang negara lainya. Risiko ini juga dikenal
24
sebagai risiko mata uang currency risk atau risiko nilai tukar exchange rate risk. 8. Risiko Negara country risk
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroprasi diluar
negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
2.2.4.5. Analisis Risiko Portofolio
Dalam menejemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep ini merupakan
konsep yang sangat penting dalam pemahaman risiko portofolio. Konsep ini menyatakan bahwa jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas ke
dalam portofolio kita, maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan semakin besar sampai mencapai titik tertentu di mana manfaat pengurangan tersebut
mulai berkurang. konsep ini sejalan dengan law of large number dalam statistik, yang
menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan rata- rata sampel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Pengurangan risiko dalam
portofolio juga hampir sama dengan prinsip asuransi, dimana dalam prinsip ini perusahaan asuaransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin
polis asuransi..Tandelilin, 2001:57.
2.2.4.6 Jenis Risiko.
25
Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return
dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata actual return. Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat resikonya.
Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh bisa menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat
statistik yang digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut adalah varians atau deviasi standar. Semakin besar nilainya, berarti semakin besar
penyimpanganya.=resikonya semakin tinggi. Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko, maka risiko
dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1.
Investor yang suka terhadap risiko risk seeker 2.
Investor yang netral terhadap risiko risk neutrality 3.
Investor yang tidak suka terhadap risiko risk averter. Investor yang suka terhadap risiko risk seeker merupakan investor yang
apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan resiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka
mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. Biasanya investor jenis ini bersikap lebih agresif dan sprkulatif dalam mengambil keputusan investasi.
Investor yang netral terhadap risiko risk neutrality merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan
risiko. Investor jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati prudent
26
dalam mengambil keputusan investasi. Investor yang tidak suka terhadap risiko risk averter. Merupakan investor
yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan resiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka
mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil. Biasanya investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan
investasinya.Halim abdul, 2003:38.
2.2.5. Saham
Saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan suatu perseroan terbatas PT atau yang biasa disebut emiten. Pemilik saham adalah juga pemilik sebagian dari
perusahaan tersebut. Ada dua macam saham yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk. Sekarang ini, saham yang diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas
nama, yaitu saham yang nama pemilik tertera di atas saham tersebut.
2.2.5.1. Bentuk-bentuk Saham
Ada dua bentuk saham yaitu Jogiyanto, 2000:67: 1. Saham
Preferen Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak istimewa
dibandinkan pemegang saham biasa. Hak-hak istimewa tersebut tergantung perjanjian kontrak dengan manajemen. Ada beberapa
karakteristik dari saham preferen : a. Preferen terhadap Deviden
27
Hak preferen terhadap deviden merupakan hak untuk menerima deviden terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham.
b. Preferen pada waktu likuiditas. Preferen pada waktu likuiditas merupakan hak saham preferen untuk
mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan saham biasa pada saat terjadi likuiditas.
2. Saham Biasa
Saham biasa merupakan suatu saham yang sudah dikenal di masyarakat, yaitu suatu saham menyatakan bahwa pemilik atau pemegang saham
adalah pemilik sebagian perusahaan. Hak-hak pemegang saham perlu dipahami oleh investor agar terhindar dari praktik yang merugikan. Ada
beberpa hak yang dimiliki oleh saham biasa, yaitu : a. Hak
Kontrol Hak kontrol saham merupakan hak pemegang saham biasa untuk
memilih pimpinan perusahaan. b. Hak menerima pembagian keuntungan
Merupakan hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
c. Hak Premptive
Merupakan hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk
tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan
28
melindungi harga saham dari penurunan nilai.
2.2.5.2. Nilai Buku, Harga Pasar, dan Nilai Intrinsik.
Nilai buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan untuk membeli atau menjual saham,
mereka haarus mempeerkhatikan nilai buku saham yang bersangkutan dan menbandingkan dengan harga yang ditawarkan. Nilai buku saham mencerminkan
nilai perusahaan, dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku saham beresifat dinamis tergantung pada perubahan
nilai kekayaan bersih ekonomi pada suatu saat. Nilai buku per lembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih ekonomis
dibagi dengan jumlah lembar saham biasa beredar. Kekayaan bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban. Sedangkan harga pasar adalah harga yang
terbentuk di pasar jual beli saham. Sementara itu nilai intrinsik adalah nilai saham yang seharusnya terjadi.
Umumnya harga pasar saham berbeda dengan nilai buku saham. Makin sedikit informasi yang dapat diperoleh untuk menghitung harga saham, semakin jauh
perbedaan tersebut. Terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke Bursa Efek, maka harga saham tersebut cenderung dipengaruhi oleh tekanan psikoligis pembeli atau
penjual tindakan irasional. Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya perusahaan
terbuka setiap saat memberi informasi yang cukup ke Bursa Efek sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga sahamnya.
29
Dari ketiga nilai tersebut,investor sangat berkepentingan terhadap harga pasar dan nilai intrinsik sebagai dasar dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual
saham. Secara sederhan dapat dinyatakan bahwa, apabila harga pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut layak dijual, karena overvalued. Sebaliknya
apabila harga pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut layak untuk dibeli, karena undervalued.Halim abdul,2003:16
2.2.5.3. Kapan Saham Dijual dan Kapan Saham Dibeli .
Secara umum keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya, dengan kriteria
sebagai berikut: a
Jika harga pasar saham lebih kecil dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut sebaiknya dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh
capital gain jika kemudian harganya kembali naik. b
Jika harga pasar saham sama dengan nilai intrinsiknya, maka jangan melakukan transaksi. Karena saham tersebut dalam keadaan keseimbangan,
sehingga tidak ada keuntungan yang diperoleh dari transaksi pembelian atau penjualan saham tersebut.
c Jika harga pasar saham lebih besar dari nilai intrinsiknya, maka saham
tersebut sebaiknya dijual untuk menghindari kerugian. Karena tentu harganya kemudian akan turun menyesuaikan dengan nilainya.
Aturan umum tersebut sangat sederhana dan mudah dipahami, namun cukup sulit
30
dipraktikkan. Kesulitanya adalah dalam menentukan nilai intrinsiknya. Oleh karena itu, proses penghitungan tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.Halim
abdul,2003:27
2.2.6 Efisiensi Pasar modal. 2.2.6.1 TEORI RANDOM WALK
. Harga saham bergerak secara acak berarti bahwa fluktuasi harga saham
tergantung pada informasi baru new information yang akan diterima, tetapi informasi tersebut tidak diketahui kapan akan diterimanya sehingga informasi baru
dan harga saham tersebut disebut unpredictable. Apakah informasi tersebut bersifat kabar buruk bad news ataukah kabar baik good news juga tidak diketahui. Apabila
sudah diketahui, maka informasi itu disebut sebagai informasi sekarang today’s information dan segera akan mempengaruhi harga saham sekarang. Akan tetapi,
tidak ada satu un pihak yang dapat terus-menerus menebak dengan benar harga saham pada esok hari karena informasi baru untuk esok hari tidak dapat diketahui
pada hari ini. Perkiraan harga saham esok harus dapat dilakukan pada hari ini berdasarkan informasi hari ini, tetapi tidak menjamin kebenarannya.
Bad news berarti bahwa informasi akan berdampak negatif terhadap harga saham, yaitu penurunan harga saham. Contoh bad newsi adalah kenaikan drastis
tingkat suku bunga bank, kenikan drastis harga bahan bakar, kenaikan inflasi yang tajam, dan pabrik emiten terbakar habis. Contoh good news mencakup kenaikan tajam
penjualan, penurunan suku bunga kredit, dan perluasan usaha. Informasi juga bisa
31
bersifat amiguitas tergantung pada bidang usahanya. Misalnya, kenaikan kurs valuta asing dipandang menguntungkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang ekspor,
tetapi merugikan perusahaan yang bergerak di bidang impor atau debitor valuta asing. Harga saham dipasar bukan saja dipengaruhi oleh psikologi masa investor, bad news,
atau good news, tetapi juga oleh hasil analisis para investor. Harga saham di pasar saham merupakan harga konsensus di antara para
investor, dan harga suatu saham dapat terjadi beberapa kali dalam satu hari dengan rentang lebar antara harga pasar terendah harga pasar tertinggi. Rentang harga pasar
yang lebar mengindikasikan bahwa harga pasar tidak mencerminkan semua informasi yang diperoleh investor atau dengan kata lain, pasar tidak efisien. Dalam pasar yang
efisien, fluktuasi harga sangat tipis. Perbandingan antara harga saham di pasar dan nilai intrinsik saham mencerminkan tingkat efisiensi pasar.Samsul, Muhamad, 2006:
269
2.2.6.2
Bentuk efisiensi pasar modal. Profesor Eugene Fama membagi pasar dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. The Weak Efficient Market Hypothesis. Efisieni pasar dikatakan lemah weak-
form karena dalam proses pengabilan keputusan jual-beli saha investor menggunakan data harga dan volume masa lalu. Berdasarkan harga dan
volume masa lalu itu berbagai model analisis teknis digunakan untuk menentukan arah harga apakah akan naik atau turun. Apabila arah harga akan
turun diputuskan untuk menjual. Analisis teknik mengasumsikan bahwa harga
32
saham selalu berulang kembali, yaitu setelah naik dalam beberapa hari, pasti akan turun dalam beberapa hari berikutnya, kemudian naik lagi dan turun lagi,
demikian seterusnya. Analisis teknik mempelajari pola pergerakan harga suatu saham menurut setiap kondisi ekonomi yang sedang berlangsung.
Kelemahanya adalah bahwa analisis itu mengabaikan variabel lain yang mempengaruhi harga saham di masa datang sehingga kesalahan estimasi
harga sudah terjadi. 2.
The Semistrong Efficient Market Hypothesis. Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat semistrong-form karena dalam proses pengambilan keptusan
jual-beli saham investor menggunakan data harga masa lalu volume masa lalu, dan semua informasi yang dipublikasikan seperti laporan keungan, laporan
tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan internasional, peraturan perundangan pemerintah, peristiwa politik, peristiwa hukum, peristiwa sosial
dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi perekooian nasional. Ini berarti investor menggunakan gabungan antara analisis teknis dengan analisis
fundamental dalam proses menghitung nilai saham, yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam tawaran harga beli dan tawaran harga jual.
3. The Strong Efficient Market Hypothesis. Efisiensi dikatakan kuat strong-
form karena investor menggunakan data yang lebih lengkap yaitu, harga masa lalu, volume masa lalu, informasi yang dipublikasikan, dan informasi
yang tidak dipublikasikan secara umum. Contoh informasi privat adalah hasil riset yang diterbitkan sendiri oleh unit kerja riset yang ada dala perusahaan
33
atau dibeli dari lembaga riset lainya. Penghitungan harga estimasi dengan menggunakan informasi yang lebih lengkap ini diharapkan akan
menghasilkan keputusan jual-beli saham yang lebih tepat dan return yang lebih tinggi. Kegiatan riset untuk menganalisis variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap harga saham sangat penting dilakukan walaupun harus mengeluarkan biaya riset yang tinggi, asalkan dapat meningkatkan return
perusahaan. Peningkatan returnn akan terjadi apabila kebijakan portofololio atau pun keputusan jual-beli saham yang didasarkan pada hasil riset tepat
mengenai sasaran. Samsul, Muhammad, 2006: 270-271
2.2.6.3 Arti penting efisiensi pasar
Dewasa ini, laporan keuangan bukanlah satu-satunyan sumber informasi dalam suatu perusahaan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk
melakukan penilaian kondisi suatu perusahaan yang tidak semata-mata terbentuk dari informasi keuangan. Pertimbangan politis misalnya akan mempengaruhi secara
langsung terhadap perusahaan yang secara ekonomis dapat mempengaruhi kelangsungan operasi perusahaan tersebut.
Dengan begitu banyaknya informasi yang perlu dipertimbangkan. Maka efisiensi pasar menpunyai arti penting sebagai berikut sunariyah, 1992 : 100
1. Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan bekerja memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang bagus akan
mempunyai harga saham yang tinggi. Sebaliknya perusahaan dengan prospek
34
yang kurang bagus, sahamnya akan dinilai pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga mencerminkan keyakinan investir pada perusahaan.
2. Pasar efisiensi digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek tinggi akan memperoleh modal pada harga yang
wajar. Harga saham merupakan cermin tentang kondisi perusahaan. 3. Jika pasar efisiens, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham
dengan kata lain lembaga keuangan menaruh kepercayaan terhadap harga saham yang berlaku dipasar modal.
4. Pada pasar efisiens, biaya iklan untuk saham baru kecil. Biaya iklan diperlukan untuk melakukan penyebaran informasi mengenal saham dipasar, meskipun pada
pasar efisiens secara cepat informasi akan tersebar dan direfleksikan dengan harga saham.
5. Pada pasar efisiens, para manajer tidak dapat memanipulasi teknik data akuntansi atau prosedur-prosedur untuk memberi gambaran perusahaan yang berbeda.
Mereka dapat memanipulasi dengan mengumumkan laba perlembar saham yang cenderung naik. Dengan laba yang meningkat, hal ini akan meningkatkatkan
harga saham dipasar
.
6. Di pasar efisiens para infestor tidak memerlukan sumber informasi lain. Informasi direfleksikan pada harga saham, investor tidak khawatir membeli saham pada
harga yang cukup optimistik. Mereka menilai harga yang Benar adalah seperti yang mereka lihat dipasar.
Menurut Pandji dan Ninik 1992:79 dengan efisiensi pasar dapat mengetahui :
35
1. Perkembangan ekonomi. Dengan adanya pasar modal yang efisiens, pertumbuhan ekonomi akan lebih
terjamin dengan adanya pengalokasian dana dari sektor kurang produktif ke sektor yang lebih produktif.
2. Perkembangan pasar modal. Dengan mengetahui efisiensi pasar modal para kebijaksanaan dan pihak yang
menaruh kepentingan investor akan lebih dapat mengambil langkah-langkah perbaikan
3. Perkembangan perusahaan emiten. Dengan mengetahui efisiensi pasar modal, perusahaan dalam pengelolanya
lebih terarah dan dapat mengembangkan usahanya dengan tersedianya dana serta lebih efisiens dalam memilih investasi.
4. Perkembangan pemodal investasi. Dengan mengetahui efisiensi pasar modal, para pemodal investor tidak akan
ragu-ragu membeli saham dan instrument lainya dipasar modal .
2.2.7. Informasi dalam kaitanya dengan efisiensi pasar.
Informasi merupakan unsur penting bagi dunia usaha karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa
lalu. saat ini mupun keadaan masa yang akan datang dari suatu kehidupan suatu perusahaan dan pasaran efeknya. Informasi merupakan faktor yang memberikan arti
bagi si penerima, khususnya dalam hal untuk mengambil keputusan karena itu
36
informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor. informasi ini oleh investor dipakai sebagai alat analisa untuk mengambil keputusan.
Dengan kata lain seorang investor akan membuat keputusan yang lebih baik jika menggunakan informasi yang tepat.
Supaya informasi khususnya informasi yang menyangkut keungan dan prestasi perusahaan bermanfaat, maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
Panji dan Ninik, 1992 : 73 .: 1
Relevan Informasi yang relevan adalah informasi yang berhubungan dengan tindakan
yang direncanakan untuk dicapai. 2. Akurat.
Pada dasarnya sifat ini berkaitan erat dengan pengukuran dan pemrosesan informasi yang bebas dari kesalahan adalah informasi yang akurat
3. Konsisten komparabilitas. Informasi diperlukan karena adanya ketidak pastian. Ketidak pastian berkaitan
erat dengan waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Kualitas informasi akan bertambah jika informasi tersebut dapat di pertimbangkan dari waktu ke waktu atau
dengan informasi lain. 4. Obyektifitas
Obyektifitas ini berkaitan dengan pengukuran yang dapat di ulang oleh pihak lain yang independen denagn menggunakan metode pengukuran yang sama.
5. Ketepatan waktu.
37
Ketepatan waktu ini berkaitan dengan umur informasi. Umur informasi sangat mempengaruhi kualitas informasi.
6. Dapat di mengerti. Sifat ini berhubungan dengan kemampuan pemakai untuk dapat menangkap
pesan yang disampaikan. Informasi akan bermanfaat kalau pemakai dapat mengerti makna yang terkandung di dalamnya.
Keputusan dalam investasi berkaitan dengan informasi. hasil keputusan di tentukan oleh informasi yang di miliki decisioan maker terlebih-lebih keputusan
investasi dalam instrumen pasar modal, peranan informasi sangatlah vital. Juga eksistensi pasar modal sangatlah tergantung pada informasi ini. pasar yang efisien
secara informasi merupakan pasar yang adil dikatakan adil karena diharapkan semua pelaku pasar mendapatkan informasi yang sama, sehingga tidak ada investor yang
dapat menikmati abnormal return di atas kerugian investor lainnya. Informasi yang relevan telah dicerminkan dalam harga saham tersebut. sehingga semakin cepat
informasi baru tercermin pada harga saham makan semakin efisien pasar tersebut.
2.2.8 Karakteristik Pasar Modal Efisien .
Menurut kualifikasi pada pasar modal efisien, efisiensi pasar menununjukan suatu tingkatan. Tingkatan-tingkatan karakteristik suatu pasar efisien akan bervariasi
dari suatu pasar modal ke pasar modal lain. Beberapa karakteristik pasar modal efisien secara umum yaitu sunariyah ; 2004 : 189
38
1. Harga saham akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua
bentuk informasi baru. 2.
Harga saham bersifat random, jadi harga tidak mengikuti beberapa kecenderungan maupun informasi masa lalu untuk digunakan menentukan
kecenderungan harga. 3.
Saham-saham yang menguntungkan profitabilitas tidak mudah untuk dipredikisi. Karena harga saham dipasar selalu merefleksikan informasi yang
akan datang jadi para analis dan investor mempunyai kesiapan informasi dalam menentukan harga saham. disamping itu mereka tidak menggunakan
informasi yang dipublikasiakan untuk memprediksikan return atau profit
dari pasar modal.
2.2.9 Saham Loser dan Saham Winner
Hasil penelitian mengenai pola perubahan return saham di pasar modal memberikan kesimpulan yang berbeda-beda dan beragam. Dalam artikelnya De
Bondt dan Thaler 1985 di kutip dalam jurnal “Over reaksi pasar terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta” Rahmawati dan Tri
Suryani.2005. menyatakan bahwa penelitian mereka membuktikan bahwa saham- saham yang sebelumnya berkinerja buruk loser selanjutnya membaik dan
sebaliknya saham-saham yang sebelumnya berkinerja baik winner selanjutnya memburuk pada sekitar 36 bulan kemudian. Mereka menjelaskan fenomena harga
saham yang tidak normal ini sebagai bukti bahwa pasar bereaksi secara berlebihan
39
overreact dalam merespon suatu informasi. Kemudian pasar menyadarinya sehingga melakukan koreksi pada periode selanjutnya. Ini berarti pasar tidak secara
total terdiri dari para investor yang rasional tidak emosional. Ini juga berarti bahwa pergerakan harga saham yang diprediksi berdasarkan kinerja masa lalu.
Penelitian mengenai keberadaan reaksi berlebihan seringkali menggunakan data saham yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok saham portofolio
loser dan kelompok saham portofolio winner. Kelompok saham yang disebut loser yaitu kelompok saham yang konsisten mengalami penurunan besar harga, sedangkan
kelompok saham yang disebut kelompok winner yaitu kelompok saham yang konsisten mengalami kenaikan harga besar. Penyebab perubahan besar harga pada
saham golongan loser dan saham golongan winner, antara lain disebabkan karena adanya informasi buruk bad news dan informasi bagus good news yang diterima
oleh para pelaku pasar, sehingga para pelaku pasar melakukan reaksi. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal over rekasi pasar terhadap
harga saham perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia Rahmawati dan Tri suryani,2005 juga disebutkan bahwa saham yang mempunyai Average Abnormal
Return positif digolongkan portofolio winner. Sedangkan saham yang mempunyai Average Abnormal Return negatif digolongkan portofolio loser.
40
2.2.10 Return Saham 2.2.10.1 Pengertian Return
Return saham merupakan pendapatan yang berhak diperoleh investor, karena menginvestasikan dana dalam bentuk saham. Sebagai seorang investor yang
rasional, tentunya hasil pengembalian saham sangat diperhatikan sehingga keuntungan atau kerugian dapat dipantau guna memperoleh kepastian bisnis. Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Jogiyanto, 2000: 107. Menurut E. Tandelilin 2001:47, tujuan investor dalam berinvestasi adalah
memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko yang harus dihadapiya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya.
Menurut Brigham dan Houston 2006:214, pengertian dari return adalah konsep pengembalian yang memberikan cara yang mudah bagi investor menyajikan
kinerja keuangan dari suatu investasi. Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz et. al.2005:144 mendefinisikan return sebagai pengembalian dari kepemilikan suatu
investasi dalam periode tertentu misalnya 1 tahun dalam bentuk pembayaran yang diterima karena hak kepemilikannya, ditambah dengan perubahan dalam harga pasar,
yang dibagi dengan harga awal. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa return
saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividend dan capital gainloss.
41
Menurut Jogiyanto 2000:107, jenis return ada 2 macam, yaitu: 1.
Return realisasi Merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
2. Return ekspektasi
Merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah
terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang
diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus
Ross et. al., 2003:385:
1 1
− −
− =
t t
t
P P
P Ri
Keterangan: Ri =
Return saham P
t
= Harga saham pada periode t P
t-1
= Harga saham pada periode t-1 Selain return saham terdapat juga return pasar Rm yang dapat dihitung
dengan rumus Jogiyanto, 2003:232:
42
1 1
− −
− =
t t
t
IHSG IHSG
IHSG Rm
Keterangan: Rm =
Return Pasar IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t IHSG
t-1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t-1
2.2.10.2 Sumber-sumber Return
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen yaitu E. Tandelilin, 2001:48:
1. Capital gain loss merupakan keuntungan kerugian bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual harga beli di atas harga beli harga
jual yang keduanya terjadi di pasar sekunder. 2. Yield merupakan return yang mencerminkan pendapatan atau aliran kas
yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga yield dinyatakan persentase dari modal yang ditanamkan.
2.2.10.3 Komponen Return dan Pengukuranya .
Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah
terjadi actual return yang dihitung berdasarkan data historis, dan kedua return yang diharapkan expected return akan diperoleh investor di masa mendatang..
43
Komponen return meliputi.:
1. Capital gain loss merupakan keuntungan kerugian bagi investor yang
diperoleh dari kelebihan harga jual harga beli di atas harga beli harga jual yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor
secara periodik misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.
Dari kedua komponen tersebut return tersebut, selanjutnya dapat dihitung return total dan rate of return sebagai berikut :
Return total = capital gain loss + yield
Rate of return =
Cash payment received + price change over the period Purchase price of security
Price change over the period bisa berupa angka negatif -, nol 0, dan positif +. Sedangkan yield bisa berupa angka nol 0, dan angka positif +.Halim abdul, 2003:
30.
44
Kerangka Konseptual
CC Investor bereaksi dengan adanya isu yang bersifat dramatik dan tidak diantisipasi sebelumnya
.
Permasalahan. Apakah terdapat over reaksi pada harga saham perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia yang di
tandai dengan portofolio loser mengungguli portofolio winner
1. De Bondt dan thaler membagi portofolio dalam kelompok portofolio yang konsisten mendapatkan
earning winner dan portofolio yang konsisten tidak mendapatkan earning loser. Koreksi terhadap informasi tersebut pada periode berikutnya jika dalam jangka pendek reaksi dilakukan secaraq
berlebihan, signifikan dan berulang inilah yang dikatakan overreaction.Rahmawati dan Suryani, 2005, “Over Reaksi Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia”.SNA VII Solo
2. Dissanaike 1997 menyatakan jika investor secara rutin reaksi berlebihan terhadap informasi baru,
harga saham yang biasanya cenderung loser akan berubah dan bergerak menjadi winner. Rahmawati dan Suryani, 2005, “Over Reaksi Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia”.SNA VII Solo
3. Chan, chen dan Hseih 1985, mencoba menggunakan model APT, dan menemukan adanya
peerbedaan return antara portofolio perusahaan besar dan portofolio perusahaan kecil,sebesar 1,5 per tahun. Perusahaan kecil umumnya mempunyai beta yang relatif lebih rendah sehingga estimasi
return yang diharapkan dengan menggunakn CAPM juga akan lebih kecil. Oleh karena itu perbedaan return yang diharapkan denga return aktual akan cenderunng positif. Tandelilin
eduardus,2001:125.
Terdapat reaksi Pasar
Terjadi reaksi pasar dengan adanya portofolio loser mengungguli portofolio
winner over reaksi Terjadi reaksi pasar tetapi portofolio
loser tidak mengungguli porto folio winner
Paired Samples Test
Terdapat perbedaan Average
abnormal return yang signifikan antara portofolio
loser dan portofolio winner Tidak terdapat perbedaan
Average abnormal return yang signifikan
antara portofolio loser dan portofolio
winner
45
2.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, pokok permasalahan dan teori yang ada maka hipotesis penelitian ini adalah:
1. Diduga ada over reaksi terhadap harga saham dapat dibuktikan dengan pola
average abnormal return portofolio loser yang mengungguli average abnormal return portofolio winner
2. Diduga Terdapat perbedaan average abnormal return yang signifikan antara
portofolio loser dan portofolio winner
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
dan Pengukuran Variabel
Berdasarkan permasa1ahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel-variabel yang akan dianalisis dapat dikemukakan sebagai berikut:
3.1.1. Variabel Terikat atau Dependen Variabel Y
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas .Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah:
3.1.1.1. HARGA SAHAM Y
Merupakan pendapatan yang berhak diterima oleh seorang investor karena mengidentifikasikan dana dalam bentuk saham. Variabel ini diukur dengan satuan
persen dan skala pengukuran variabel ini menggunakan skala rasio. Jogiyanto, 2000:108.
1 1
− −
− =
t t
t
P P
P Ri
Keterangan: Ri = Return saham
P
t
= Indeks harga saham pada periode t P
t-1
= Indeks harga saham pada periode t-1